Forum Grup Diskusi (FGD): Membuka Wawasan tentang Penutup Kepala Berbahan Kain Batik dalam Festival Singhasari 1 di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Malang

        Damariotimes. Malang, 22 November 2023. Malang, sebuah kota yang kaya akan budaya dan sejarah, menjadi sorotan dalam Festival Singhasari 1 yang diadakan di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Jl. Sukarno Hatta, Malang. Salah satu topik menarik yang menjadi pusat perbincangan dalam Forum Grup Diskusi (FGD) adalah penutup kepala berbahan kain batik. Dalam pertemuan ini, para pembicara utama membahas signifikansi, inisiatif, dan penelitian terkait dengan udeng (penutup kepala) di tengah masyarakat Malang Raya.
Dr. Robby Hidajat, M.Sn. pada FGD Penutup Kepala (Foto Ist.)
Inisiasi Masyarakat Peduli Demokrasi: Imam Muslich, Aktivis Penggerak Sosial
        Imam Muslich, seorang aktivis penggerak sosial dan ketua Masyarakat Peduli Demokrasi, menginisiasi pembicaraan tentang penutup kepala (udeng) bagi masyarakat Malang Raya. Menurut  Imam Muslich, masalah udeng dan kelengkapan busana khas Malang masih menjadi permasalahan utama hingga saat ini. Pada pertengahan tahun 2023,  Imam Muslich bersama kelompoknya meminta peran serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknas) Kota Malang dan Universitas Negeri Malang melalui rektor untuk melakukan pengkajian mendalam terkait masalah ini.  Imam Muslich percaya bahwa pemahaman dan pelestarian busana tradisional, termasuk udeng, merupakan langkah penting dalam menjaga identitas budaya Malang.

Penelitian Dr. Robby Hidajat, M.Sn.: Penutup Kepala Berbahan Kain Batik dalam Seni Pertunjukan
        Dr. Robby Hidajat, seorang peneliti seni berprestasi, memaparkan hasil penelitiannya mengenai penggunaan penutup kepala berbahan kain batik dalam aktivitas seni pertunjukan. Melalui penelitian yang mendalam, Dr. Robby Hidajat, M.Sn. sebagai ketua peneliti, dengan anggota Dr. Pujiyanto, M.Sn., Dr. Tri Wahyuningtyas, M.Si. , dan Muhammad Afaf Hasyimy, M.Pd. anggota dari unsur Alumni KSR DSD FS UM yang Sekarang bertugas di SMK Negeri 7 Malang. Robby Hidajat dalam FGD tersebut, membahas bagaimana seniman di Malang Raya mengaplikasikan penutup kepala sebagai bagian integral dari karya seni mereka. Hasil penelitiannya membuka wawasan tentang kreativitas seniman lokal dan kontribusinya dalam melestarikan keberagaman budaya.

Suwardono, Praktisi Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan: Jejak Penutup Kepala di Masa Jawa Kuno
        Suwardono, seorang praktisi bidang sejarah dan kepurbakalaan dengan lebih dari 30 tahun pengalaman, memberikan pandangan sejarah terkait penggunaan penutup kepala di masa Jawa Kuno. Dengan menelusuri kitab-kitab Jawa Kuno dan artefak dalam bentuk prasasti, Suwardono menyajikan informasi tentang bentuk dan jenis penutup kepala yang digunakan oleh masyarakat Jawa Kuno. Pengetahuan ini memberikan konteks sejarah yang kaya dan mendalam terhadap tradisi penutup kepala di wilayah Malang Raya.
        Melalui Forum Grup Diskusi ini, para peserta dapat merasakan keberagaman pandangan dan pemahaman terkait penutup kepala berbahan kain batik. Diskusi ini menjadi langkah awal dalam merangkul pemahaman mendalam dan pelestarian tradisi kultural yang kaya di Malang, menjadikan Festival Singhasari 1 sebagai panggung inspiratif bagi inovasi dan pemeliharaan budaya lokal.
 
 
 
Reporter    : Muhammad Afaf Hasyimy
Editor        : Harda Gumelar

7 komentar untuk "Forum Grup Diskusi (FGD): Membuka Wawasan tentang Penutup Kepala Berbahan Kain Batik dalam Festival Singhasari 1 di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Malang"

  1. dengan adanya forum ini membuat para audience mengenal ciri khas budaya Kota Malang dalam berbusana salah satunya ialah penutup kepala berbahan kain batik

    BalasHapus
  2. Aura Shafa Pramadhita3 November 2025 pukul 13.51

    FGD ini penting sekali karena membahas cara melestarikan identitas khas Malang, yaitu udeng batik. Diskusi para ahli dan aktivis adalah langkah bagus untuk menjaga warisan budaya ini.

    BalasHapus
  3. Chellia Sofie Arsyiza17 November 2025 pukul 04.18

    Imam Muslich, seorang aktivis sosial sekaligus ketua Masyarakat Peduli Demokrasi, mengangkat isu mengenai penggunaan udeng (penutup kepala khas Malang). Ia menilai bahwa pemahaman dan kelengkapan busana khas Malang masih menjadi persoalan penting. Pada pertengahan 2023, ia dan kelompoknya meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang serta Universitas Negeri Malang untuk melakukan kajian lebih mendalam terkait masalah ini. Imam Muslich percaya bahwa pemahaman budaya lokal harus diperkuat agar identitas Malang tetap terjaga.

    BalasHapus
  4. Sangat memotivasi untuk berkreasi dan ber inovasi

    BalasHapus
  5. Tania novia andini5 Desember 2025 pukul 05.01

    Artikel ini menyoroti kegiatan Forum Grup Diskusi dalam Festival Singhasari 1 yang membahas penutup kepala dari kain batik sebagai bagian dari warisan budaya lokal di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Malang. Melalui pemaparan hasil penelitian dan dialog, acara ini memperkaya wawasan masyarakat tentang makna simbolik, fungsi estetis, dan potensi pengembangan penutup kepala batik dalam konteks seni dan budaya kontemporer.

    BalasHapus
  6. Sangat memotivasi sekali acara ini memperkaya wawasan masyarakat tentang makna simbolik, fungsi estetis, dan potensi pengembangan penutup kepala batik dalam konteks seni dan budaya kontemporer.

    BalasHapus
  7. artikel ini membahas cara melestarikan identitas khas malang

    BalasHapus