![]() |
| reflika patung Liberty setinggi 19 meter (Foto ist.) |
Damariotimes.
Madiun, tim Damariotimes berkunjung ke Kota Madiun. Kota ini saat ini bukan lagi sekadar kota transit di Jawa Timur.
Melalui sebuah transformasi arsitektural yang ambisius, kota ini telah menyulap
wajah pusat kotanya menjadi sebuah panggung global yang memukau. Fenomena ini
berpusat di Pahlawan Street Center (PSC), sebuah kawasan pedestrian yang
kini menjadi rumah bagi deretan replika ikon dunia, membawa atmosfer
mancanegara langsung ke hadapan masyarakat lokal.
Titik
Temu Peradaban di Jalan Pahlawan
Asal-usul
pembangunan replika ini bermula dari visi Pemerintah Kota Madiun untuk
menciptakan "wisata edukasi tanpa batas." Gagasan utamanya sangat
menyentuh sisi humanis: memberikan kesempatan bagi warga yang mungkin belum
memiliki kesempatan untuk terbang ke luar negeri agar tetap bisa merasakan
kemegahan dunia. Di sepanjang jalur PSC, replika-replika ini berdiri tegak
bukan sekadar sebagai hiasan beton, melainkan sebagai simbol inklusivitas
pariwisata.
Puncaknya
terjadi pada Jumat, 29 Desember 2023, saat sejumlah ikon baru diresmikan secara
serentak. Di sinilah Patung Liberty, yang menjadi primadona baru, mulai menyapa
pengunjung. Berdiri megah dengan tingkat kemiripan mencapai lebih dari 90
persen, replika ini dirancang dengan detail pahatan yang luar biasa. Meski
tingginya hanya 19 meter, berbeda jauh dengan aslinya di New York. kehadirannya
tetap mampu memberikan impresi yang kuat bagi siapa pun yang memandangnya.
Mozaik
Ikonik dari Berbagai Benua
Tak
jauh dari sang "Nona Liberty", pengunjung akan dibawa melintasi benua
dalam hitungan langkah. Di satu sudut, terdapat Kincir Angin Belanda yang
membawa nuansa Eropa Klasik, sementara di sudut lain berdiri gagah jam raksasa
Big Ben khas London dan Menara Eiffel yang romantis. Bagi mereka yang
merindukan suasana religius dan nasionalis, hadir pula replika Kiswah Kakbah
dan Monumen Nasional (Monas) yang melengkapi keragaman di kawasan tersebut.
Lokasi
berdirinya replika-replika ini dipilih secara strategis di Pahlawan Street
Center. Area ini didesain sedemikian rupa menyerupai kawasan Orchard Road di
Singapura atau Malioboro di Yogyakarta, dengan jalur pejalan kaki yang luas,
lampu-lampu hias yang estetik, dan bangku-bangku taman yang nyaman. Penempatan
ini memastikan bahwa setiap ikon dunia tersebut mudah diakses dan menjadi latar
belakang foto yang sempurna bagi para pemburu konten media sosial.
Lebih
dari Sekadar Estetika
Kehadiran
replika ikon dunia ini membawa dampak yang jauh lebih luas daripada sekadar
keindahan visual. PSC telah menjelma menjadi motor penggerak ekonomi
kerakyatan. Di sela-sela kemegahan Patung Liberty dan Merlion, tumbuh ekosistem
UMKM yang subur. Aroma street food dari jajanan tradisional hingga
kuliner kekinian memenuhi udara, menciptakan harmoni antara wisata visual dan
wisata rasa.
Pada
akhirnya, Pahlawan Street Center adalah bukti bahwa inovasi mampu mengubah
lanskap kota. Kota Madiun telah berhasil menghadirkan "dunia" dalam
genggaman warganya. Bagi pengunjung, tempat ini adalah jendela untuk melihat
luasnya peradaban manusia, sementara bagi kota, ini adalah kebanggaan yang
menghidupkan ekonomi dan identitas daerah.
Tim Damariotimes.

Posting Komentar untuk "Menjelajah Dunia di Jantung Madiun: Pesona Global Pahlawan Street Center"