 |
Penympaian materi ke siswa SIR melalui pembelajaran daring, dari studio pribadi di Batu Jawa Timur tentang pembuatan karya seni ornamen pada benda keramik guci hias teknik lukis (Foto ist). |
Nusantara negara yang kaya raya dengan budaya lokal.
Budaya tersebut tersebar di berbagai kawasan pedesaan hingga perkotaan. Budaya
tersebut sebagai salah bagian berkehidupan dalam lingkup komunitas lingkup
masyarakat kelompok kecil, suku bangsa
maupun bernegara. Budaya ini di dalamnya termasuk juga aspek kesenian.
Dari kesenian tersebutlah kita banyak belajar tentang aspek-aspek estetika,
filosofis, dan ragam teknik penggarapan serta makna berkehidupan sosial. Kesenian
Nusantara dapat berlangsung dan berkembang dengan mengikuti era jamannya serta
area dimana kesenian tersebut didukung oleh kelompok masyarakat sebagai
prosdusen seni dan konsumen seninya. Ditinjau dari aspek keragaman kesenian Nusantara,
bahwa kesenian Nusantara dapat terdiri dari berbagai macam jenis. Misalnya seni
pertunjukan, seni rupa, dan seni-seni lain yang terkait dengan kehidupan
masyarakat. Dari aspek seni rupa saja kita dapat mengelompokkan ke dalam
berbagai jenis seni rupa. Sebagai contoh seni rupa patung, seni kriya, seni
arsitektur, seni ornamen, seni interior, seni grafis, seni lukis, seni
ilustrasi, seni batik, seni tenun, seni ukir, dan lain sebagainya. Apabila
diamati dan didalamai, bahwa seni rupa tersebut secara visual tampak
berbeda antara daerah satu dan daerah lainnya.
Perbedaan tersebut baik terkait dengan aspek estetika visual, filosofis, dan
teknik penggarapan seninya.
 |
Para siswa dan guru SIR menyimak penyampaian materi apresiasi Seni Rupa dari Prof. Dr. Ponimin M. Hum. melalui program pembelajaran daring (Foto ist). |
Hal inilah yang penting ditanamkan
bagi generasi muda melalui pendidikan seni budaya yang dilakukan dalam proses
pembelajaran melalui pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan formal memeiliki peran penting
untuk menanamkan pemahaman aspek yang terkandung didalamnya. Yakni kepada para
siswa melalui proses pembelajaran seni budaya. Apalagi lembaga pendidikan
Indonesia yang berada di luar negeri. Sebagai contoh Sekolah Indonesia Riyadh (SIR).
Sebagai lembaga pendidikan formal yang
dikelola oleh kedutaan besar RI di Riyadh, sekolah tersebut telah menyelenggarakan
proses pendidikan yang materi pembelajarannya adalah menanamkan pengetahuan dan
pemahaman kepada siswanya tentang seni budaya Nusantara. Penyelenggaraan
pembelajarn dengan para siswanya jauh dari tanah air hrus tetap ditanamkan rasa
cinta Nusantara. Mereka merupakan putra-putri dari warga negara Indonesia yang
tinggal di kota Riyadh dan sekitarnya. Mereka menetap bersama orang tuanya
sebagai pekerja migran di negara tersebut. Selain itu para siswa juga merupakan
putra-putri dari pegawai kedutaan besar RI yang ada di negara tersebut. Penanaman
rasa cinta terhadap seni budaya Nusantara penting untuk ditumbuhkn dn dikutkan
agar mereka sebagai bangsa Indonesia tidak tercerabut dari akar budaya Nusantara.
 |
Para Siswa menyimak penyampaian materi Prof. Dr. Ponimin M.Hum dosen KSR S2 FS UM. Tentang metode demonstratif berkarya seni sebagai bagain kegiatan kreasi dalam program apresiasi dan kreasi seni rupa Nusantara. Penyampaian materi dari studio pribadi di Batu Jawa Timur (Foto ist.) |
LPPM UM melalui kegiatan pengabdian masyarakat luar
negeri telah berpartisipasi dalam menjawab tantangan tersebut melalui kegiatan
pengabdian masyarakat. Yakni melakukan kerja sama melalui kegiatan
workshop/pelatihan apresiasi dan kreasi seni rupa Nusantara kepda para Siswa
SMA kelas XII. Pada kegiatan tersebut tim pelaksan program yang dipelopori oleh
Prof. Dr. Ponimin M. um. telah melakukan kegiatan workshop apresiasi dan kreasi
melalui program pembelajaran daring. Program tersebut berkolaborasi dengan bapak
Satria Nugraha M. Sn guru seni budaya di sekolah tersebut.. Dalam proses
pelaksanaannya para siswa yang berada di Riyadh menunjukkan semangatnya ketika Narasumber
melakukan penyampaian materi tentang apresiasi seni rupa kriya dari Indonesia
yang disampaikan secara daring. Hal ini ditunjukkan melalui semangat mereka
untuk bertanya ketika narasumber menyampaikan tentang materi proses pembuatan ornamen/ragam
hias pada kriya keramik bentuk guci silinder. Semangat mereka juga ditunjukn ketika
narasumber menyampaikan materi melalui metode demonstrasi/berkreasi pembuatan
ornamen dengan teknik sungging pada benda guci keramik terakota. Selanjutnya
para siswa dalam proses tersebut juga mengerjakan tugas pembuatan ornamen
dengan teknik gambar sketsa. Diharapkan program ini dapat memberikan manfaat
terhadap siswa yang tinggal dikawasan tersebut untuk tetap mencintai nusantara
melalui kegiatan apresaiasi dan kreasi seni nusantara.
Repoprter :
Muhammad Affaf Hasiymy
Editor :
Harda Gumelar
Posting Komentar untuk "Prof. Dr. Ponimin Dosen Program Keguruan Seni Rupa S2 UM Tanamkan Rasa Cinta Nusantara ke Siswa Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) Melalui Apresisasi dan Kreasi Seni dalam program LPPM UM."