Perajin Ukiran Kayu Kehilangan Omset di Masa Pendemi-covid-19

Heru, perajin kayu (foto ist.)
            DAMARIOTIMES - Pandemi Covid 19 sudah hampir dua tahun menyerah Republik Indonesia. Adanya pandemi covid-19 mengakibatkan semua kegiatan harus dibatasi. Mulai dari bidang Pendidikan; siswa  diliburkan dan belajar di rumah, sampai kegiatan ekonomi ikut terganggu.

Salah satu yang dampak covid 19 yaitu disektor ekonomi. Sejak adanya pandemi covid-19 perekonomian negara kita tidak stabil, banyak masyarakat yang mengeluh terhadap adanya pandemi ini. Pendapatan yang di perolah masyarakat menjadi surut.

Salah satunya pengrajin ukir yang bernama Heru (35 th.). Heru sudah mengukir sejak tahun 2009. Di tempat tinggalnya Jl. Flamboyan No 48 RT 4 RW 2 Kel Jingglong, Kec Sutojayan Kab Blitar dia melakukan kegiatan mengukir berbagai prabot dan perlengkapan bangunan.

Dengan alat yang sederhana yaitu Pahat Lengkung/Penguku. Pahat ini merupakan pahat ukir kayu yang bentuk matanya lengkung, berfungsi untuk memahat garis lengkung, lingkaran, membentuk cekung dan cembung, ada lagi Pahat Lurus/Penyilat Pahat lurus adalah alat ukir kayu yang bentuk matanya lurus, berfungsi untuk memahat garis lurus, segi tiga, segi empat, dan segi-segi lainnya yang berbentuk geometris terbentuk dengan garis lurus, membentuk dasaran.Fungsi pahat ini adalah untuk memahat gambar ukiran/ornamen yang lurus/zig-zag/segi tiga, segi empat, membuat dasaran, Palu Kayu/Ganden Alat ini berfungsi sebagai alat bantu untuk memukul pahat ukir pada saat memahat/mengukir ornamen ukiran. Dan tidak lupa meja dan kursi. 

Heru mengaku bahwa pandemi covid 19 ini mengakibatkan garapan ukiran menjadi berkurang. Biasanya dalam sehari mendapatkan pesanan ukiran mencapai 15-20 pasang pintu, sejak pandemi ini hanya 10 pasang saja. Tidak hanya pintu yang di ukir namun meja ruang tamu,meja makan,dan juga kursi sudut juga biasa diukir. Akan tetapi kebanyakan yaitu pintu almari yang biasa di ukir bapak heru ini. Pandemi covid 19 sangat meresahkan para pengrajin kayu, dimana minimnya para pembeli perabotan rumah menjadikan pesanan pahatan kayu menjadi berkurang. 

Pengerjaan motif pahatan kayu beragam tergantung dari permintaan konsumen. Yang paling sering motif bunga dan juga garis kotak-kotak segitiga. Tidak jarang ada juga yang memesan motif karakter seperti doraemon dan juga hello kity. Untuk kesulitannya sendiri terdapat pada motif yang diminta konsumen. Berkurangnya pendapatan masyarakat saat covid 19 menjadikan pengrajin kayu susah karena pendapatan yang biasa di dapatkan kini menjadi berkurang. Bahan kayu yang dibuat mengalami kenaikan harga dan juga adanya peraturan pemerintah mengenai sosial distancing mengakibatkan akyivitas masyarakat menjadi terbatas dan tidak bisa luas. Dengan adanya ini banyak konsumen yang membatalkan pesanan karena dianggap pendapatan belum terpenuhi. 

 

 

Konteributor               : Nadila Dwi Febriana
Editor                          : Marsam Hidajat

Posting Komentar untuk "Perajin Ukiran Kayu Kehilangan Omset di Masa Pendemi-covid-19"