Pedagang Mainan Anak-Anak Menghalau Ketergantungan Gadget

Membeli mainan anak-anak dari pegagang (foto Ist.)
             DAMARIOTIMES - Di abad millenial ini banyak hal yang selalu mengalami perubahan, berbagai bidang pekerjaan dan juga benda-benda yang dulu digunakan untuk kegiatan bermain. Kini sudah ditinggalkan, karena berbagai kemungkinan yang ditawarkan untuk membuang waktu luang bagi anak-anak.

            Di Kota Malang yang termasuk kota metropolitan ada sisi yang berbeda dengan kenyataan, bahwa masih ada pedagang mainan anak-anak yang dibuat dari karet dan kain bekas. Mainan yang dibuat berbentuk boneka yang digerakan dengan tali plastik, bentuknya bermacam-macam, ada yang menirukan Barongsai, Bantengan, dan ada juga yang berbentuk Reog.

Boneka Barongsai yang dapat melatih keterampilan motorik tangan anak (Foto Ist.)

            ​Boneka Barongsai tampak menyerupai benar dengan aslinya, yaitu kepala Barong yang dipermainkan oleh dua orang yang badan terbuat dari kain. Boneka Barongsai juga dilengkapi kaki boneka lengkap 4 buah. Jika ditarik talinya dapat membuka mulut, dan kakinya dapat terangkat. Tentu permainan ini dapat menarik perhatian anak-anak dan dapat melatih motorik tangan anak-anak. Setidaknya permainan semacam ini dapat mengalihkan perhatian anak-anak barang sekejam dari kungkungan gadget.

Memperagakan boneka Bantengan untuk cucu (Foto ist.)
 ​            Boneka Bantengan berbentuk kepala Banteng yang dipasang pada sepotong kayu dan diberikan benang yang ditarik, sehingga mulut banteng dapat terkatupkan. Permainan ini digerakan dengan dua tangan, tangan kanan memegang tongkat penyangga kepala Banteng dengan jari telunjuk yang ditarik kebawah untuk menggerakkan mulut Banteng. Sementara tangan kiri memegangi bagian ekor yang dapat digerakan, seolah-olah Banteng yang sedang menyerang.

            ​Permainan yang lain dalam bentuk topeng kepala Reog, tentunya topeng ini dipakai untuk menutup muka. Anak-anak dapat sejenak menari-nari menyerupai penari Reog Ponorogo. Sehingga gerakan tangan dan kaki dapat memotivasi anak-anak untuk tidak hanya duduk memantengi game di gadget yang hanya mempermainkan Ibu jarinya.

            Permainan yang diproduksi oleh Pak Alisuk, warga kampung Muharto Kota Malang. Setiap hari dia mengelilingkan permainan anak-anak ke berbagai tempat, sekolah, dan kampung-kampung. Harapannya ada anak-anak yang ke luar rumah karena bosen bermain gadget.

            Permainan anak-anak yang juga cukup menarik adalah tongkat sorong yang diberikan hiasan burung merak dengan warna yang cerah. Permaianan ini jika didorong mengeluarkan suara dari bagian yang disangkutkan ke roda, sehingga pemukulnya lempeng seng sehingga berbunyi. Tentunya anak-anak yang membeli permainan ini akan keluar rumah dan mendorongnya bersama teman-temannya.



Reporter ​: Harda Gumelar
Editor ​​: Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Pedagang Mainan Anak-Anak Menghalau Ketergantungan Gadget"