Pembelajaran Inovatif dalam Desain Penelitian Seni Pertunjukan Di PSTM DSD. FS. UM

 

Foto bersama di depan poster-poster yang dipamerkan (Foti ist.)


Danaruitunes, Selasa, 20 Mei 2025. Mata kuliah Desain Penelitian Seni Pertunjukan di Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik (PSTM) Departemen Seni dan Desain (DSD), Universitas Negeri Malang (UM) telah menjadi medan inovasi pedagogis di bawah bimbingan Prof. Dr. Robby Hidajat, M.Sn. Pembelajaran ini secara holistik mengintegrasikan pemahaman fungsional dan aplikatif, mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menyerap informasi tetapi juga menjadi peneliti aktif yang mampu mengidentifikasi dan merespons problematika dalam seni pertunjukan. Pendekatan ini melampaui kerangka penilaian tradisional Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), dengan penekanan kuat pada pengalaman belajar berbasis masalah dan berbasis proyek yang memuncak pada sebuah pameran publik.

Inti dari strategi pembelajaran ini adalah upaya untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik. Prof. Dr. Robby Hidajat, M.Sn. membimbing mahasiswa untuk tidak sekadar menghafal definisi dan metodologi, melainkan untuk sungguh-sungguh memahami fungsi dan manfaat dari setiap materi yang diajarkan. Ini dicapai melalui serangkaian kegiatan yang dirancang untuk membuka mata mahasiswa terhadap realitas seni pertunjukan di lapangan. Mereka didorong untuk "melihat", "mengamati", dan "menggali problematika seni pertunjukan" secara langsung. Proses ini bukan hanya tentang pengamatan pasif, melainkan sebuah latihan aktif dalam identifikasi masalah, di mana mahasiswa dilatih untuk melihat potensi pertanyaan penelitian dalam setiap fenomena seni pertunjukan yang mereka jumpai, baik itu pertunjukan tradisional, kontemporer, maupun interdisipliner.

Pendekatan pembelajaran berbasis masalah (PBL) menjadi tulang punggung dalam upaya ini. Mahasiswa dihadapkan pada skenario atau isu-isu nyata dalam seni pertunjukan yang membutuhkan analisis kritis dan solusi penelitian. Misalnya, mereka mungkin diminta untuk mengidentifikasi tantangan dalam pelestarian seni tari tertentu, menganalisis dampak globalisasi terhadap musik tradisional, atau merumuskan strategi untuk meningkatkan apresiasi publik terhadap seni pertunjukan kontemporer. Melalui diskusi kelompok, studi kasus, dan bimbingan individual, mahasiswa belajar untuk merumuskan pertanyaan penelitian yang relevan, merancang kerangka kerja penelitian, dan mempertimbangkan etika penelitian dalam konteks seni pertunjukan. Proses ini melatih mereka untuk berpikir secara analitis, memecahkan masalah secara kreatif, dan berkolaborasi secara efektif.

Selain PBL, pembelajaran berbasis proyek (PjBL) menjadi puncak dari seluruh proses ini. Mahasiswa tidak hanya berhenti pada identifikasi masalah, melainkan juga didorong untuk mengembangkan solusi dalam bentuk proposal penelitian. Produk akhir dari mata kuliah ini adalah sebuah proposal penelitian yang komprehensif, mencakup latar belakang masalah, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi, dan jadwal penelitian. Namun, inovasi tidak berhenti di sana. Setiap proposal penelitian kemudian diwujudkan dalam bentuk poster rencana penelitian. Poster-poster ini berfungsi sebagai representasi visual dari ide-ide penelitian mahasiswa, dirancang untuk mengkomunikasikan esensi penelitian mereka secara ringkas dan menarik.

