Kopi Latar Cafe Arek Gondanglegi

 

DAMARIOTIMES - Priyanto yang akrab dipanggil Pak Yanto, seorang Pensiunan Pegawai PLN Kota Malang yang hobinya Melukis dan baca Puisi. Hobby kesenian ini menjadikan pak Yanto awet muda, karena banyak temannya. Utamanya seniman-seniman di Malang. agar lebih akrap dengan kawula muda dan juga seniman di Gondanglegi diperlukan ide-ide kreatif, salah satunya membuat tempat titik kumpul.

Ketuanya Arek Arek Pencipta Seni Gondanglegi yang disingkat ‘Arep Sego Ini memang sejak usia remaja sudah gemar membaca Puisi dan Melukis. Maka daya imajinasi dan kreativitasnya terus berkembang dan tak pernah reda. Menjelang usia pensiun sebagai ASN PLN Kota Malang mulai merintis untuk persiapan masa pensiunnya, yaitu membuka usaha Warung Milenial diberi nama Kopi Latar. Ide ini juga berkat karena  jiwa seninya yang melekat dalam diri Pak Yanto. Dengan tersenyum, membanggakan usahanya, karena akan dapat mendekatkan dirinya dengan anak-anak muda, jiwa muda, dan semangat muda. Sehingga diusia yang lebih dari 60 tahun ini juga tetap masih berjiwa muda.

Pak Yanto pemilik Kopi Latar yang beralamat di timur Lapangan atau di timur Rumah Sakit Islam ( RSI ) Gondanglegi ini memang sangat mendukung aspirasi seniman Gondanglegi, karena di banding dengan kecataman yang lain. Gondanglegi ini selerasnya sudah mellenial. Oleh karena itu perlu untuk diberikan penguatan dalam membangun sosialisasi diri.

 

Pak Yanto sedang melukis ( Foto ist )

            Tahun 2016, Pak Yanto mulai buka kedai anak-anak mellenial ‘Kopi Latar, awal mulanya menu yang disajikan  hanya Kopi Jus dan Kentang. Seiring berjalan waktu Kopi Latar menjadi jujugan anak muda yang ingin ngopi bareng dengan teman temannya.

Dari kabar burung, dari mulut-ke mulut ‘Kopi Latar’ terus  banyak pengunjungnya. Mereka umumnya adalah  anak muda yang selera sosialnya sudah mellenial. Secara otomatis ‘kopi Latar’ juga berkembang sesuai kebutuhan dan sekarang segala minuman selera anak muda, yaitu menyediakan berbagai jenis kopi: Tubruk Robusta, Tubruk Blak Latar, Tubruk Arabica, Tubruk Susu Robusta, Tubruk Susu Arabica, Jus Mangga, Melon,Apukat, Jus Lemon, Wietnam Drip Robusta (  hot ) Wietnam Drip Arabica ( hot ) Wietnam Drip Latar ( hot ), Mochacino  ( ice -hot, ,) Cream Latar ( hot-ice, ,) Black Oreo ( hot- ice, ) Pisang Pasir, Kentang Goreng dan semua minuman dan makanan milenial ada di Kopi Latar, maka tidak heran jika Kehadiran Kopi Latar menjadi Inspirasi Kafe Kafe yang ada di Gondanglegi. Pokoknya tidak mengecewakan, pak Yanto menegaskan. Anak muda yang sudah pernah ke sini, pasti dijamin balik lagi.

Pengunjungnya ‘Kopi Latar ‘ betah ngobrol berjam-jam (foto ist.)
            Kopi Latar memiliki daya tarik tersendiri, selain lokasinya aman nyaman indah.  Kopi Latar cocok untuk njagong dan diskusi mulai pelajaran sampai politik. Oleh karena itu tidak heran banyak seniman budayawan Malang betah njagong di Kopi Latar.

Ki Yongky Irawan yang seniman, Mas Abdul Malik yang Wartawan, Ki Cokro Wibowo Sumarsono, Pak Teguh Pramono, Cak Suroso, Mereka berkunjung ke Gondanglegi kalau belum Mampir ke Kopi Latar rasanya kurang lengkap. Kopi latar pokok e joos, kopine arek Gondanglegi.

Tempat dan bersuasana nyaman, terlebih di malam hari (foto ist)
             Pengunjung ‘Kopi Latar’ tidak hanya remaja, mereka yang sudah sinior dan berjiwa muda tentu akan betah berada di cafĂ© mellenial ini. Tempatnya bersih, parkirnya juga lumayan. Sehingga ketika masuk sudah menjadi betah. Pak Yanto memang ingin merangkul masyarakat Gondanglegi, utamanya para generasi mellenial dan juga seniman. Karena suatu daerah yang remajanya dapat tempat untuk berkumpul tentu akan melahirkan ide-ide kreatif, bahkan dapat memajukan kehidupan sosial. Sehingga ‘arek Gondanglegi’ tidak dipandang sebagai arek ndeso. Gondanglegi ini sekarang menjadi kota kedua, tempat inspirasi dan aspirasi generasi muda dalam membangun kehidupan sosial budaya di Kabupaten Malang.

 

 

Reporter          : Marsam Hidajat

Editor              : Harda Gumelar

 

 

 

 

 

 

Posting Komentar untuk "Kopi Latar Cafe Arek Gondanglegi"