Mama Chandra menarikan tari Beskalan yang disertai dengan ngidung (Foto Marsam) |
Pengertian Istilah Beskalan
Menurut istilah Beskalan berasal dari istilah bahasa Jawa se tempat (Malang) yaitu
dari akar kata Bit-Kal. Bit berawal
dari kata Bibit atau bakal, dan kal berasal dari kata Cikal atau
Awal (kawitan), perpaduan dari kata
tersebut menjadi kata Cikal-Bakal
atau bibit kawit, yaitu asal mula. Istilah
Beskalan memang berasal dari kata bahasa Jawa yang disebut Cikal,
yang artinya awal atau permulaan. Pengertian ini merujuk pada kata cikal, berkaitan dengan kelapa (Cikal-bakal). Pengertian istilah
tersebut juga menunjukkan adanya kaitan dengan gending Kalapa nDek (Kelapa pendek). Nama gending tersebut kemudian dikenal dengan sebutan gending Beskalan. Sumantri menandaskan,
bahwa gending Beskalan dalam kalangan
masyarakat tayub tidak populer, tetapi lebih dikenal dengan
sebutan istilah kelapa nDek.
Pengertian Beskalan yang di pahami memiliki makna awal atau permulaan, pertimbangan itu dikaitkan dengan seni pertunjukan yang erat kaitannya dengan tari Beskalan, yaitu ludruk atau tayub. Pada seni pertunjukan ludruk atau tayub selalu diawali dengan sajian tari Beskalan sebagai tari pembukaan,
Asal Usul Tari Beskalan
Asal usul tari
Beskalan yang berkembang di Malang
tidak didapatkan data yang jelas, tetapi asal usul itu hanya dapat disimak dari
cerita lisan (Foklor) yang diterima
oleh M. Soleh Adipramono dari para penari Beskalan, salah
satunya adalah Riyati (almahumah). Riyati sempat menarikan tari Beskalan
yang terakhir kalinya pada tahun l995 di Padepokan
Seni Mangundarmo, Kecamatan Tumpang.
Di samping Riyati juga diperoleh dari seorang cucu penari Beskalan
yang pernah populer di tahun 1930-an, yaitu Djupri, menuurutnya, tari Beskalan
diyakini sama dengan tari Beskalan
yang pernah dipopulerkan oleh Miskayah (nenek Djupri) yang diperoleh secara
gaib lewat mimpi ketika menderita sakit cukup lama. Setelah bermimpi dan
menarikan Tari Beskalan, kemudian mendadak sembuh.
Penari Beskalan generasi
nenek Djupri (Miskayah) adalah: Riyati. Tari Beskalan yang ditarikan
oleh Riyati tersebut, adalah tarian yang pernah ditarikan oleh neneknya Djupri,
yaitu tokoh legendaris tari Andong ditahun 1920-an. Tari Beskalan yang ditarrikan oleh Riyati masih sempat
didukumentasi oleh Padepokan Seni Mangun Darmo pimpinan M. Soleh AP.. Di samping Riyati, Rasimon dikenal sebagai penari Beskalan, bahkan tari Beskalan
yang dikuasai Rasimoen pernah dilakukan reproduksi untuk materi penataran
guru-guru SD se-Kabupaten Malang pada tahun 1992 di sanggar seni Singhasari –
kecamatan Batu (sekarang kota Batu).
Maka Rasimoen percaya betul, bahwa tari
Beskalan yang pernah dipelajari itu memang tari yang berkembang di tahun
l930-an. Karena materi tarinya memang tidak ada bedanya dengan yang dikuasai
oleh Riyati. Sungguhpun keyakinan Rasimoen tidak dimaksdukan untuk membenarkan
adanya tari Bekalan yang dikuasai oleh Miskayah atau Riyati. Tari Beskalan
yang dipelajari dan ditarikan Didik Nini Thowok dari Yogyakarta itu adalah
versi Rasimoen.
Beskalan memang sering kali dibawakan
oleh penari putra yang di sebut wedhokan.
Karena penari Beskalan di luar Andong,
banyak yang dimainkan oleh penari putra, salah satunya adalah Rasimoen.
Tari Beskalan disusun kembali oleh
Chattam AR pada tahun 1980 yang diproses di Sanggar Tari Laras Budi Wanita (LBW)
di Jl. Kawi 51 Malang. Rancangan Tari Beskalan ini sudah diproses di Padepokan
Bagong Kussudiardjo Yogyakarta pada tahun 1979. Karena pengendangnya tidak
mampu, maka Chattam AR. mengajukan tugas akhirnya tari Remo Suropati;
koreografi yang ditarikan tiga orang penari dengan membawa tombak.
Pengalaman Chattam AR. menyerap
materi tari Beskalan dari pemain ludruk, oleh karena itu pada tahun 1978
diminta oleh AM. Munardi mengajarkan tari Beskalan di SMKI (Konservatori tari)
Surabaya, kustumnya masih menggunakan kemben dan jarik bledak
putih. Salah satu penari yang pertamakali adalah Endang Guritno, yang kini
sebagai pengusaha persewaan kostum tari Prabakumala di Malang.
