Sarasehan Budaya Tahun 2022 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang

DAMARIOTIMES - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang menyelenggarakan Sarasehan Budaya tahun 2022. Kegiatan sarasehan tersebut diselenggarakan pada Kamis, tanggal 24 Februari 2022 yang bertempat di Pendapa Desa Poncokusumo.

Foto bersama; Narasumber dan Pelaksana Kegiatan Sarasehan Budaya 2022 (Foto ist.)
Sarasehan Budaya 2022 ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan pada seniman se-Eks Kawedanan Tumpang. Para pekerja seni tradisional yang selama ini telah menggeluti berbagai bidang seni, seperti: Jaranan, wayang topeng, ludruk, karawitan, dan juga penyelenggara upacara adat. Mereka merupakan merupakan potensi unggul bagi Kabupaten Malang.

Penyelenggaraan sarasehan di tempatkan di Poncokusumo bertujuan untuk mengkondisikan wilayah ini memiliki kesiapan, karena Kawasan timur kabupaten Malang memiliki potensi besar dalam mengelola sumber daya pariwisata. Mengingat arah kebijakan pariwisata yang terus akan dikembangkan adalah menggali potensi wisata alam dan budaya, oleh karena itu narasumber yang terdiri dari Dr. Tri Wahyuningtyas, M.Si. Doktor jebolan dari Universitas Udayana Denpasar Bali mengemukakan aspek penggelolaan atau pengemasan atraksi budaya. Sudah barang tentu hal tersebut memang dibutuhkan bagi para penggiat seni di Kabupaten Malang Bagian Timur.

Dr. Tri Wahyuningtyas, M.Si. memberikan materi (foto ist.)
            Narasumber kedua adalah Dr. Robby Hidajat, M.Sn. yang menyampaikan materi Pengembangan Wisata Alam dan Budaya. Robby Hidajat sebagai akademisi di lingkungan Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang memiliki sejumlah pengalaman meneliti, termasuk memperhatikan pengembangan pariwisata di Jalur Bromo-Tengger-Semeru.

Jalur menuju ke Bromo melalui jalur Malang ini memang masih membutuhkan pembenahan infrastruktur dan berbagai atraksi wisata yang memberikan pengalaman dan pengetahuan wisatawan. Mengingat para turis yang sudah siap untuk mencapai Tengger rata-rata dikondisikan dulu di Kota Malang. Sudah barang tentu fasilitas yang memadai. Jika infrastruktur di jalur Poncokusumo ini telah berkembang, maka dimungkinkan para turis akan dapat langsung berada di lingkungan alam Bromo-Tengger-Semeru.

Dr. Tri memberikan penekanan, bahwa kesiapan pekerja seni tradisi sangat penting. Karena atraksi budaya memerlukan pengemasan. Setidaknya tidak membuat bosan, tampilan benar-benar terkemas dengan baik, tepat waktu dan hal-hal teknis. Sebab kadang-kadang seniman tradisional tidak menyadari bahwa para wisatawan tidak banyak waktu untuk menunggu. Mereka memang benar-benar menyiapkan diri untuk mendapatkan pengalaman yang sebanyak-banyaknya, bahkan dapat memperoleh pengalaman baru.

Para peserta sarasehan sangat antusias, berbagai problematika yang dikemukakan sebagai bahan untuk diskusi, mulai dari kondisi Covid-19, dampak wisatawan terhadap nilai budaya, hingga keluh kesah dari pemangku adat yang selama ini masih belum mendapatkan sumber dana untuk menggerakan masyarakat.

Narasumber dan penyelenggara merespon dengan baik, dan akan membuatkan agenda untuk dapat mendiskusikan dalam kelompok kecil dan istensif. Hal ini sangat bagus dan memberikan prospek yang dapat memberikan motivasi bagi para pekerja budaya untuk pariwisata di Kabupaten Malang.

 


Reporter              : Harda Gumelar
Editor                   : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
              

Posting Komentar untuk "Sarasehan Budaya Tahun 2022 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang"