Wayang Krucil Lebih Satu Abad Kembali Dibersihan

Penulis: Dr. Rudi Irawanto, M.Sn.

 

Prosesi Jamasan Wayang pada tokoh Layang Seto (Foto Ist.)

Damariotime: Pada minggu, 21 Agutus 2022, bertempat di desa Karangwidoro diadakan lagi jamasan Wayang Krucil dan beberapa pusaka.  Wayang Krucil yang dijamas sebanyak 55 buah yang merupakan koleksi pribadi dari Dr. Rudi Irawanto, seorang pemerhati  wayang Krucil. Wayang yang dijamas merupakan wayang lama yang sebelumnya menjadi salah satu wayang  ruwat desa dari kawasan di Tuban Jawa Timur. Aktivitas ruwat desa dengan wayang Krucil merupakan salah satu tradisi yang masih dapat dijumpai hingga saat ini. Beberapa kawasan di Lamongan dan Bojonegoro masih mengadakan ritual tersebut, bahkan wayang tersebut hanya dipentas untuk event  tersebut.

Wayang koleksi Dr. Rudi Irawanto, merupakan salah satu wayang Krucil yang pernah digunakan untuk melakukan aktivitas ruwat desa, yang pada masanya tidak diperkenankan keluar dari kawasan tersebut. Wayang tersebut diselamatkan dari tangan pedagang antic yang hendak menjualnya keluar negeri. Pada akhir era 1990 an beberapa koleksi wayang Kayu terbaik,  baik dari Jawa Timur dan Jawa Tengah telah berpindah tangan ke kolektor luar negeri. Wayang wayang kayu kelas satu, yang lazim disebut dengan gagrak selogunan, telah menjadi milik beberapa kolekter pribadi di luar negeri, yang pada era tersebut dibeli dengan harga sangat murah dari para dalang atau pewaris wayang yang terdesak kebutuhan ekonomi.

Kegiatan jamasan wayang yang diadakan pada hari Minggu tersebut sebagai upaya konversasi tradisi jamasan yang  pernah dilakukan pada era sebelumnya, mengingat jamasan wayang juga menjadi salah satu tradisi yang telah punah dibeberapa kawasan. Tradisi serupa dapat dijumpai pada jamasan wayang Kyai Bonto di kawasan Blitar Selatan. Prosesi dan tahapannya meyerupai prosesi jamasan kyai Bonto tersebut.  Ritual Jamasan merupakan tradisi memandikan benda-benda pusaka yang dianggap memiliki daya adi kodrati. Prosesi ini  lazim dilakukan pada bulan Suro atau bulan Muharam, sebagai bulan awal dalam perhitungan tahun Jawa.

Prosesi Jamasan dimulai dari mengeluarkan wayang dari dalam kotak wayang, kemudian diletakkan didekat prosesi. Sesajian telah disiapkan untuk ritual tersebut terdiri dari bunga setaman, bunga telon, kinangan, dan boreh dan beberapa kemenyan. Prosesi ini dimulai dari pembasuhan tokoh tindih wayang  yang bernama kyai Gong, dan dilanjukan dengan tokoh-tokoh yang lain. Kyai Gong, yang  merupakan tokoh sentral dari wayang Krucil ini, berbentuk menyerupai tokoh Togog dalam wayang kulit. Dibeberapa kawasan tokoh kayai Gong juga disebut dengan nama  Kyai Precet. Ritual jamasan ini berlangsung sekitar 60 menit yang diakhiri dengan memberi minyak wangi di kaki-kaki wayang sebelum di masukkan kembali ke dalam  kotak. Sebagaimana aktivitas Jamasan pada umumnya selalu berakhir sekitar Dhuhur. Keseluruhan prosesi Jamasan Wayang  ini berakhir sekitar pukul 13.00 WIB.

Posting Komentar untuk "Wayang Krucil Lebih Satu Abad Kembali Dibersihan"