Chatam AR., pada mulanya menggunakan peraga tari Beskalan dari salah satu siswa LBW bernama Anik Indriani. Karena postur yang kurang idial, kemudian diperagakan oleh Sri Hardina. Kemudian tarian ini diajarkan pada guru-guru di Malang, dan hingga kini telah menjadi tari khas Malang.
Fungsi Tari Beskalan
Menurutt Chattam AR, Beskalan
memang tarian khas Malang, kepopulerannya memang mendahului seni pertunjukan
yang lain. Hal ini dikarenakan oleh fungsi tari Beskalan itu sendiri.
Tarian itu semula merupakan sebuah bentuk tari ritual, utamanya yang
berhubungan dengan ritus tanah (kesuburan).
Kebiasaan masyarakat di Malang, jika akan membuka lahan atau mendirikan
bangunan-bangunan besar.
Pada waktu mengawali menggali tanah selalu diadakan upacara
menanam tumbal, umumnya yang ditanam
adalah kepala kerbau. Kurban ini dimaksudkan sebagai bukti adanya kurban. Pada
waktu itu diselenggarakan juga pertunjukan Tayub
yang diawali dengan tari Beskalan.
Beskalan ini
merupakan simbol, dan juga memilik makna
yang sama dengan Cok Bakal (sesajen), yaitu simbol dari asal mula
kehidupan. Diceritakan, bahwa pada waktu yang lampau ketika tanah Jawa masih
belum berpenghuni. Tanah di Jawa ini merupakan daerah yang sakral dan angker,
maka tidak ada manusia yang dapat hidup di sana. Seseorang yang tak dikenal
menyarankan untuk menaruh tumbal yang disebut Cok bakal, setelah itu tanah Jawa dapat dihuni oleh manusia. Adanya
simbol ini, tampaknya ada kaitannya dengan tari beskalan. Maka tidak
mustahil kalau tari beskalan ini memang tari yang pertama kali muncul di
Malang.
Sumber tentang asal usul Beskalan yang lain diperoleh dari Karimoen, pimpinan Grup Wayang Topeng Asmorobangun dari
Kedungmonggo. Bahwa Beskalan itu adalah nama sebuah gending (Lagu musik). Gending tersebut merupakan
gending yang telah populer, utamanya dikalangan seni pertunjukan wayang topeng.
Karena gending tersebut merupakan gending untuk mengiringi tari pembukaan
wayang topeng yang disebut Tari topeng
patih atau disebut tari Topeng Bang-Tih (Abang – Putih). Karena penarinya dua orang yang menggunakan topeng
merah dan putih.
Sumantri juga membenarkan, bahwa topeng patih itu
menggunakan gending pengiring yang disebut geding
Beskalan, untuk itu masyarakat menyebut topeng patih itu dengan istilah Tari Beskalan Patih.
Chattam AR dapat menerima, jika tari Beskalan itu juga
ada kaitannya dengan wayang topeng. Karena wayang topeng itu memang lebih tua.
Pertimbangan itu juga didasarkan oleh materi cerita (Lakon) yang menggunakan cerita Panji, yaitu cerita yang bersumber
dari zaman kerajaan Kediri. Sungguhpun cerita Panji yang berkembang di wayang
topeng itu merupakan cerita rakyat yang diturunkan secara lisan. tetapi Chattam
AR juga berasumsi lain, karena beskalan ini ada kaitannya dengan upacara
kesuburan, setidaknya memiliki kaitan dengan seni pertunjukan yang lain. Beliau
mengemukakan, bahwa di daerah Ngantang memiliki tradisi upacara yang berkaitan
dengan air. Upacara itu dilakukan di setiap babakan
(Tempat mandi disungai). Pada puncak acara digelar tarian yang disebut Cengceng Goleng.
Pada tarian itu ada gerakan yang disebut Gendewa. Sementara dalam tari Beskalan juga memiliki gerakan gendewa. Menurut pemahamannya Chattam
AR, bahwa gerakan gendewa memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan
perjumpaan penari dengan arwah leluhur. Sudah barang tentu yang berkaitan
dengan upacara yang dilakukan untuk menghormati tempat-tempat mengambil air
tersebut. Oleh karena itu pada tahun 2010, Chattam AR Menyusun kembali tari Beskalan
jangkep (Panjang).
Kaitan dengan penghormatan arwah nenek moyang, maka bukan
tidak mungkin tari Beskalan adalah salah satu bentuk tari pemujaan
leluhur, sebagai ritual pengharapan; pengharapan kesehatan (segerwaras),
keselamatan (selamat), dan kesuburan. Pengharpan kesuburan juga
dimaksudkan menghormatan pada manivestasi tanah yang telah memberikan rejeki
yang melimpah.
Maka eksistensi tari Beskalan tampak lebih
memberikan kemungkinan hadir sebagai media dalam berbagai ritus, bahkan diikuti
dengan motologi yang memberikan dukungan terhadap kelangsungan eksistensialnya.
