Enam Pertimbangan Untuk Mengajar Seni Tari Pada Siswa Usia Dini (PAUD)

        Damariotimes. Bagi para guru Pendidikan Anak Usia Dini (atau siswa kelas rendah di sekolah dasar) untuk pembelajaran menari. Ada enam pertimbangan yang dapat diperhatikan oleh guru, sebagai berikut:

Siswa ketika dapat menguasai sistem motoriknya (Foto ist.)
  1. Ruang Belajar Yang Nyaman dan Aman
    Siswa PAUD selalu memerlukan lingkungan yang aman dan nyaman, karena usia tersebut selalu membutuhkan perlindungan dan kenyamanan pada saat beraktivitas. Sehingga ruangan belajar menari disiapkan yang bersih dan nyaman, penerangan cukup, dan guru yang mengajar harus menunjukan sikap dan tindakan yang benar-benar meyakinkan mereka dalam kondisi yang aman. Bukan guru yang ‘keras’ dan tapi guru yang siap melayani mereka.
  2. Guru yang Berpengalaman
    Guru yang berpengalaman dan memiliki sikap yang menunjukan kepedulian, seorang guru menari yang berpengalaman adalah menguasai materi dan menguasai siswa, sehingga dapat membantu siswa menumbuhkan rasa percaya diri, bahwa mereka memang bisa melakukan gerakan sesuai dengan kemampuannya.
  3. Musik yang Sesuai
    Musik yang digunakan dalam kelas menari harus sesuai dengan usia dan perkembangan jiwa siswa, yaitu jenis musik yang tariannya dapat membangkitkan sensasi kinetik siswa usia dini. Karena rangsangan musik yang ritmik dapat dengan mudah untuk menstimulus kerja sistem motorik kasar siswa.
  4. Pakaian yang Nyaman
    Pakaian yang dikenakan harus membuat siswa menjadi nayaman dan mudah untuk bergerak, pakaian yang terlalu ketat dan bahan yang kasar akan mengganggu gerak dan konsentrasi siswa.
  5. Tari yang sesuai dengan Jiwa anak
    Tari yang diajarkan pada siswa harus sesuai dengan tingkat usia mereka, utamanya teknik gerak yang harus mereka lakukan. Kemampuan kerja otak, penangkapan visual dan kinetik siswa usia dini masih sangat terbatas, karena mereka juga masih harus mengkoordinasikan keseimbangan tubuhnya, sehingga sistem pengindraan mereka akan mempertimbangan aspek instruksi guru. Mereka juga akan sangat sensitif, bahwa gerakan yang dilakukan guru itu bisa sangat asing bagi referensi pemahaman dan juga kemampuan mengkoordinasikan sistem motorik gerak mereka.
  6. Kegiatan belajar yang menyenangkan
    Siswa PAUD atau siswa sekolah dasar kelas rendah memiliki kecenderungan belajar lebih mengharapkan belajar secara menyenangkan, interaktif, dan dalam kondisi sosial yang dapat membuat mereka merasa senang. Belum saatnya dikondisikan untuk menunjukan sikap tanggungjawab secara pribadi, sehingga mereka juga masih menggantungkan diri dengan teman-teman mereka. Maka guru harus peka, ketika siswa selalu melihat gerakan temannya, hal ini ada sikap spontan untuk membandingkan kemampuan, sehingga instruksi guru seringkali tidak menjadi referensi utama.

      Bagi mereka yang sekarang sedang mengkonsentrasikan diri sebagai guru seni tari, semoga pertimbangan di atas dapat menjadi referensi. Mungkin ada pengalaman yang lebih baik, dapat dibagikan melalui komentar di bawah ini.

 

Penulis       : Robby Hidajat
Editor         : Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Enam Pertimbangan Untuk Mengajar Seni Tari Pada Siswa Usia Dini (PAUD)"