Seminar Hasil Eksplorasi Zapin Rampak Empat-Empat Di Dewan Kesenian Malang (DKM)

            Damariotimes, Jumat, tanggal 1Juli 2022. Tim peneliti dari Universitas Negeri Malang  yang diketuai Dr. Robby Hidajat, M. Sn. Menggelar seminar hasil eksplorasi Zapin. Penelitian skema I'MRC sos-hum yg berkolaborasi dengan Universiti Teknologi Malaysia ini merupakan kegiatan tahun ke 2. 

Dr. Robby Hidajat, M. Sn. Menyerahkan cindramata buku hadil penelitian zapin th 2021 pada narasumber (foto ist.)
            Penelitian tahun pertama melakukan penggalian pengetahuan, pengenalan subjek, dan mendalami aspek sosial masyarakat pemangku budaya Zapin, baik Zapin Arab atau Zapin Melayu. Pada tahun ini mulai melakukan kerja konstruksi yang berbasis aktivitas sosial masyarakat. Oleh karena itu, kerja artistik ini semaksimal mungkin melakukan kolaborasi. Patner eksplorasi yang telah digandeng adalah Seniman multi talent; Drs. Bagus Brahmananto. Seniman yang telah menekuni recording di studio GZZ menyiapkan aransemen musik zapin populer, artinya lebih berpijak pada ritme dan karakter zapin yang punya roh musik timur Tengah dan jiwa Melayu, dalam hal ini juga mempertimbangkan ekspresi musikal yang lebih populer yaitu dangdut. Maka lahirkah komposisi zapin yg diberi judul Rampak Empat-Empat. 

            Dr. Robby Hidajat, M. Sn. Kemudian menggarap koreografi berdasarkan pendekatan teknik audiosionsl, dengan pendekatan koreografi non representatif. Proses eksplorasi ini kurang lebih selama 3 bulan. Sebelum di seminarkan Zapin Rampak Empat-Empat ini telah diuji cobakan pada siswa sanggar Padma Puspita yang diketuai oleh ibu Santi Peni Prasetyo. Hasilnya sesuai dengan tingkat usia siswa remaja. Karena gerakan tari yang berbasis kaki itu membuat jiwa remaja mereka muncul. Sudah barang tentu kegiatan uji coba ini membutuhkan konfirmasi ahli yang berpengalaman, maka kerja kreatif menyusun tari Zapin Empat-Empat ini dirancang untuk diseminarkan. Tujuannya agar masyarakat mengetahui, bahwa ada genre tari yang selama ini hanya disangga oleh komunitas masyarakat keturunan Arab saja, dan hanya ditarikan oleh kaum laki-laki, peneliti telah melakukan observasi di Gresik, Probolinggo, Tuban, Riau, Palembang, Banjarmasin, dan Tarakan Kalimantan Utara. 

Penari zapin foto bersama dengan narasumber (foto ist.)

            Pada seminar yang mengambil tanjuk Seminar dan Diskusi Hasil Eksplorasi Tari Zapin Empat-Empat tersebut dihadirkan narasumber Dr. Robby Hidajat, M. Sn. (Koreografer), Drs. Bagus Brahmananto, (komposer), dan Tri Broto Wibisono, M. Si. (Seniman tari Jawa Timur). Pada diskusi tersebut mendapat respon dari audiens yang datang dari berbagai komunitas dari beberapa kota yg tertarik pada topik seminar yang langka itu. Bahkan ada peserta yang menyatakan bahwa tampilan Zapin hasil penelitian ini merupakan menjadi tonggak sejarah, bahwa di Malang juga mempunyai kekayaan tari yang unik, selain tari yang selama ini telah populer. Dr. Robby Hidajat, M. Sn. juga menegaskan keunikan tari ini terletak pada sifat multidisipliner bidang tari, Zapin Empat-Empat ini bersumber dari materi eksplorasi Zapin Arab, diberikan sentuhan dinamika Melayu, dibawakan oleh Tubuh Jawa. Maka bukan tidak mungkin, bahwa Zapin Empat-Empat ini adalah Zapin Malang, demikian penegasan ahli  materi; Tri Broto Wibisono, M. Si. 

            Bobby N. Ketua DKM pada sambutannya juga menyambut gambira adanya kreasi tari zapin yang dikembangkan melalui penelitian, sehingga akan menambah khasanah baru bagi percaturan seni tari di kota Malang. 

Seminar dan diskusi hasil eksplorasi Zapin empat-empat (foto istri.)

            Rencana seminar hasil eksplorasi Zapin ini akan dilakukan di beberapa kota, surabaya, kerjasama dengan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW), Palembang, Riau, Banjarmasin, Tarskan, dan di Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Zapin yang akan di seminarkan tentunya berbeda-beda. Demikian pernyataan ketua peneliti koreografi Zapin tersebut. 



Reporter: Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Editor    : Harda Gumelar

Posting Komentar untuk "Seminar Hasil Eksplorasi Zapin Rampak Empat-Empat Di Dewan Kesenian Malang (DKM) "