Menyusuri Pasar Sayur Kedungboto Kecamatan Pakis Kabupaten Malang

Transaksi sayur (foto ist.)
             DAMARIOTIMES - Jika ke Kabupaten Malang jangan lupa singgah sebentar untuk menikmati pasar sayur. Pasar Kedungboto Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Pasar ini dikenal sebagai pusat pemasok sayur mayur; kangkung, sawi, bayam, Kenikir, dan kemangi untuk Malang, dan beberapa daerah di Jawa Timur. Namun sayur yang terbanyak disuplay dari  sini adalah Kangkung, bayam, dan sawi.

            Padagang sayuran dari pasar Kedungboto mulai berdatangan kira-kira pukul 11.00 WIB. Para tengkulak yang mengambil barang dari para petani berdatangan dengan membawa motor. Sayur mayur itu dimasukan di dalam obrok dari bambu, kayu, atau besi yang dipasang di bagian belakang sepeda motor.

            ​Para tengkulak berdatangan di daerah sekitar tumpang untuk mengambil sayur mayur yang sudah siap dijual, yaitu dalam bentuk ikatan-ikatan. Mereka ada yang membeli ke petani dalam bentuk ‘tebasan’ menawar sepetak tanaman dengan harga tertentu, atau mereka mengambil ke petani untuk dijualkan.

Kesibukan para pedagang sayur di kanan dan kiri jalan desa Kedungboto (Foto ist.)

            ​Pedagang sayur di tempat itu berjajar-jajar, mereka saling menanti pembeli yang harganya bersaing. Informasi dari beberapa petani yang dijumpai Damariotimes menyebutkan. Jika barang dagangan berlimpah, pasti harga sayur akan jatuh. Namun jika ketika pukul 11.00 WIB sudah banyak pembeli dan barang cepat habis, sudah dapat dipastikan harga standarnya akan naik. Namun di waktu beberapa jam kadang kondisi dapat berubah, harga dapat juga turun atau naik. Hal ini tergantung informasi dari daerah tujuan sayur-sayur tersebut akan dipasarkan.

           Beberapa mobil pickup yang sudah menanti, ada yang akan mengirim dagangan ke Lawang, Sidoarjo, Surabaya, Lumajang, atau ke pasaran lokal di pasar induk Gadang. Masing-masing menunggu kondisi dan perkembangan harga. Sehingga para tengkulak yang mengambil dagagan dari petani harus ekstra sabar, dan selalu memperhatikan pergerakan barang.

            Seorang tengkulak setidaknya mempunyai cadangan barang dua obrok, satu obrok dibawa ke pasar sayur sekitar pukul 11.00 WIB, jika laku dengan harga tinggi, kemudian segera bergegas pulang dan mengambil barang yang kedua, sekitar pukul 13.00 WIB. Jika saat itu permintaan baik dan harganya tinggi, maka dagangan yang kedua itu segera dilepas. Namun jika tidak, ada yang bertahan menunggu hingga pukul 15.00 WIB. Pada waktu terakhir ini jika harga merosot, maka segera untuk dilepaskan dengan harga rendah. Sehingga bisa jadi setiap ikat hanya dapat untung Rp. 2000,-. Namun jika harga tinggi, karena permintaan pasar meningkat satu ikat dapat untung Rp. 5000,-.

            Dengan kondisi yang demikian ini, ada pedagang sayur yang dijumpai Damariotimes mengungkapkan di sini ini adalah ‘pasar gendeng’ (pasar gila). Mungkin fluktuatif harga yang tidak dapat dipastikan. Sehingga insting bisnis dari setiap orang memang diasah setiap hari.



Reporter ​: Harda Gumelar
Editor ​​: Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Menyusuri Pasar Sayur Kedungboto Kecamatan Pakis Kabupaten Malang"