Nduwe Gawe: Tradisi Pesta Pada Masyarakat Jawa

DAMARIOTIMES - Tradisi nduwe gawe ( Pesta hajatan ) dalam masyarakat Jawa merupakan tradisi yang populer, dan hingga saat ini tetap mengakar dalam kehidupan masyarakat Jawa. Hal ini karena di dalamnya terkandung nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, kegotong-royongan dalam kehidupan bermasyarakat.

Laki-laki bertugas untuk menyiapkan jenang (Foto Ist.)
Tradisi Nduwe Gawe diadakan dalam acara Sunatan dan Mantu (pernikahan). Pesta ini tentunya melibatkan keluarga, sanak-saudara, handai-tolan, dan utamanya tetangga dekat. Damariotimes melihat dari dekat pesta hajatan di Dusun Turus Desa Trenyang Kecamatan Sumber Pucung Kabupaten Malang. Tepatnya pada hari Minggu 30 Januari 2022, di Rumah Hadi Santoso Turharji. Tuan rumah menyelenggarakan hajatan itu ditujukan untuk mengkitankan putranya yang bernama Bagas Choky Widayat Hadi.

Hadi Santoso Turharji menyambut gembira kedatangan Damaritimes. Bahkan tampak terlihat perangkat desa Turus yang paling sibuk. Berbagai hal dan persiapan hajatan  ini di jelaskan panjang lebar. Mulai dari persiapan hingga  rencana pelaksanaannya pada  hari Minggu dan Senin, tanggal  6-7 Februari 2022.

Para biyodo (wanita yang terlibat menyiapkan hidangan) santan kelapa untuk jenang (Foto Ist.)

Damaritimes juga semakin penasaran dan bertanya; apa saja yang perlu di persiapkan, suaminya  Turharji  memberikan penjelasan secara matematis, nduwe Gawe ( punya hajat) di desa tidak seperti di kota, di desa tidak ada event organizer (EO). Jadi  yang punya hajat itu sendiri yang merencanakan dan melaksanakan serta mengendalikan proses dari awal hingga akhir.

Proses dan persiapan sudah dimulai pada hari Kamis 27 Januari 2022; kami sudah mengumpulkan Biyada Sinoman (pembantu laki-laki dan wanita) sebanyak 60 orang. Hal ini sudah menjadi tradisi di desa, bahwa Nduwe Gawe (punya hajat). Tujuan utamanya adalah ngumpulno dulur (mengumpulkan sanak saudara), pada hari Kamis itu sudah diawali dengan macaki klopo ( mengelupas kelapa) dibuat santan sebagai bahan jenang, dan hari ini  njenang ( membuat Jenang merah/dodol).  Membuat Jenang sifatnya wajib untuk orang yang menyelenggarakan hajatan.

Damariotimes ingin tahu secara rinci, apa saja yang di persiapkan untuk hajatan itu.  Cucunya Mbah Miseno  ini  menuturkan, sebagai berikut:

Pertama yang harus dilakukan :

  1.  Mengumpulkan Biyada Sinoman (Mengumpulkan Biyada Sinoman tujuan utama  untuk membagi tugas.)
  2. Membuat gandok (terop)
  3. Njenang
  4. Menyebar ulem ulem  (membagi undangan).
  5. Mbeleh Sapi ( memotong lembu )
  6. Nonjok (mengantar makanan kepada sanak-saudara )
  7. Hari H pelaksanaan semua biyada sinoman bekerja serentak sesuai dengan tugasnya masing-masing.

 Damariotimes selama di rumah Hadi Santoso Turharji; cucunya Mbah Misno seorang guru spiritual Jawa ini sungguh sangat senang. Bahkan dapat  melihat secara dekat biyada sinoman yang sedang ngudek Jenang (mengerjakan pembuatan jenang yang terbuat dari beras ketan santan dan gula merah). Kesibukan para biyada sinoman yang sedang bekerja dengan penuh tanggung jawab dilandasi rasa kekerabatan dan persaudaraan yang ikhlas, dan juga dilakukan dengan sepenuh hati. Mereka bekerja sambil bergembira maka rasa lelah hilang yang ada hanya senang dan senang.

 

Reporter              : Marsam Hidayat
Editor                  : Harda Gumelar

Posting Komentar untuk "Nduwe Gawe: Tradisi Pesta Pada Masyarakat Jawa"