Tutup Kelasmu; Kuliahlah di Luar Sana Menyikapi Kemajuan Teknologi Sosial Media: Chat GPT

        Damariotimes. Menyadari era teknologi informasi dan digitalisasi diberbagai bidang, sulit rasanya untuk mengabaikan bahwa teknologi yang diciptakan manusia tidak memberikan pengaruh dalam kehidupan manusia. Demikian juga dalam dunia pendidikan, penyelenggaraan pembelajaran dan perkuliahan.
Kosongkan ruang kelasmu, sebelum terusir (Foto ist.)
      Teknologi informasi telah memungkinan untuk melakukan belajar jarak jauh dan ketersediaan berbagai sumber belajar secara daring. Sungguhpun demikian, sisi positif teknologi juga memiliki dampak negatif pada cara belajar mengajar dan memahami materi ajar. Jika kita tetap mempertahankan pembelajaran di kelas, maka para guru atau dosen akan jadi ‘keledai dungu’.
      Fenomena ini telah benar-benar di depan kita, karena hadirnya GPT (gereative Pre-Trained Transformer) dan aplikasi teknologi lainnya dalam bidang kecerdasan buatan telah memberikan pengaruh signifikan terhadap cara belajar mengajar. GPT merupakan model kecerdasan buatan yang menggunakan teknik deep learning untuk merencanakan, mengatur kosa kata, dan penyusunan teks. Model ini berfungsi dalam berbagai kebutuhan dari para pembelajar, seperti chatbot, penerjemahan, dan bahkan berbagai penulisan otomatis yang dengan singkat dan cerdas.
         Sudah barang tentu kehadiran teknologi GPT ini menjadikan para pendidik semakin galau, mereka tentunya dipaksa dengan untuk menyikapi kehadiran teknologi ini tidak hanya mengagumi, tapi harus mencari langkah strategis. Tinggalkan buku-buku lama yang mengatur pembelajaran konvensional. Bahkan harus bersungguh-sungguh untuk melangkah bersama-sama dengan mahasiswa “keluar dari kelas.”
       Oleh sebab itu, sebelum teknologi akan mengusir para guru dari dalam kelas, karena perannya mengajar telah digantikan oleh teknologi. Pada awalnya ada alibi, bahwa pembelajaran menggunakan media sangat membantu untuk membuat siswa jadi mandiri. Mulai dari penggunaan buku, rekaman audio, video, dan aplikasi lainnya. Sekarang ini benar-benar semua materi tidak lagi bersumber dari guru. Kesadaran ini mulai menyadarkan para pendidik untuk menempatkan pentingnnya mempertahankan nilai-nilai budaya, serta keterlibatan aktif dalam proses pemahamannya. Pembelajaran di kelas dengan interaksi satu arah sudah tidak lagi menjadi mode, namun proses interaksi langsung dengan guru, teman, dan siapa-saja yang dapat membangun kesadaran baru yang autentik, murni, dan aktual. 
         Kasus ini benar-benar mengkhawatirkan dan juga menggembirakan, betapa tidak bahwa kehidupan manusia dimasa depan menjadi lebih mudah. Belajar lebih cepat, tanpa harus menghafalkan berbagai rumus, tapi yang dapat membantu semua itu adalah pemecahan problematika, presentasi, pemahaman personal menjadi lebih penting. Semua itu dapat diperoleh jika guru dapat menutup ruang kelasnya, dan membiarkan siswa dapat melakukan observasi, komunikasi, dan berimajinasi. aktif dalam pembelajaran, kita dapat menghadapi masa depan dengan lebih siap dan terampil.



Penulis   : Robby Hidajat
Editor     : Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Tutup Kelasmu; Kuliahlah di Luar Sana Menyikapi Kemajuan Teknologi Sosial Media: Chat GPT"