Cerita Ramayana Versi Madura Bondowoso

        Damariotimes. Seorang Raja bernama Rama dan adiknya bernama Laksmana yang sedangan mengembara untuk mencari kebahagiaan dan cinta sejati di hutan Kandaka, disana Rama bertemu dengan Sinta yang kemudian keduanya memiliki sebuah ikatan perasaan, disisi lain cobaan mulai datang untuk memisahkan keduanya. Sang angkara murka bernama Rahwana mencoba untuk mendapatkan Sinta, dikarenakan kecantikan, kesetiaan, serta kelembutan hatinya melebihi para bidadari yang diberikan oleh para Dewa sebagai istrinya. Segala hal akan dilakukan untuk mendapatkan pujaan hatinya yang bernama Sinta. Rahwana menggunakan segala kekuatannya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, pertempuran antara Rama dan Rahwana tak kunjung usai, Rahwanapun membelah diri menjadi 3, satu untuk melawan Rama, satu melawan Laksmana dan satu lagi untuk menyergap dan membawa sinta ke kerajan Alengka.
Ilustrasi adegan Ramayana (Foto ist.)
        Pada saat Rahwana berhasil membawa Sinta, disisi lain Rama bersama Laksmana mengejar ke Alengka untuk merebut kembali cinta sejatinya, disaat perjalanan Rama menolong seorang resi bernama Sugriwo dengan segala permasalahannya dengan saudaranya yang bernama resi Subali, atas pertolongan tersebut Sugriwo memberikan bantuan pertolongan yaitu mengutus Anoman untuk dapat membantu Rama. 
        Rama pun mengutus Anoman untuk mencari Sinta dan memberikan cincin kepadanya bahwa Rama masih hidup dan Sinta-pun memberikan gelang bahwasannya memberikan kabar kepada Rama bahwa Sinta masih hidup. Setelah itu Anoman melawan Rahwana, kesaktian sang angkara murka tidak mudah untuk dikalahkan begitu saja karena memiliki kesaktian yang pernah diajarkan oleh resi Subali berupa ajian pancasona, akhirnya Rama melawan Rahwana dan memisahkan serta mengirim 3 potongan tubuhnya dengan sangat jauh. Akhir cerita Rama pun kembali menemukan cinta sejatinya yakni Dewi Sinta, sebagai bentuk kisah cinta mereka yang abadi di hutan Dandaka mereka dihibur oleh kupu-kupu dan kijang emas yang ikut merayakan kebahagiaannya.

 

 

Kontributor : Nuril Arifin, S.Pd.

Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Cerita Ramayana Versi Madura Bondowoso"