Estetika Melayu dalam Tari Zapin

        Damariotimes. Estetika merupakan sensasi yang menyebabkan orang mempunyai respon positif dan menikmatinya sebagai sebuah objek rekreatif. Estetika melayu merupakan gaya seni tradisional yang berasal dan tumbuh berkembang dalam masyarakat Melayu. Penggunaan estetika Melayu ini tersebar diberbagai negara Asia Tenggara yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai, dan Filipina Selatan.
Tari Zapin (Foto ist.)
        Estetika Melayu dalam penggunaannya untuk memberikan sebuah sensasi yang berupa harmoni, kesederhanaan, imitasi keindahan alam, dan penggunaan simbolisasi yang kuat. Karena didalamnya selain mengungkapkan objek yang menyenangkan dan juga menyimpan makna filosofis yang mendalam untuk panduan moralitas.

        Adapun ciri-ciri yang khas dari estetika Melayu dapat disimak sebagai berikut:

  1. Pola simetri; estetika Melayu menekankan pada tampilan yang bersifat simetri, yaitu mempunyai kecenderungan yang sama antara kanan dan kiri, atas dan bawah, dan juga penggunaan pola-pola geometris yang teratur.
  2. Menerapan motif organik; motif-motif yang diterapkan dalam mengekspresikan benda-benda seni umumnya berobjek bunga, daun, dan stilasi dari objek alam.
  3. Penerapan warna-warna cerah; warna-warna cerah adalah warna yang hangat, mencerminkan ekspresi kegairahan, menyenangkan, kedamaian, dan keceriaan.
  4. Penggunaan aksentuasi emas dan perak; seni Melayu pada umumnya menggunakan elemen logam mulia, karena itu memiliki nilai yang abadi.
  5. Penerapan pada benda-benda yang bersifat tekstil; kain tenun, batik, atau material keras (batu atau kayu) yang digunakan untuk membuat busana, interior, eksterior,dan berbagai seni yang bersifat dekoratif.

        Estetika Melayu sangat terkait dengan kebudayaan atau adat tradisi masyarakat Melayu atau masyarakat pesisiran. Seperti yang diterapkan dalam bentuk tari Zapin. Tarian hasil akuturasi budaya masyarakat Arab dari Hadramaut, Yaman Selatan ini dengan masyarakat pesisir di Semenanjung Malaka, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, hingga ke Sebagian daerah di Filipina. Ungkapan pada tari Zapin tampak pada orientasi estetika yang menunjukan kesederhanaan, harmoni, dan rasa bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa.





Penulis : R. Hidajat 
Editor   : Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Estetika Melayu dalam Tari Zapin"