Mengenal Kampung Budaya Palawijen (KBP) Malang

Damariotimes. Kampung Budaya Polowijen (KBP) merupakan kampung tematik yang muncul pada tahun 2017. Kemunculan kampung ini diawali oleh adanya “Ziarah Tanah Leluhur” yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang pada tahun 2015.

Kegiatan Ziarah Tanah Leluhur ini diikuti oleh kurang lebih 500 mahasiswa dengan menampilkan berbagai penampilan seni, mulai dari arak-arakan, penampilan tari, hingga penampilan puisi. Setelah itu mereka menziarahi makam tokoh-tokoh wayang Topeng yang ada di Malang, antara lain Mbah Reni di Polowijen, Mbah Munawi di Bawang, Pak Chatam di Gading, Mbah Rrasimun di Glagahdowo, dan Mbah Karimun di Kedungmonggo.

Arak-arakan menuju makam mbah Reni (Candra) di Areal Pemakaman umum Desa Palawijen (Foto Ist.)

Dari sinilah Mas Isak atau dikenal dengan Ki Demang yang saat ini menjadi pengelola kampung budaya Polowijen , tergerak sebagai penggagas Kampung Budaya Polowijen.

            Pengaruh kemunculan kampung budaya Polowijen dalam kehidupan masyarakat Malang masih belum begitu kuat, hal ini disebabkan karena Kota Malang merupakan daerah urban yang perkembanganny sulit dipengaruhi dari dalam (internal) dan termasuk wilayah mudah dipengaruhi dari luar (eksternal). Pengaruh yang dapat dirasakan adalah dampak internal dalam kampung tersebut, yakni dapat meningkatkan eksistensi kampung, potensi masyarakat, serta koneksi masyarakat setempat dengan pihak luar.

Dilihat dari segi psikologi, masyarakat didorong kearah budaya global sehingga menjadi center point budaya, hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi kemajuan Kampung Budaya Polowijen dan nama Kota Malang. Sedangkan dampak eksternal ke masyarakat luas belum begitu dirasakan oleh masyarakat  Malang Raya.

            Kendala yang menjadi tantangan bagi masyarakat Kampung Budaya Polowijen adalah menyadarkan masyarakat bahwa mereka didorong untuk menjadi masyarakat sadar budaya dan aktif mengambil bagian dalam  memajukan Kampung Budaya Polowijen. Menciptakan masyarakat berkarakter budaya adalah hal yang benar-benar harus ditanamkan pada masyarakat. 

Selain itu masyarakat juga harus pandai dalam memanfaatkan kampung budaya yang mereka tempati dengan memunculkan ide-ide untuk mengingkatkan perekonomian mereka, sehingga dapat menjadi matapencaharian atau sumber kehidupan mereka Upaya Kampung Budaya Polowijen dalam merevitalisasi kesenian tradisi seperti tari Topeng, membatik, bahkan makanan tradisional yang diharapkan dapat menjadi tempat untuk studi kemasyarakatan. 



 

Kontributor                 : Rahmita Aditama

Editor                          : Harda Gumelar

Posting Komentar untuk "Mengenal Kampung Budaya Palawijen (KBP) Malang"