Tahukah anda Tentang: Pundhen Desa

        Damariotimes. Pundhen merupakan tempat yang berbentuk makam atau pemujaan berupa batu atau pohon di sebuah dusun, pada umumnya di tepi sebuah sungai atau sawah. Di Desa Pijiombo terdapat Pundhen yang disebut Pundhen Mbah Ngarijan, Pundhen Desa Kedungmonggo disebut Pundhen Belik Kurung, atau pundhen di Desa Kidal di sebut Pundhen Kidal.
Ritual Suguh Pundhen (Foto ist.)
        Letak pundhen ada  di tepi sungai atau dipersawahan, ada pundhen yang spesifik seperti ada pundhen yang  di bawahnya terdapat  pancuran air yang disebut babakan. Sebuah tempat untuk membersihkan badan, mengambil air untuk memasak masyarakat desa. Kebiasaan masyarakat Desa Kedungmonggo membersihkan diri di belik seakan-akan menjadi kebiasaan yang tidak dapat dihilangkan. Mereka merasa lebih segar, lebih bergairah, dan lebih puas. Beberapa orang menceritakan, mandi di sungai pada pagi-pagi buta terasa hangat dan segar. Kebiasaan masyarakat desa merupakan ritus sosial yang secara reguler dilakukan untuk menyucikan diri dari kotoran lahir dan batin manusia. Air adalah simbol kehidupan.
        Desa Pijiombo, Kecamatan Wonosari memiliki tradisi bersih desa dengan cara memandikan dua buah  topeng, yaitu topeng patih (dua buah topeng yang di Desa Kedungmonggo disebut dengan topeng bang-tih) di sebuah belik di areal Pundhen Mbah Ngarijan. Kemudian setelah topeng dipakai oleh penari dilanjutkan dengan sesaji dan menari di pundhen desa. Ini menunjukkan adanya ritus siklus penyucian diri, yaitu mengulangi siklus yang berhubungan dengan kelahiran. Harapan yang dimohon adalah menjadikan pribadi manusia dan juga desa lahir kembali, bersih, seperti kain yang belum ternoda.


Reporter : R. Hidajat
Editor : Muhammad 'Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Tahukah anda Tentang: Pundhen Desa "