Pada hari Selasa, 20 Mei 2025, sebuah kegiatan yang menarik dan informatif dilaksanakan di lingkungan gedung perkuliahan C.9 UM. Poster-poster rencana penelitian hasil karya mahasiswa mata kuliah Desain Penelitian Seni Pertunjukan dipamerkan secara sederhana. Pameran ini, meskipun bersahaja dalam skala, memiliki dampak pedagogis yang signifikan. Ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempresentasikan gagasan-gagasan mereka kepada rekan-rekan, dosen lain, dan mungkin bahkan civitas akademika yang lebih luas. Pameran ini juga mendorong mahasiswa untuk berpikir tentang cara mengkomunikasikan penelitian mereka secara efektif kepada audiens yang beragam, sebuah keterampilan krusial dalam dunia akademik dan profesional. Kegiatan yang sarat makna ini ditutup dengan sesi foto bersama, mengabadikan momen kebersamaan dan pencapaian akademik mahasiswa.

Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh Prof. Dr. Robby Hidajat, M.Sn. di PSTM DSD. FS. UM ini mencerminkan tren global dalam pendidikan tinggi, terutama di bidang seni dan humaniora. Pendekatan yang mengintegrasikan pembelajaran berbasis masalah dan berbasis proyek, dengan penekanan pada aplikasi praktis dan diseminasi hasil, semakin banyak diadopsi di berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Metode pengajaran berakar pada gagasan bahwa pembelajaran paling efektif terjadi ketika mahasiswa terlibat secara aktif dalam konstruksi pengetahuan mahasiswa itu sendiri dan ketika mahasiswa melihat relevansi langsung dari apa yang mereka pelajari dengan dunia nyata.

Universitas terkemuka di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia telah mengadopsi model serupa dalam mata kuliah desain penelitian atau metodologi penelitian di bidang seni, musik, tari, dan teater. Di New York University, misalnya, dalam program Studi Pertunjukan mereka, mahasiswa seringkali didorong untuk melakukan proyek penelitian lapangan yang berbasis komunitas, yang menghasilkan proposal penelitian yang kemudian dapat mereka kembangkan menjadi tesis. Pendekatan ini memungkinkan mereka untuk berinteraksi langsung dengan praktisi seni dan komunitas, mengidentifikasi masalah, dan merancang intervensi berbasis penelitian. Demikian pula, di University of the Arts London, beberapa program studi seni dan desain secara eksplisit mengintegrasikan pameran proyek sebagai bagian integral dari penilaian, di mana mahasiswa diharapkan untuk menyajikan hasil penelitian atau eksplorasi kreatif mereka dalam format yang dapat diakses publik.

Di Eropa, seperti di Leiden University di Belanda, fakultas humaniora, termasuk jurusan studi seni dan budaya, sering menggunakan metode PBL dan PjBL untuk mata kuliah metodologi penelitian. Mahasiswa ditantang untuk mengatasi "masalah" penelitian yang kompleks dan mengembangkan "solusi" berupa proposal atau draf penelitian yang kemudian dinilai melalui presentasi dan diskusi. Model ini menekankan kemampuan berpikir kritis, penelitian independen, dan komunikasi ilmiah.

Penerapan strategi pembelajaran inovatif ini menunjukkan komitmen PSTM DSD. FS. UM untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan praktis yang kuat dalam desain dan pelaksanaan penelitian seni pertunjukan. Dengan melatih mahasiswa untuk melihat, mengamati, dan menggali problematika, serta mempresentasikan gagasan mereka melalui proposal dan poster, Prof. Dr. Robby  Hidajat, M.Sn. telah menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan relevan, mempersiapkan mahasiswa menjadi peneliti seni pertunjukan yang kompeten dan kontributif di masa depan. Pendekatan ini, yang selaras dengan praktik terbaik di perguruan tinggi internasional, menegaskan posisi PSTM DSD. FS. UM sebagai lembaga pendidikan yang progresif dan berorientasi pada masa depan.

 

Reporter : M.Munir

 

Posting Komentar untuk "Pembelajaran Inovatif dalam Desain Penelitian Seni Pertunjukan Di PSTM DSD. FS. UM"