Kerja cepat, Tanggap, dan Sigap Bersama KIRANA Tour & Travel Ke Thailand (bagian 2)

Menjelang pagi buta, 05.00 waktu setempat, ada di antara anggota rombongan yang mencari pakaian khas Thailand di sepanjang pinggiran hotel. Berikutnya makan pagi dengan menu eropa dan lokal, tampak semuanya makan dengan lahap. Sungguhpun ada yang mengeluh pedas, terlalu banyak makan buah, atau yang bilang rempah kulinernya aneh.

Tour guide Hakim dan Hafiz sedang bersiap-siap bertuga (Foto ist.)

Hari ke tiga, direncanakan mengunjungi Wat Arun dengan melalui jalur sungai. Sensasi yang pertama adalah mengarungi sungai besar, arinya yang deras, dan jalur yang bersejarah. Selain dari pada itu juga sensasi memberi makan ikan patin dengan roti yang dibeli dari pengemudi prahu 20 Bath, dan yang kedua mengunjung kuil bersejarah Wat Arun, di tepinya ada wisata belanja. Beberapa orang menyempatkan untuk bertemu para biksu, dan berfoto bersama.

Tasya sedang mendokumentasikan peserta di atas prahu (Foto Ist.)

 Sebelum lepas tengah hari, menyeberang sungai Chao Phraya, menuju Golden Palace (istana Raja Thailand) dengan naik Tuk-Tuk. Di tempat ini hanya sesi foto bersama. Kemudian jalan menuju bus jaraknya kurang lebih 800 meter, cukup melelahkan terlebih di Bangkok panasnya menyengat. Namun rombongan tetap semangat, walaupun berikutnya agak menantang, yaitu menuju puncak Wat Saket the golden mount. 300 anak tangga untuk mencapai stupa emas.

Angin dipuncak Golden Monut terlalu kencang memaksa untuk segera turun, makan siang. Karena hari sudah sore langsung ke platinum untuk belanja barang up to date. Berikutnya makan malam, dan bergerak kembali menuju Icon Siam, mall yang gemerlapan dengan kuliner yang melimpah. Lelah, berikutnya membawa tubuh yang lelah ke hotel. Tapi dijalan tetap meriah, karena full karaoke, bahkan ada yang baca puisi karya Gunawan Muhammad berjudul Asmaradhana. Seharian berkeliling kota Bangkok menjadi kenangan yang syahdu untuk dibawa mimpi.

Esok hari, Minggu, 23 Oktober 2022.  Rombongan tampak segar setelah sarapan pagi di restoran Prince Palace hotel. Rencana akan mengunjungi pusat herbal, Namun waktu sudah menunjukan jam 09.00 Karena jadwal penerbangan pukul 09.40. Menuju bandara internasional Kualalumpur, dan lanjut bertolak ke Indonesia 13.40.Namun harapan untuk cepat kembali ke tanah air pupus, berita mengejutkan bandara Juanda dan sekitarnya dihempas badai. Pesawat mengalami  delay hingga pukul 03.20 dini hari. Maka rombongan harus menginap di bendara Kuala Lumpur.

Immanuel, Orner Travel & Tour KIRANA Malang sedang mengecek bagasi (Foto Ist.)

Trip ini penuh kenangan yang mengesankan, usaha keras Travel & Tour KIRANA Malang yang dikomandani Immanuel dengan staf:  Tasya dan Lia Anjaini. Mereka menampakkan sebagai tim yang solid dalam melayani peserta tour. karakter Tasya berbeda Immanuel sebagai owner, dia tampak sebagai pria dewasa, menunjukan sikap ketegaran, tampilannya yang tenang dan kooperatif, utamanya melayani ibu ibu. Tasya yang riang, cekatan, tegas, menunjukan kemampuan sebagai leader tour, Lia Anjaini yang tenang, menunjukan diri  dapat melakukan yang orang lain inginkan. Dengan kelebihan dan kekurangan tim travel & tour Kirana memang perlu diapresiasi 9 point dari 10.

 

Reporter: R. Hidajat
Editor: Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Kerja cepat, Tanggap, dan Sigap Bersama KIRANA Tour & Travel Ke Thailand (bagian 2)"