Bina Tari Bayu Kencana Probolinggo Gelar Drama Tari Pagebluk Live Streaming Youtube Untuk Anjungan Jawa Timur Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

DAMARIOTIMES - Secara khusus mengunjungi Bina Tari Bayu Kencana pimpinan Peni Priyono, seniman yang getol mendorong generasi muda di Kota Probolinggo. Sepak terjangnya membina kesenian sudah tidak diragukan lagi, bahkan seluruh hari-harinya sepenuhnya diabdikan pada kesenian. Terlebih ketika ada urusan yang membawa nama Kota Probolinggo. Seluruh energi sosialnya dikerahkan secara total. Seperti kerja besar untuk memperingati hari jadi Kota Probolinggo ke 662. Salah satu penanda untuk itu adalah pementasan bergilir di Anjungan Jawa Timur Taman Mini Indonesia Indah (TMII).


Tari selamat datang “Kiprah Lengger” (Foto: Afaf)


            Peni Priyono merasa kecewa, karena selama hampir dua tahun ini selalu didesak oleh wali murid sanggarnya. Karena siswa sanggar sudah merasa kangen untuk berkesenian, namun apa daya kondisi pandemi COVID-19 terus mengancam dan menakut-nakuti masyarakat. Bahkan sejak awal bulan September 2021 diberlakukan PPKM Darurat level 4, sehingga kegiatan pembelajaran sudah tidak mungkin akan dilakukan.

            Namun, pasukan Bina Tari Bayu Kencana selalu siap siaga, bahkan untuk memeriahkan dan menandai hari ulang tahun jadinya Kota Probolinggo. Peni Priyono yakin, kalau dapat dengan protokol Kesehatan ketat untuk berangkat ke Anjungan Jawa Timur di TMII. Namun pihak Pemda Kota Probolinggo memutuskan untuk digelar secara live Streaming Youtube.  Keputusan ini tetap diterima dan siap siaga untuk menghimpun generasi muda, tidak hanya siswa sanggar, namun juga menghimpun siswa SMP dan SMA dari berbagai disiplin seni pertunjukan. Bahkan hingga digelar repertoar terkumpul kurang lebih 100 orang, yang terdiri dari penari, pemusik, dan crew artistik.

            Pagelaran yang bertajuk Dramatari “Pagebluk” disiapkan kurang lebih 5 hari intensif, latihan pagi sore. Karena pihak Anjungan Jawa Timur menetapkan pergelaran live streaming youtube   https://www.youtube.com/watch?v=p8ewEdXZmXs  minggu, tanggal 5 September 2021 sekitar pukul 11.00 WIB. di markas Bina Tari Bayu Kencana dengan alamat Museum Rasulullah Jl. Suroyo no. 17 Kota Probolinggo.

            Prasetyo, sebagai penata musik juga mengaku, bahwa persiapan pergelaran ini sangat berat, ketimbang penyiapan rombongan pentas di Anjungan Jawa Timur, karena waktunya bisa disiapkan 1-2 bulan. Namun hal ini tidak jadi masalah, seniman professional harus selalu siap dalam kondisi apapun dan bagaimana pun, tidak ada kata lain kecuali ‘siap’. Karena hal itu yang dapat meyakinkan masyarakat, bahwa kerja budaya itu memang kerja pengabdian total, khususnya untuk mengangkat reputasi nama daerah.

            Peni Priyono, berserta pasukannya menyiapkan repertoar yang terdiri dari:

  • Tampilan Pembukaaan

Tari kiprah lengger  merupakan tarian khas Kota Probolinggo yang diangkat dari kesenian lengger yang ada di Pasar Mangunharjo Kota Probolinggo, Tari kiprah lengger merupakan tari pembuka sebelum pertunjukkan lengger dimulai. Seiring perkembangannya Tari Kiprah Lengger menjadi tari untuk  penyambutan tamu.

Tarian ini didedikasinyan sebagai tari khas Probolinggo yang berfungsi sebagai ucapan selamat datang, bahkan penghormatan bagi para tamu. Karena tarian ini dimaksudkan sebagai ekspresi jiwa yang mendalam dari keberadaan masyarakat Probolinggo.

