Transformasi Penutup Kepala dalam pengertian: Raket, Tekes, dan Dramatari Lakon Panji

        Damariotiems. 13 Juli 2023. Dr. Robby Hidajat, M.Sn. bersama tim peneliti: Identifikasi Penutup Kepala Berbahan Kain yang Digunakan oleh Masyarakat Malang Raya dalam Mengekspresikan Seni Pertunjukan, yaitu yang terdiri dari Dr. Pujiyanto, M.Sn. dan Dr. Tri Wahyuningtyas, M.Si. sampai dalam pembahasan dokumen, yaitu dalam bentuk literatur yang membicarakan kaitannya dengan “penutup kepala”. Dr. Pujiyanto, M.Sn. mengemukakan, bahwa almarhum Dr. RM. Soedarsono dalam sebuah perkuliahan pernah menjelaskan tentang istilah Raket, Tekes, dan Dramatari Lakon Panji. 
Transformasi Penutup Kepala dalam pengertian: Raket, Tekes, dan Dramatari Lakon Panji
        Materi perkuliahan Seni Pertunjukan Indonesia itu menggunakan buku beliau yang berjudul: Wayang Wong: Dramatari Ritual Kenegaraan di Keraton Yogyakarta. Berdasarkan hal tersebut dikemukakan:
…Raja Hayamwuruk dan ayahnya yaitu Kertawardhana kerap kali ikut bermain dalam pertunjukan “raket” (dramatari) peran utamanya Shori (kesatria), Tekes (putri), dan Gitada (penyanyi/sinden). Seni pertunjukan yang disebut ‘raket’ melakonkan Calon Arang.
        Keterangan itu diulas oleh etnografer berkebangsaan Belanda Bernama Pigeaud, dari Kakawin Negarakertagama dalam bukunya berjudul: Java in the Fourteenth Century (1960-1963). Soedarsono sebagai ilmuwan sejarah dan juga penari klasik gaya Yogyakarta menyanggah penafsiran Pigeaud yang menafsirkan peran-peran tersebut adalah Calon Arang. Soedarsono memastikan, bahwa seni pertunjukan ‘raket’ membawakan cerita Panji. Tekes mengalami penciutan arti menjadi berarti ‘penutup kepala’ untuk dramatari Jawa berlakon Panji di Surakarta, demikian juga untuk penutup kepala seni pertunjukan Topeng Cirebon. Sementara yang disebut Gitada adalah sebutan dari Punakawan. Hal ini tampaknya seperti yang ditampakan pada salah satu relief di Candi Jago. Punakawan yang menggunakan penutup kepala kain, dan rambutnya dikuncir. Ini identik dengan tokoh Semar, atau tokoh Delem untuk wayang Bali.
Tekes dalam bentuk irah-irahan (penutup kepala seorang penari topeng Cirebon)
        Sementara istilah Tekes yang pertamakali diperkenalkan oleh Stutterheim, yaitu menyebut Pandji hoofdtooi (topi Panji). Lydia Kieven, menyangkal dengan berargumen Tekes adalah wig (rambut dari sabut kelapa) atau topi tinggi dari wool yang dikenakan oleh seorang penari (ini sejalan dengan pemahaman RM Soedarsono). Namun Lydia Kieven, juga menerima pemahaman dari narasumbernya “tekes’ merupakan bentuk istilah lama sejenis penutup kepala untuk laki-laki yang tekniknya diikat, utamanya digunakan oleh laki-laki yang telah dewasa. Alasannya adalah menggunakan ‘iket merupakan sikap laki-laki yang mau mengikat sendiri, orang yang mengenakan iket kepala sudah siap berumah tangga.
 
 
Reporter    : H. Gumelar
Editor        : Muhammad Afaf Hasyimy 

Posting Komentar untuk "Transformasi Penutup Kepala dalam pengertian: Raket, Tekes, dan Dramatari Lakon Panji"