Membangun Karakter Lewat Panggung: Review Buku Opera Anak Karya Arif Rofiq

 

penulis dan buku Opra Anak karya Arif Rofiq (Foto ist.)


Damariotimes. Di tengah keriuhan dunia digital yang seringkali membuat kita cemas akan masa depan moral generasi muda, hadir sebuah karya literasi yang menyejukkan sekaligus memberikan solusi praktis. Buku berjudul "Opera Anak: 6 Naskah dan Latar Belakang Penciptaannya" karya Arif Rofiq bukan sekadar tumpukan naskah drama di atas kertas. Lebih dari itu, buku ini adalah sebuah manifesto tentang bagaimana seni pertunjukan dapat menjadi alat pendidikan karakter yang sangat ampuh bagi anak-anak kita. Penulis, dengan latar belakangnya yang kuat di dunia tari dan pendidikan, berhasil mengubah kegelisahan tentang minimnya materi seni yang ramah anak menjadi sebuah panduan yang sangat kaya akan manfaat.

Manfaat utama yang segera terasa saat kita mendalami isi buku ini adalah kemampuannya dalam melakukan modernisasi nilai tanpa kehilangan akar budaya. Kita tahu bahwa cerita rakyat seperti Bawang Merah Bawang Putih atau Ande-Ande Lumut adalah warisan leluhur, namun di tangan Arif Rofiq, cerita-cerita ini "dihidupkan" kembali untuk menjawab tantangan zaman. Penulis secara cerdas menyisipkan pesan-pesan moral yang sangat relevan dengan situasi anak-anak saat ini, seperti cara menghadapi perundungan (bullying) hingga kewaspadaan terhadap orang asing. Melalui naskah-naskah ini, seni tidak lagi hanya menjadi tontonan estetis, tetapi bertransformasi menjadi ruang simulasi kehidupan di mana anak-anak belajar tentang etika dan perlindungan diri secara menyenangkan.

Buku ini juga memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan formal dan non-formal. Seringkali, para guru di sekolah atau pembina di sanggar tari merasa kebingungan saat harus menyajikan pertunjukan yang pas dengan porsi usia anak. Ada kecenderungan kita memaksa anak-anak menari dengan gaya orang dewasa yang terkadang tidak sesuai dengan anatomi dan perkembangan psikologis mereka. Di sinilah buku ini hadir sebagai penyelamat. Dengan menyediakan enam naskah yang sudah teruji di panggung, lengkap dengan sinopsis dan panduan pementasannya, buku ini memberikan kemudahan akses bagi para pendidik untuk menciptakan karya yang bermutu tanpa harus mulai dari nol. Ini adalah bentuk transfer ilmu yang sangat praktis dan sangat membantu operasional lembaga pendidikan seni.

Secara lebih dalam, manfaat buku ini menyentuh aspek pembentukan identitas nasional. Di tengah gempuran konten luar negeri, anak-anak diajak untuk kembali mengenal tokoh-tokoh lokal dan kearifan Jawa Timur, seperti tradisi Panji yang sudah mendunia. Namun, penulis menyajikannya dengan bahasa yang komunikatif dan tidak menggurui. Nilai-nilai seperti kerja keras, kejujuran, dan rasa percaya diri yang tercermin dalam tokoh seperti Sawunggaling, ditanamkan melalui pengalaman langsung saat anak memerankan tokoh tersebut. Proses "menjadi" tokoh inilah yang secara psikologis membantu internalisasi nilai-nilai baik ke dalam jiwa anak jauh lebih efektif daripada sekadar nasihat lisan.

Sebagai penutup, membaca buku ini membawa kita pada sebuah kesadaran bahwa pendidikan karakter tidak harus selalu kaku di dalam kelas. Melalui media opera anak yang memadukan gerak, musik, dan dialog, anak-anak diajak untuk tumbuh menjadi pribadi yang optimis dan berakhlak mulia. Buku ini adalah jembatan yang menghubungkan antara estetika panggung dengan kebutuhan moral masyarakat. Bagi siapapun yang peduli pada pertumbuhan anak melalui jalur seni, karya Arif Rofiq ini adalah referensi wajib yang menawarkan peta jalan menuju pembentukan generasi emas yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga halus dalam rasa dan budi pekerti.

 

Penulis : R. Dt.

 

Posting Komentar untuk "Membangun Karakter Lewat Panggung: Review Buku Opera Anak Karya Arif Rofiq"