Yuwawira Dwipantara: Mengukir Kekuatan Patriotic Etnik di Nusantara

        Malang, 28-29 November 2023 - Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh LPPM Universitas Negeri Malang sukses mengguncang antusiasme para peserta dengan tarian pembukaan yang memukau. Hasil penelitian yang dihadirkan dalam bentuk koreografi, diberi judul "Yuwawira Dwipantara", berhasil merangkum kekuatan patriotic etnik di Indonesia. Sebuah persembahan yang mempesona dan menggugah kebanggaan akan keberagaman budaya Nusantara.

 Tampilan Yuwawira Dwipantaa di Panggung Graha Cakrawala UM (Foto ist.)

        Pada acara pembukaan, terlihat 30 penari mengenakan kostum tradisional yang dimodifikasi dengan bulu-bulu di kepala, kain poleng membalut pinggang, dan sentuhan eksotika ke-Bali-balian. Kombinasi gongseng memberikan ritme tarian yang kuat, menggambarkan ketegasan gerak penari. Koreografi ini bukan hanya sekadar tarian, melainkan sebuah narasi visual yang menghidupkan esensi kepahlawanan Nusantara.
 
Inspirasi Kecak Ramayana
        Proyek ini dilatar belakangi oleh imajinasi yang berkembang saat kegiatan observasi subjek, terutama dalam kecak Ramayana di Uluwatu. Peneliti, yang diketuai oleh Dr. Robby Hidajat, M.Sn., bersama tim, menggabungkan unsur-unsur inspiratif dari seni pertunjukan tradisional Bali, seperti Barong-Rangda dan Barong-Tari Keris. Pilihan untuk menggunakan bentuk tari kelompok dan simbolis diambil berdasarkan kekayaan tematik dan imajinatif dari observasi tersebut.
 
Menggambarkan Kekuatan dan Ketegasan
        Koreografi Yuwawira Dwipantara menggambarkan kekuatan wanita yang perkasa, terinspirasi oleh karakter Dewi Durga, istri Dewa Siwa. Dengan ekspresi yang memukau, tarian ini menjadi simbol kekuatan generasi muda sebagai benteng negara dan bangsa di wilayah Nusantara (Dwipantara). Melalui gerakan, garis, dan aksen formasi yang dinamis, tarian ini menyampaikan pesan tentang keteguhan, kekuatan, kegigihan, dan semangat untuk bertahan atau menyerang dengan tegas.
 
Adaptasi Kecak Ramayana
        Yuwawira Dwipantara bukan sekadar reproduksi seni pertunjukan, tetapi sebuah adaptasi kreatif dari Kecak Ramayana. Proses konstruksi melibatkan transformasi gerak, musik, dan formasi, menciptakan gambaran keperkasaan pemuda dalam memperjuangkan kehidupan berbangsa dan bertanah air di wilayah Nusantara. Keberhasilan koreografi ini tak lepas dari kolaborasi antara peneliti, mahasiswa, dan alumni Keguruan Seni Rupa, termasuk kolaborator dari Universiti Utara Malaysia (UUM) yang turut berkontribusi.
        Yuwawira Dwipantara, hasil penelitian yang memukau ini, bukan hanya menciptakan keindahan visual semata, melainkan juga menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokal dan keberagaman budaya Indonesia. Koreografi ini membawa semangat kepahlawanan Nusantara ke panggung nasional, merayakan dan mempromosikan kekayaan warisan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan.
 
 
 
Reporter : Muhammad Afaf Hasyimy
Editor     : H. Gumelar

Posting Komentar untuk "Yuwawira Dwipantara: Mengukir Kekuatan Patriotic Etnik di Nusantara"