Penutup Kepala dari Kain Batik dan Keserasian Berbusana

         Damariotimes. Dalam buku Wayang Wong: The State Ritual Dance Drama in the Court of Yogyakarta. Disertai RM. Soedarsono yang diterbitkan oleh Gadjah Mada University Press tahun 1984. Dalam disertasi tersebut menyinggung istilah TEKES (yang semula digunakan untuk menyebut seni pertunjukan topeng di Jawa Timur) kemudian istilah tersebut mengalami penyempitan arti, yaitu untuk menyebut penutup kepala (Irah-irahan) wayang topeng di Jawa Tengah.
Kebiasaan lelaki Jawa dengan menggunakan penutup kepala yang dipadu padankan dengan sembong (Foto The History of Java)
        Perkembangan penutup wayang wong gaya Yogyakarta yang semula sangat sederhana yaitu menggunakan IKET TEPEN, dan perlengkapan lain, seperti sinjang, celana panji, dan sonder gendhologiri. IKET sejak abad ke VII sudah populer di kalangan para bangsawan di Yogyakarta, setidaknya sebelum itu juga telah ada pola penutup kepala yang menggunakan kain yang khas bagi para bangsawan Jawa. Hal ini dimungkinkan dapat diperhatikan kembali pada bentuk gambar penutup kepala pada wayang yang disebut dengan istilah KETHU UDHENG. Sementara Kethu lebih populer digunakan untuk menggantikan istilah Kopiah.
        Istilah TEKES tidak menunjukan secara rinci, bahwa itu berbuat atau bahan yang merujuk pada kain batik, namun Kethu Udheng atau Iket Tepen merujuk pada kain batik yang khas. Bukan kain batik jarit atau sinjang yang dipotong, sehingga tidak ditemukan keserasian busana Jawa yang menggunakan Jarit sebagai sembong atau dhodhot digunakan untuk penutup kepala. Pola fashion ini seringkali menjadi olok-olokan ‘di pakai di pantat dan juga di kepala’ sehingga tampak kurang masuk dalam etika berbusana. Hal ini tentunya ada pertimbangan tersendiri, jika memang ada yang menggunakannya. Namun setidaknya merujuk pada referensi di atas, setidaknya penutup kepala dari kain itu memang mempunyai bentuk dan jenis yang memang sudah menjadi pola secara tradisional di Jawa.
 

Penulis       : R. Hidajat
Editor         : Muhammad Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Penutup Kepala dari Kain Batik dan Keserasian Berbusana"