Membongkar Hastha Sawanda di Sarasehan Reuni Alumni Seni Tari ISI Yogyakarta

Damariotimes. Yogyakarta, 14 Juli 2022. Keynote Speaker, Dr. Sal Murgitanto mengupas Hastha Sawanda dari sudut pengalamannya sebagai kritikus dan penari yang memiliki wawasan internasional. 

Sarasehan dalam rangka Temu kangen alumni ASTI-ISI Yigyakarta (Foto ist.)

Hastha Sawanda menjadi sangat penting bagi penari profesional, karena mendalami tiga aspek (1) wiraga, (2) wirama, dan (3) Wirasa. Berbagai rujukan dikemukakan, termasuk pendapat novelis; Ayu Utami dalam memahami rasa dalam mengekspresikan karya seni. 

Sal menegaskan penutup uraiannya dengan menekankan adanya keseimbangannya antara nalar dan perasaan. 

Peserta seminar yang memenuhi gedung teater arena ISI yogyakarta menyimak dengan seksama. Alumni berbagai angkatan tampak mendapatkan penyegaran untuk memperhatikan 3 paparan pembicara pada sesi pertama yang terdiri dari; Wahyu Santoso Prabowo, Th. Retno Maruti, dan Dr. Daryono. Hastha Sawanda yang dipahami, dialami, dan diungkapkan sebagai bentuk keyakinan spirit estetik. Peserta sarasehan tampak mengenal betul para pembicara. Namun paparan mereka benar-benar berusaha untuk menggali secara mendalam. Bahkan penggalian interpretasi dalam membedah Hastasawanda berusaha mengorek penghayatan spiritual Jawa, dan juga pengalaman teknik sebagai praktisi kepenariannya. Wahyu Santoso Prabowo yang terkenal sebagai penari halus menghayatinya dalam primordial Jawa yang bersifat struktural. Ni Nyoman Sudewi sebagai moderator menyimpulkan adanya kekuatan spiritual dalam penghayatan kepenarian. Th. Retno Maruti yang berangkat dari pengalaman praktis sebagai penari, koreografer tari klasik gaya Surakarta yang malang melintang di kancah nasional dan internasional. Penghayatannya tentang Hastha Sawanda yang didapatkan dari KRT Kusumokesowo. Maka aspek teknis juga sebagai keyakinan yang digunakan sebagai modal kepenarian dan juga koreografer. 

Sal Murgitanto sebagai keynote speeck (Foto ist.)

Sebagai penari profesional juga memperagakan teknik tari yang artistik. Berikutnya Daryono dosen ISI Surakarta mengemukakan pendalamannya tentang Hastha Sawanda dari perspektif Serat b Krudawayinggo Pakem. Bekso. Buku langka itu mempunyai informasi mendasar tentang tari Jawa.

Sesi kedua sarasehan yang dipandu oleh Dr. Sumaryono, M. A. Dengan para pembicara yg juga mempunyai pengalaman handal di bidang seni tari dan karawitan Surakarta. Stefanus Wiyono, S. Kar., Bambang Pudjaswara,, dan Belacius Subono, S. Kar., M. Sn. 

Informasi yang disampaikan memiliki sudut pandang pengalaman dan penghayatan pribadi sebagai Seniman. Hal ini tentu memiliki aspek subjektivitas yang relatif bagi para peserta pameran. Namun acara ini memberikan arti tersendiri bagi eksistensi alumni ISI Yogyakarta yang sebagian dari keterlibatan kreativitasnya bertolak dari tari gaya Surakarta. 



Reporter: R. Hidajat
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Membongkar Hastha Sawanda di Sarasehan Reuni Alumni Seni Tari ISI Yogyakarta"