Beskalan sebagai tari ritual juga dibenarkan oleh Rasimoen
pimpinan wayang topeng Shri Margoutomo
dari desa Gelagah Dowo – Tumpang. Tari Beskalan
merupakan tari yang diwajibkan untuk dipentaskan ketika acara bersih desa di
daerah sekitar candi Kidal (tumpang Malang).
Waktu Rasimun masih remaja dan dia sudah pandai menari dan yang
selalu menarikan tari Beskalan pada setiap acara bersih desa di candi Kidal.
Memang waktu itu tidak boleh menghadirkan tari Beskalan yang ditarikan
oleh wanita, entah beliau tidak tahu betul alasannya.
Setelah tahun 1980-an, Tari Beskalan menyebar di seluruh
Jawa Timur. Sehingga tari Beskalan mengalami perkembangan fungsi sebagai tari
pembukaan atau tari sambut. Utamanya untuk ditampilkan pada acara-cara yang
menghormati tamu kenegaraan di lingkungan instansi di Malang Raya.
Penulis : Robby Hidajat
Sangat betul, tarian ini merupakan tarian tertua di kota Malang. Namun, seiring berkembangnya zaman, tari Beskalan ini beralih fungsi yang semulanya digunakan sebagai tarian ritual untuk menyambut kesuburan dalam hal panen, sedangkan saat ini menjadi tarian pembuka pada suatu acara atau untuk menyambut tamu.
BalasHapusTari Beskalan putri menggambarkan tentang keindahan dan kelembutan dengan gerakan yang anggun dan penuh makna dengan gerakan khas Malangan.
BalasHapusTari beskalan merupakan tarian yang mencerminkan tradisi serta nilai-nilai budaya masyarakat malang, fungsi tarian ini sebagai sarana untuk mengekspresikan rasa syukur dan penghormayan baik kepada alam maupun leluhur
BalasHapusDari deskripsi diatas kita dapat mengerti tari beskalan ialah tari yang berasal dari malang yang memiliki fungsi sebagai sarana untuk mengekpresikan rasa syukur yang telah di berikan tidak hanya itu deskripsi diatas juga mengenalkan ,asal usul ,istilah dll
BalasHapusDeskripsi dari artikel diatas sangat membantu kita dalam mengenal budaya-budaya yang ada didaerah malang serta memiliki fungsi untuk mempertahankan warisan budaya leluhur agar tetap terjaga ditengah zaman modern ini, artikel ini juga sangat membantu dalam pemahaman materi kebudayaan.
BalasHapusDherika
BalasHapusSaya jadi tahu bahwa sebelumnya tari beskalan putri adalah tarian ritual, namun seiring perkembangan zaman tarian ini dijadikan sebagai tarian pembuka
dari artikel di atas saya menjadi lebih mengerti beberapa makna mendalam mengenai tari beskalan
BalasHapusDari deskripsi di atas saya jadi tahu lebih dalam tentang asal usul tari beskalan,, dimana tari beskalan itu mengekspresikan tari penghormatan dan rasa syukur baik kepada leluhur dan alam.
BalasHapusTari beskalan adalah salah satu bentuk tari putri yang berkembang dari bentuk tari ritual khususnya sebagai medium upacara yang erat kaitanya dengan eksistensi bumi atau tanah.
BalasHapusTari Beskalan menyebar di seluruh Jawa Timur. Sehingga tari Beskalan mengalami perkembangan fungsi sebagai tari pembukaan atau tari sambut. Utamanya untuk ditampilkan pada acara-cara yang menghormati tamu kenegaraan di lingkungan instansi di Malang Raya.
BalasHapusDari artikel tersebut kita dapat memahami lebih mendasar dari asal usul tari beskalan putri serta fungsi tari beskalan putri malang
BalasHapusTari Beskalan, yang berasal dari ritual upacara dan berkembang menjadi pertunjukan tayub, berfungsi sebagai tari pembuka yang melambangkan awal dan permulaan dalam seni pertunjukan di Malang.
BalasHapusInformasi yang sangat jelas dari sang penulis artikel, sangat memberikan manfaat yang cukup menarik dan terpenuhi dalam konteks tari Beskalan ini.
BalasHapusMenurut saya, pelestarian Tari Beskalan Putri tidak hanya sebatas pertunjukan, tapi juga perlu melibatkan masyarakat dalam proses kreatifnya.
BalasHapusMenurut artikel diatas Tari beskalan mempunyai arti cara kita bersyukur terhadapa apa yang kita punyai dan pada biasanya tari beskalan tersebut biasa ditampilkan pada acara acara tertentu
BalasHapus
BalasHapusMenurut saya secara keseluruhan, Tari Beskalan Putri Malangan tidak hanya sekadar bentuk seni, tetapi juga merupakan bagian integral dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat Malang.
Artikel ini sangat membantu kita dalam mencari informasi tentang tari malangan terutama tari beskalan putri. karena informasi yang disajikan sangat jelas
BalasHapusBeskalan ini merupakan lambang, dan juga mempunyai arti yang sama dengan Cok Bakal (sesajen), yaitu lambang asal mula kehidupan. Konon dahulu kala tanah jawa masih belum berpenghuni.
BalasHapussaya jadi tahu bahwa tari beskalan putri adalah tarian ritual
BalasHapus