Tokoh-tokoh Thak-Thakan dalam Perspektif Kosmologi Keblat Papat Lima Pancer


Thak-thakan sebagai seni pertunjukan ritual (Foto ist.)


Damariotimes. Thak-Thakan merupakan salah satu kesenian tradisional yang dimiliki oleh orang di Jawa. Selain dikenal sebagai bagian dari ritual dan upacara adat, kesenian ini juga memiliki tokoh-tokoh yang sarat dengan makna simbolik. Berikut adalah analisis pengertian dari tokoh-tokoh Thak-Thakan dalam perspektif kosmologi Keblat Papat Lima Pancer.

Tokoh-tokoh Thak-Thakan

  1. Thak-Thakan (Wetan - Timur). Thak-Thakan yang ditempatkan di arah timur (wetan) seringkali melambangkan awal mula atau kelahiran. Dalam tradisi Jawa, timur adalah arah matahari terbit, simbol dari permulaan dan harapan baru. Tokoh Thak-Thakan yang ditempatkan di timur ini dapat diartikan sebagai simbol dari energi dan semangat baru yang mengawali setiap ritual atau upacara.
  2. Wewe Gombel (Kidul - Selatan). Tokoh Wewe Gombel yang ditempatkan di arah selatan (kidul) memiliki konotasi yang lebih menakutkan dan misterius. Wewe Gombel dalam mitologi Jawa adalah sosok hantu perempuan yang sering dikaitkan dengan kegelapan dan bahaya. Selatan dalam pandangan kosmologi Jawa seringkali dikaitkan dengan dunia bawah atau akhir kehidupan. Kehadiran Wewe Gombel dalam Thak-Thakan dapat diartikan sebagai peringatan akan bahaya dan pengingat akan siklus kehidupan dan kematian.
  3. Gondoruwo (Kulon - Barat). Gondoruwo yang ditempatkan di arah barat (kulon) melambangkan kekuatan gaib dan mistis. Barat adalah arah matahari terbenam, seringkali dikaitkan dengan penutupan dan akhir. Gondoruwo, sebagai makhluk gaib dalam tradisi Jawa, menggambarkan kekuatan yang tak terlihat namun nyata adanya. Penempatan Gondoruwo di barat dapat diartikan sebagai perlindungan dari kekuatan gaib yang menjaga keseimbangan alam semesta.
  4. Kirik-Kekek (Lor - Utara). Tokoh Kirik-Kekek yang ditempatkan di arah utara (lor) melambangkan kekuatan dan keberanian. Utara dalam tradisi Jawa sering dikaitkan dengan kekuatan dan kestabilan. Kirik-Kekek, yang sering diartikan sebagai sosok hewan yang berani, melambangkan keteguhan dan keberanian dalam menghadapi segala tantangan. Kehadiran Kirik-Kekek dalam Thak-Thakan menunjukkan pentingnya keberanian dan kekuatan dalam menjalani kehidupan.
  5. Penggambuh atau Pawang (Pancer - Pusat). Penggambuh atau pawang yang ditempatkan di pusat (pancer) merupakan tokoh yang berfungsi sebagai penghubung antara dunia fisik dan dunia spiritual. Pusat dalam kosmologi Jawa adalah tempat keseimbangan dan titik tengah dari segala sesuatu. Penggambuh atau pawang, yang juga disebut sebagai lare angon (anak gembala), memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan dan keselarasan dalam ritual. Tokoh ini melambangkan kepemimpinan dan kebijaksanaan dalam mengarahkan energi dan kekuatan alam semesta.

Kesimpulan

Tokoh-tokoh dalam Thak-Thakan tidak hanya sekedar karakter dalam sebuah pertunjukan, tetapi masing-masing memiliki makna simbolik yang mendalam. Mereka merefleksikan berbagai aspek kehidupan, dari awal hingga akhir, dari kekuatan yang terlihat hingga yang tak terlihat, dan dari keberanian hingga kebijaksanaan. Melalui Thak-Thakan, orang Jawa mengartikulasikan pandangan kosmologi mereka yang kompleks dan kaya, menggabungkan elemen-elemen kosmik dan spiritual ke dalam satu kesatuan artistik yang harmonis.

Posting Komentar untuk "Tokoh-tokoh Thak-Thakan dalam Perspektif Kosmologi Keblat Papat Lima Pancer"