IKASTISI Yogyakarta Bekali Guru Seni Banyumas Kunci Penciptaan Tari untuk FLS2N

 

foto bersama setelah selesai pelatihan dengan para peserta (Foto ist.)


Damariotimes. Pada penghujung tahun 2025, tepatnya pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 28 hingga 29 November, Pendopo Kota Lama Kabupaten Banyumas menjadi saksi atas sebuah pertemuan budaya yang penuh makna. IKATAN ALUMNI SENI TARI ASTI/ISI  (IKASTISI) Yogyakarta menggelar sebuah program Bakti Budaya yang menyatukan para akademisi seni dan praktisi lapangan, khususnya guru-guru Seni Budaya dari seluruh Kabupaten Banyumas. Kegiatan ini terwujud berkat sinergi yang harmonis antara IKASTISI Yogyakarta, Dinas Kebudayaan setempat, serta Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya Kabupaten Banyumas yang diketuai oleh TEGUH KUSANTO. 

Dengan mengusung topik utama "Seni Tradisi sebagai Sumber Penciptaan Tari", Bakti Budaya ini secara eksplisit dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang sangat spesifik dari para guru: bekal materi dan metodologi yang relevan dengan ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Sebanyak 35 hingga 40 orang peserta, yang merupakan garda terdepan pendidikan seni di jenjang SMP, antusias menyambut kedatangan enam orang tim pengabdi dari IKASTISI. Mereka tidak hanya disuguhi teori, tetapi juga diselami dalam materi mendalam mengenai Proses Kreatif dan Koreografi Anak SMP, sebuah panduan praktis untuk menerjemahkan kekayaan tradisi menjadi karya tari yang segar dan kompetitif.


Tim pelatih dari alumni IKASTISI Yogyakarta (Foto ist.)


Dua hari pelaksanaan di Pendopo yang bersejarah itu menjadi ruang belajar sekaligus ruang nostalgia. Para peserta, banyak di antaranya merupakan alumni dari institusi seni terkemuka seperti ISI dan UNY, merasakan gairah belajar yang sudah lama tak mereka rasakan. Salah seorang peserta mengungkapkan perasaannya dengan penuh kegembiraan: "Materi yang diberikan sangat cocok dan bagus. Kami benar-benar mendapat pengetahuan dan pengalaman berproses kreatif kembali. Rasanya seperti kembali menjadi mahasiswa!" Sentimen ini menggambarkan betapa pentingnya penyegaran keilmuan dan pertemuan langsung dengan para akademisi, yang bagi sebagian peserta adalah dosen mereka di masa kuliah.

Lebih dari sekadar pelatihan, Bakti Budaya ini menjelma menjadi ajang reuni akbar informal. Pertemuan kembali antara alumni dan dosen, antara sesama rekan seperjuangan seni, semakin mempererat ikatan komunitas seni budaya di Banyumas. Kehadiran Yatimah, alumni seni musik dan seni tari UNY, sebagai narahubung memastikan bahwa koordinasi antara kebutuhan guru di lapangan dan keilmuan yang dibawa IKASTISI berjalan lancar. Melalui kegiatan ini, IKASTISI Yogyakarta telah menanamkan kembali keyakinan bahwa seni tradisi bukanlah warisan yang beku, melainkan mata air abadi yang siap memercikkan inspirasi penciptaan tari kontemporer, sekaligus membekali guru-guru Banyumas agar siswa-siswi mereka mampu bersinar di panggung FLS2N.

 

Kontributor Yogyakarta: Puji

 

Posting Komentar untuk "IKASTISI Yogyakarta Bekali Guru Seni Banyumas Kunci Penciptaan Tari untuk FLS2N"