Ketergantungan pada Teknologi: Ancaman Tersembunyi bagi Kesejahteraan Keluarga Modern


keakrapan sosial menjadi terhalang karena smatphon (Foto ist.)


Damariotimes. Dalam era digital yang semakin maju, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, dengan kecanggihan teknologi juga datang risiko yang tidak dapat diabaikan. Salah satu risiko utama yang mulai meresahkan banyak keluarga adalah ketergantungan pada teknologi, yang dapat menyebabkan ketegangan dan kurangnya interaksi sosial di antara anggota keluarga.

Di banyak rumah tangga, pemandangan anggota keluarga yang tenggelam dalam layar gadget atau komputer menjadi hal yang biasa. Dari anak-anak hingga orang dewasa, semuanya terpaku pada dunia digital yang begitu menggoda. Namun, akibat dari ketergantungan ini mulai terasa jelas. Interaksi langsung antar anggota keluarga menjadi semakin jarang, digantikan oleh komunikasi melalui pesan teks atau media sosial. Kebanyakan waktu yang seharusnya dihabiskan bersama keluarga di rumah kini tercuri oleh aktivitas online yang tak berujung.

"Ketergantungan pada teknologi telah mengubah dinamika keluarga kami," ungkap Muzalifah (nama tidak sebenarnya), seorang ibu rumah tangga. "Anak-anak saya lebih suka menghabiskan waktu dengan smartphone mereka daripada berinteraksi dengan saya atau saudara mereka. Saya khawatir hal ini akan merusak hubungan kami di masa depan."

Tidak hanya mengganggu hubungan antar anggota keluarga, ketergantungan pada teknologi juga berdampak negatif pada kesejahteraan mental. Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan yang berlebihan dari media sosial dan perangkat elektronik dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, dan depresi.

Namun, masih ada harapan. Beberapa keluarga telah mulai menyadari dampak buruk dari ketergantungan pada teknologi dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini. Mereka menetapkan waktu "tanpa layar" di mana semua anggota keluarga diminta untuk menaruh gadget mereka dan berinteraksi secara langsung. Aktivitas keluarga seperti bermain game bersama, berbicara, atau berkumpul untuk makan malam bersama menjadi prioritas utama.

"Kami sadar bahwa kita perlu menemukan keseimbangan antara teknologi dan kehidupan nyata," kata Paiman (nama tidak sebenarnya), seorang ayah yang juga menghadapi tantangan yang sama. "Kami mulai membatasi penggunaan gadget di rumah dan fokus pada hubungan kami. Hasilnya memang tidak langsung terasa, tetapi perubahan positif sudah mulai terjadi."

Melalui kesadaran dan tindakan yang disengaja, keluarga dapat mengatasi tantangan ketergantungan pada teknologi dan membangun hubungan yang lebih kuat dan bermakna. Langkah-langkah kecil seperti mengatur waktu layar dan lebih banyak berinteraksi secara langsung dapat membuat perbedaan yang besar dalam kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.

 

Penulis : R. Dt.

Editor   : MAH

Posting Komentar untuk "Ketergantungan pada Teknologi: Ancaman Tersembunyi bagi Kesejahteraan Keluarga Modern"