Tari Edan-Edanan Sebagai Lambang Tolak Balak dalam Pesta Pernikahan

 

Tampilan Tari Edan-Edanan di Pesta Pernikahan  (Foto ist.)

DAMARIOTIMES - Tari Edan-edanan Nirbaya adalah tarian yang  berasal dari daerah Istimewa Yogyakarta, biasanya ditampilkan dalam prosesi pernikahan, Nirbaya (Nir=menolak Baya=bahaya) yang berarti tarian yang  menolak bahaya baik pada saat prosesi pernikahan atau sesudah acara pernikahan yakni menuju rumah tangga, tarian ini merupakan tari berpasangan yang ditarikan oleh laki-laki dan perempuan.

Tari Edan-edanan Nirbaya ini sengaja diciptakan sebagai hiburan dengan gerakan yang dilebih-lebikan layaknya orang gila, akan tetapi tetap pada koridornya sebagai ritual penolak balak, dengan memakai property kemoceng dan kipas yang ditujukan untuk mengusir roh-roh jahat.

Menarikan tari Edan-edanan Nirbaya harus kuat secara fisik dan mental, dikarenakan gerakannya sendiri dilebih-lebihkan sehingga otomatis menguras tenaga dan jika penari nya lemah maka tarian ini tidak akan hidup atau tidak akan dapat wirasanya.

Penari harus siap mental, karena mulai dari gerakan yang seperti orang gila  hingga riasan wajah yang layakknya seperti badut, tentu sangat menguji mentel jika penari mentalnya down bisa dijamin wiraga dan wirasa nya pasti tidak bagus.

Gerak tari yang berlatih itu membutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu untuk menguasai wiraga, wirama, dan wirasa, agar supaya dapat menampilkan yang terbaik untuk moment yang spesial untuk pengantin dan keluarganya, dan tidak mengurangi sedikitpun totalitas dalam tarian tersebut.

Dalam proses latihan tarian ini tidak tentu harinya, terkadang kami latihan mulai dari siang hingga sore terkadang juga mulai pagi hingga sore, karena dibutuhkan keselarasan gerak antara penari satu dengan lainnya.

Pada saat acara sudah H-1 kami berlatih sekaligus mulai menyiapkan/menata kostum dan property yang akan dipakai, mulai dari packing aksesoris, sanggul, baju dll. Ini dilakukan agar keesokan harinya tidak ada yang ketinggalan.

Pada saat hari H kami mulai berias jam 12.00 siang dikarenakan acara dimulai pada jam 02.30, dalam menyiapkan diri kami saling membantu satu sama lain seperti saling bergantian mesangkan  sanggul, aksesoris kepala, merapikan kemben dll. Sehingga kami siap sebelum acara dimulai, 

 

Penari edan-edanan traksi berfoto (foto ist.)

Saat pengantin datang para penari menyambutnya atau biasa dibilang cucuk lampah untuk mempertemukan keduanya dan setelah ritual temu manten sudah selesai kami mengantarkan sepasang pengantin menuju kursi pelaminan.

Setelah pengantin duduk di kursi pelaminan dilanjutkan dengan sungkeman dan serangkaian ritual lainnya, setelah prosesi ritual selesai dilanjutkan dengan tarian Edan-edanan Nirbaya yang dibawakan oleh sepasang laki-laki dan perempuan.

Penari sangat senang jika melihat para penonton terutama anak-anak kecil yang tertawa melihat setiap gerakan-gerakan dan tingkah laku kita pada saat menari, menjadi suatu kebanggaan tersendiri ketika isi tarian yang kami bawakan sampai pada penonton dan rasanya jerih payah kami sebagai penari sangat terbayarkan oleh senyuman dan tertawanya para penonton, terutama kedua mempelai pengantin beserta keluarga.



Konteributor   : Murtafiah
Editor              : Harda Gumelar

 

Posting Komentar untuk "Tari Edan-Edanan Sebagai Lambang Tolak Balak dalam Pesta Pernikahan"