Slamet Riyadi; Pedagang Sempol Lezat Di Malang

Damariotimes. Malang, 16 September 2022 - Malang adalah salah satu destinasi wisata di provinsi Jawa Timur. Kota ini juga merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Kota Malang dikenal dengan udaranya yang sejuk serta pemandangannya yang cantik. Tidak heran, banyak turis yang berwisata ke kota ini ketika liburan. Namun, tidak hanya wisatanya, kota ini juga memiliki ragam kuliner yang lezat, sepeti bakso Malang.

Penulis mencicipi Sempolnya  Slamet Riyadi (Foto Ist.)

Kuliner Malang juga semakin kaya dengan kehadiran salah satu makanan favorit yang tergolong baru, yaitu sempol. Sempol adalah jenis makanan yang tampilannya menyerupai tempura dan terbuat dari adonan daging ayam giling yang telah dicampur dengan tepung terigu serta sagu atau tepung kanji. Setelah itu, adonan daging beserta terigu tersebut kemudian ditusukkan pada ujung bambu. Tusuk bambu panjangnya mencapai 40 cm, sementara tepung sempol terletak diujungnya hanya sepanjang 10 cm.

Saat dipesan, setiap tusuk sempol digoreng setengah matang sebentar saja. Kemudian dicelupkan ke kocokan telur lalu digoreng lagi sampai matang. Bumbunya pun mirip dengan cilok, mau pakai saus sambal, saus tomat, atau kecap. Di beberapa penjual lain bahkan dilengkapi dengan saus kacang yang bikin rasanya lebih gurih. Jenis makanan ringan ini dapat dengan mudah ditemukan di pedagang-pedagang kaki lima di kota Malang.

Jajaran ini  mudah ditemukan, karena menjamurnya pedagang sempol, sempol juga kian digemari oleh semua kalangan karena tekstur makanannya yang empuk dan harganya yang relatif murah per tusuknya. Bapak Slamet Riyadi, salah satu pedagang sempol di Malang yang memulai usahanya pada tahun 2018.

Pada saat itu beliau membuka usaha sempol, karena makanan tersebut booming dan memiliki daya minat yang tinggi di Kota Malang. Adanya kesempatan tersebut, beliau memberanikan untuk memulai usaha sempol ini dengan tujuan mecari keuntungan yang sebesar besarnya. Dalam satu hari beliau bisa menjual sampai dengan 500 tusuk sempol.

Selamet mengaku, bahwa pada beberapa tahun yang lalu  pedagang yang berjualan makanan ini masih sedikit. Tetapi saat ini, sudah banyak penjual di berbagai sudut kota Malang yang berjualan sempol, salah satunya di samping gedung vokasi Universitas Brawijaya. Bapak Slamet Riyadi pun mengatakan bahwa kita harus pandai-pandai dalam memilih bahan-bahan untuk penjualannya karena sewaktu-waktu bisa naik.

Selamet mengatakan bahwa senang berjualan sempol karena bisa meningkatakan perekonomiannya dan membantu para pembeli untuk sekedar mengganjal perut atau pun untuk cemilan, tapi susahnya ketika sedang banyak pembeli, karena semua dikerjakan sendiri dan kadang sedikit kebingungan untuk melayani pelanggannya, utamanya cewek-cewek mahasiswa dari Universitas Negeri Malang.




Kontributor                 : Yunis Gustiana Safitri
Editor                          : Harda Gumelar

Posting Komentar untuk "Slamet Riyadi; Pedagang Sempol Lezat Di Malang"