Hendi, Pemain Ludruk Mantan Karyawan Pabrik Sepatu Sandal

Cak Hendi santai menikmati ketenangan di rumahnya (foto ist.)
             DAMARIOTIMES - Menjadi pemain ludruk tidak ada sekolahannya, itu benar. Karena semua pemain belajar dari pengalaman langsung. Mereka yang benar-benar mencurahkan perhatiannya untuk belajar akan cepat bisa. Karena selalu pilih memilih dan memilah dari tampilan para senior. Profil idola akan membantu untuk mengembangkan mentalitas para pembelajar pemain ludruk.

            Gambaran komunitas pertunjukan ludruk memang tidak seindah organisasi yang memiliki kantor resmi. Mereka bertemu pada waktu ada di panggung. Mereka yang belum mampu, umumnya tahu diri. Memperhatikan dengan cermat, mengintai para pemain senior dari pinggir panggung dekat wing (sebeng), sehingga para pembelajarannya disebut nyebeng.

            Para senior juga memperhatikan, mereka yang benar-benar ingin belajar dan memiliki potensi untuk dapat mengembangkan diri. Biasanya ketika semua pemain istirahat, baik malam atau siang hari. Para pemain baru selalu belajar sendiri, baik menari atau melatih dirinya sebagai pemain gontok, dengan gerakan beladiri asal bisa. Namun ketrampilan itu semakin bertambah ketika ada pemain senior yang berbaik hati mengajarkan pola yang benar.

Cak Hendi ketika mempersiapkan diri akan menari Remo (foto Ist.)
             Hendi, salah satu pemain muda berbakat. Mulai mengikuti ludruk pada perkumpulan ludruk Arma Budaya, Ludruk Ludra Budaya, Ludruk Arbama, Ludruk Gelora Budaya,, Ludruk Persada Batu, dan Ludruk Kusuma Wijaya. Baru mengikuti ludruk sekitar tahun 1989. Namun perkembangannya sangat pesat, termasuk pemain yang berbakat. Tokoh idolanya adalah Cak Antok Sugiarto, Pimpinan Ludruk Gelora Budaya. Potensinya tampak ketika menari  Menari Remo, Solah Gerak dan cengkok Kidungannya persis menirukan Cak Sugiarto.

Nama lengkap Cak Hendi adalah Suhendi, lahir 3 Agustus,1977, Putra pak Da’,Im dengan ibu  Rantini. Orang tuanya sebenarnya tidak menginginkan menjadi pemain ludruk, karena tidak menjanjikan untuk menafkahi keluarga. Sehingga mereka lebih senang menjadi karyawan Pabrik Sepatu Sandal. Namun rupanya sebagai pekerja tidak dapat memenuhi hasrat seninya.  Maka memutuskan untuk keluar dan kembali ke perkumpulan ludruk.

Cak Hendi tergolong Pemain Ludruk muda yang cerdas dan cepat bisa, belum lama berstatus sebagai Pelaku Ludruk, Hendi sudah di percaya Ngremo, dapuk jadi Lakon dan yang sangat luar biasa, pengalaman ludruk yang masih sedikit sudah di percaya menjadi Tokoh Sunan Kalijaga dalam Lakon Raden Sa’id Versi Ludruk Sekarang, maklum ternyata Suhendi mantan murid Pesantren.

Prestasi itu memang sungguh luar biasa, karena sudah sangat jarang pemain yang mampu memerankan tokoh-tokoh yang memiliki kemampuan agama yang mendalam. Hal ini tentunya teringat pada masa ludruk Malang Selatan yang menampilkan lakon Bilal, pemerannya adalah cak Subur. Tapi pada masa ludruk di atas tahun 1980-an sudah sangat jarang yang mampu mengangkat lakon-lakon agamis. Tapi munculnya Cak Hendi yang memerankan Sunan Kalijaga menjadi sangat membanggakan para senior ludruk di Malang.

 

Reporter          : Marsam Hidajat
Editor              : Harda Gumelar

Posting Komentar untuk "Hendi, Pemain Ludruk Mantan Karyawan Pabrik Sepatu Sandal"