Pelatihan Efek Jera dalam Menghadapi Kenakalan Remaja di Jawa Barat melalui Pendekatan Pendidikan dan Membangun kesadaran Sosial Remaja

 

Kang Dedi Mulyadi siapkan pola efek Jera dari kenakalan remaja (Sumber up date)


Damariotimes. Kenakalan remaja adalah fenomena sosial yang sudah lama menjadi perhatian masyarakat. Masalah ini terus berkembang seiring dengan perubahan sosial dan kemajuan teknologi, terutama dengan munculnya media sosial sebagai salah satu sarana utama bagi remaja untuk berinteraksi. Di Jawa Barat, kenakalan remaja telah menjadi isu besar yang memengaruhi stabilitas sosial, dengan tawuran antar pelajar, penggunaan narkoba, hingga perilaku agresif yang semakin sering terjadi. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk menangani masalah ini adalah dengan mengirim siswa bermasalah ke barak militer. Program ini bertujuan untuk memberikan pelajaran disiplin dan efek jera bagi remaja yang terlibat dalam kenakalan. Namun, pendekatan ini menimbulkan perdebatan, karena dianggap lebih berfokus pada aspek hukuman fisik daripada membangun kesadaran dan pemahaman remaja tentang dampak perilaku mereka terhadap diri mereka sendiri dan masyarakat.

Pendekatan yang berbasis pada kesadaran sosial dan nilai-nilai moral sangat penting untuk mengatasi kenakalan remaja. Pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter dan perilaku remaja. Namun, dengan semakin berkembangnya masyarakat urban, banyak faktor yang menghalangi orang tua untuk dapat mengawasi dan mendidik anak-anak mereka dengan baik. Salah satunya adalah keterbatasan waktu dan tenaga orang tua yang sibuk bekerja, sehingga pengawasan terhadap anak-anak menjadi kurang optimal. Di sisi lain, perkembangan teknologi dan media sosial semakin mempengaruhi perilaku remaja, baik secara positif maupun negatif. Media sosial dapat menjadi wadah untuk pembelajaran dan pertukaran informasi, tetapi juga bisa menjadi tempat untuk menyebarkan perilaku negatif seperti perundungan atau bahkan ajakan untuk melakukan tindak kekerasan.

Dalam menghadapi kenyataan ini, sangat penting untuk merancang program pendidikan yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan akademik, tetapi juga nilai-nilai sosial yang bisa membimbing remaja untuk menjadi anggota masyarakat yang sehat dan bertanggung jawab. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melaksanakan pelatihan efek jera bagi remaja yang terlibat dalam kenakalan. Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan dampak fisik atau hukuman semata, tetapi untuk membantu remaja memahami akibat dari perilaku negatif mereka, serta memberi mereka keterampilan dan pengetahuan untuk memperbaiki diri.

Pelatihan efek jera ini harus dirancang secara komprehensif dengan pendekatan yang melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Salah satu aspek penting dari pelatihan ini adalah memberikan pemahaman kepada remaja tentang dampak dari tindakan mereka, baik dalam lingkup pribadi maupun sosial. Misalnya, tawuran antar pelajar bukan hanya merugikan pelaku dan korban, tetapi juga dapat merusak keharmonisan sosial di lingkungan mereka. Untuk itu, program pelatihan ini harus menekankan pada pentingnya empati, pengendalian diri, serta kemampuan untuk menyelesaikan masalah tanpa kekerasan. Remaja juga perlu diberikan keterampilan sosial dan emosional untuk mengelola perasaan mereka, berkomunikasi dengan baik, dan menyelesaikan konflik secara damai.

Selain itu, pelatihan ini juga harus mengajak orang tua dan sekolah untuk turut berperan aktif. Orang tua perlu diberikan pemahaman tentang bagaimana cara mendidik anak dengan baik di tengah kesibukan mereka, serta pentingnya komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak. Sekolah sebagai lembaga pendidikan juga harus menjadi tempat yang aman dan mendukung perkembangan remaja. Oleh karena itu, program pelatihan ini harus melibatkan guru-guru dan staf sekolah dalam memberikan bimbingan yang positif kepada remaja.

Namun, dalam menjalankan program ini, peran media sosial tidak bisa diabaikan. Media sosial menjadi alat yang sangat kuat dalam kehidupan remaja saat ini, dan dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan positif serta mempengaruhi perilaku mereka. Kampanye edukasi tentang perilaku yang baik dan dampak dari kenakalan dapat disebarkan melalui media sosial, agar lebih banyak remaja yang mendapatkan informasi dan memahami pentingnya menjadi individu yang bertanggung jawab dan memiliki kesadaran sosial. Selain itu, media sosial juga dapat menjadi platform untuk remaja berbagi pengalaman positif dan saling mendukung dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi.

Pendekatan pendidikan seperti ini sudah diterapkan di berbagai negara dengan hasil yang positif. Di Finlandia, misalnya, sistem pendidikan lebih menekankan pada kesejahteraan siswa dan pengembangan karakter. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk lebih memahami diri mereka sendiri dan mengembangkan kemampuan sosial yang baik. Singapura juga memiliki program rehabilitasi berbasis komunitas yang melibatkan keluarga dan masyarakat untuk membantu remaja yang terlibat dalam kenakalan untuk kembali ke jalur yang benar. Sementara itu, Belanda menggunakan pendekatan restorative justice, yang menekankan pada pemulihan hubungan antara pelaku dan korban melalui dialog dan mediasi. Program-program ini menunjukkan bahwa penanganan kenakalan remaja yang efektif memerlukan pendekatan yang lebih holistik, melibatkan berbagai pihak, dan memberi ruang bagi remaja untuk belajar dari kesalahan mereka.

Di Indonesia, terutama di Jawa Barat, pendekatan yang lebih berbasis pada kesadaran sosial dan pendidikan karakter dapat menjadi solusi yang lebih berkelanjutan daripada sekadar memberikan hukuman fisik. Program pelatihan efek jera yang mengedepankan nilai-nilai moral dan sosial ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang akibat kenakalan, tetapi juga memberikan bekal kepada remaja untuk berperilaku lebih baik di masa depan. Dengan melibatkan keluarga, sekolah, masyarakat, serta memanfaatkan media sosial sebagai alat edukasi, diharapkan dapat tercipta generasi muda yang lebih sehat, lebih bertanggung jawab, dan lebih peduli terhadap sesama.

Kenakalan remaja memang merupakan masalah yang kompleks, tetapi dengan pendekatan yang tepat dan kerja sama yang erat antara berbagai pihak, kita bisa berharap bahwa masa depan remaja di Jawa Barat akan lebih baik. Selain itu, penting bagi negara untuk hadir di tengah perubahan sosial yang terjadi di kalangan remaja, dengan menyediakan pendidikan yang tidak hanya mengajarkan keterampilan akademis, tetapi juga membekali remaja dengan kesadaran sosial yang kuat, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi individu yang berguna bagi bangsa dan negara.

 

Tim Damariotimes.

1 komentar untuk "Pelatihan Efek Jera dalam Menghadapi Kenakalan Remaja di Jawa Barat melalui Pendekatan Pendidikan dan Membangun kesadaran Sosial Remaja"

  1. Rahmadina Putri Saesaranti7 Mei 2025 pukul 20.14

    Menghadapi kenakalan remaja tidak cukup hanya dengan hukuman, tapi perlu pendekatan yang menyentuh akar masalah—pendidikan dan kesadaran sosial. Program seperti ini bukan hanya menciptakan efek jera, tapi juga membuka jalan bagi remaja untuk tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

    BalasHapus