 

  • Tampilan Lagu Daerah “Sekar Bayu Angga”

Lagu Sekar Bayu Angga menceritakan tentang Kota Probolinggo, tentang hasil bumi dan keindahan Kota Probolinggo.Sebagaimana Bayu Angga adalah nama lain menyebut Kota Probolinggo yang berasal dari Bayu atau Angin, Anggur, dan mangga. Kota Probolinggo probolinggo memiliki lingkungan yang khas dengan angin gending, hasil produksi pertanian yang sangat terkenal dan melimpah, yaitu anggur dan mangga.

Peni Priyono sebagai pencipta lagu tersebut benar-benar ingin mengembangkan musik daerah seperti yang telah diciptakan, karena dengan musik tentunya setiap daerah akan dapat menggali potensi masing-masing agar dapat dikenal oleh masyarakat secara luas. Jika produksi musik daerah ini dihentikan penggaliannya, sudah barang tentu masyarakat daerah akan hanya memproduksi lagu-lagu yang melankolis, percintaan, dan tema-tema kegalauan generasi muda.

Sajian inti live streaming youtube untuk Anjungan Jawa Timur TMII adalah dramatari yang diikuti oleh 80 orang penari. Pergelaran yang kurang lebih 1 jam itu menceritakan fiksi legenda yang dimasksudakan sebagai refeksi kondisi pendemi COVID-19 yang melanda dunia ini. Dramatari yang diberi judul Pagebluk menceritakan sebagai berikut:

Tahun 1400 Masehi, ketika Kota Probolinggo masih bernama Banger, terjadi peristiwa pagebluk yang memilukan. Tetapi, pagebluk ini ternyata hanya ulah Ki Sutapardolo, seorang kaya raya penganut aliran sesat dari wilayah Borang.

Mula-mula, Ki Sutapardolo pertaniannya selalu mengalami gagal panen selama beberapa tahun. Dari kegagalan panen itu, Ki Sutapardolo jadi memiliki pikiran buruk. Ia merasa kegagalan panen itu dibuat oleh Kareng Kumancir, seorang Demang di wilayah Kademangan. Sebab, Demang Kareng Kumancir adalah orang yang selalu memusuhinya. Apalagi, diketahui bahwa pertanian Demang Kareng Kumancir selalu panen dengan memuaskan.

 

Gambaran kehidupan masyarakat yang sejahtera (Foto: Afaf)

Didorong rasa iri dan dengkinya, Ki Sutapardolo kemudian meminta bantuan pada setan, jin, demit untuk membuat rakyat Kademangan dan sekitarnya sakit dan mati. Maka, terjadilah petaka pagebluk itu di Kademangan. Banyak orang jatuh sakit, dan akhirnya mati.

  


Gambaran ‘pagebluk’ yang mengancam kesejahtraan rakyat (Foto: Afaf)


Peristiwa pagebluk itu terdengar oleh Kerajaan Majapahit. Sang Raja Wikramawardana memerintahkan para prajuritnya untuk membantu menangani pagebluk di Kademangan. Tetapi, ternyata para prajurit Majapahit tidak mampu menangani pagebluk. Justru para prajurit tersebut malah ikut kena penyakit.

Hadirlah Sang Kelana Syekh Maulana Malik Ibrahim dengan santrinya, Jalak Setro. Mereka berhasil menghalau setan, jin, demit, dan membuat pagebluk di Kademangan sirna.

Selepas pagebluk, Jalak Setra menjadi menantu Demang Kareng Kumancir dan menjadi Demang di Kademangan.

  

Kehadiran sang Kelana Syekh Maulana Malik Ibrahim di tengah pandemi pagebluk (Foto: Afaf)


Peni Priyono sebagai sutradara/koreografer dan Prasetyo penata iringan tidak berkomentar banyak terhadap karya kolosal dramatari “Pagebluk”. Semuanya telah dikerjakan sebagai respon kreatif sebagai seniman, sementara tafsir tentunya diserahkan sepernuhnya pada masyarakat yang mengapresiasi.

 

 

Reporter          : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Editor              : Robby Hiajat

Posting Komentar untuk "Bina Tari Bayu Kencana Probolinggo Gelar Drama Tari Pagebluk Live Streaming Youtube Untuk Anjungan Jawa Timur Taman Mini Indonesia Indah (TMII)"