Lumpur Arab Legenda: Pembeli Harus Rela Nunggu Satu Jam

        Damariotimes. Di Malang kian hari memang bertambah marak pengusaha kuliner dan jajanan. Mulai dari yang bercita rasa barat, dan juga yang lokal tradisional. Namun pengemasannya tetap elegan dan bercitarasa metropolis. 
Kios Lumpur Arab Legenda (Foto ist.)
        Seperti jajanan yang satu ini, tentunya banyak yang telah mengenal. Sungguhpun seringkali masih merasa asing, yaitu Lumpur Arab. Kenapa demikian, hal ini tidak dapat dilacak ke berbagai negara Arab. Karena kue lumpur ini memang tidak berasal dari Arab. Namun ada kios jajanan yang sangat terkenal, yaitu Lumpur Arab Legenda. Tempatnya di Jl. Kauman no. 9a, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Jawa Timur 65119.
        Kios Lumpur Arab ini buka jam 08.00 WIB. Penjualnya mempersiapkan segala sesuatunya, kurang lebih anda dapat mulai pesan kurang lebih jam 09.00 WIB Mereka tutup jika telah habis, kurang lebih 15.00 WIB atau terkadang sebelum waktu itu sudah dinyatakan “sementara habis”. Jangan kecewa, memang demikian. Karena bahan ‘jeladren’ nya sudah habis.
Sepuluh kompor yang siap beroperasi membuat lumpur Arab (Foto Ist.)
        Bagi para pembeli yang langsung datang, dapat dipastikan. Bahwa yang antri memang banyak. Sehingga anda pasti diminta untuk mengantri antara empat puluh lima menit hingga satu jam. Jika anda tidak sabar, maka harus rela meninggalkan kios tersebut.
        Tentunya kondisi demikian memang mengecewakan, namun setelah diamati. Sepuluh kompor yang untuk membuat lumpur. Satu cetakan berisi 7 buah. Satu kali memasak, satu cetakan mulai dari memberikan olesan minyak, menuang jeladren dengan api sedang, dan di atasnya diberikan bakaran arang. Proses ini memakan waktu kurang lebih 1 jam, kemudian baru dibuka penutupnya, dan dipindah pindahkan ke lubang cetakan yang lain dan ditutup kembali, setidaknya akan memakan waktu lima belas menit.
        Paket yang ditawarkan ada dua, paket setia berisi 5 buah seharga Rp. 32.000,- dan paket nagih berisi 7 buah seharga Rp. 57.000,-. Jika ada orang datang bersamaan, maka sudah dapat dipastikan tidak dapat secepatnya akan terlayani. Setidaknya harus menunggu, karena untuk membeli paket setia, yang berisi 5, di dalam percetakan tertinggal 2, jika orang memesan paket nagih, satu cetakan kurang satu buah. Hal ini yang sirkulasi pelayannya tidak dapat dengan cekatan. Sehingga sepuluh cetakan dengan tiga orang juru masak kue itu akan terus bekerja mengawasi api dan menunggu kematangan kue lumpur.

 
 
 
Reporter              : Harda Gumelar
Editor                  : Muhammad 'Afaf Hasyimy


Posting Komentar untuk "Lumpur Arab Legenda: Pembeli Harus Rela Nunggu Satu Jam"