Gelar Gian Crismeril Pendiri Sanggar Flying Star Dance Dari Hobby menjadi Profesi

Gelar Gian Crismeril (Foto Ist.)

DAMARIOTIMES - Gelar Gian Crismeril, akrap dipanggil Meriel. Lahir di Kediri, tanggal 06 Maret 1994. Penari ini adalah adalah pendiri Sanggar Flying Star Dance, yang berada di kota Pare, Kab. Kediri. Sanggar tari modern beralamatkan di Jl. Welirang Gg. Kelinci no. 6A. didirikan dengan penuh perjuangan.

Meriel yang sudah terkenal luas dilingkungan seniman tari Kota Pare. Bukan hal yang baru, karena Meriel memang sejak masa kanak-kanan sudah tampak bakatnya sebagai penari. Ketika duduk di bangku SD, seringkali ditunjuk gurunya untuk menari pada acara Hari Jadi Kab. Kediri. Oleh karena itu banyak orang yang mengenalnya sebagai penari yang berparas cantik dan centil.

Pada saat menjadi siswa SMP, juga seringkali mengikuti lomba dance antar kelas di sekolah, dan selalu menyabet kejuaraan. Terlebih ketika duduk di bangku SMA, juga rajin mengikuti ekstrakurikuler Cheerleaders dan Dance untuk mengembangkan dan mengasah bakatnya. Pada saat itu, bakatnya benar-benar mulai berkembang, bahkan dapat mencapai prestasi yang dapat membanggakan nama baik sekolah, dari pada itu juga orang tuanya.

Pada waktu di SMA, Meriel sudah menjadi pelatih teman-temannya di sekolah, bahkan juga ada sekolah lain yang memintanya untuk membuat koreografi. Umumnya diminta untuk menyiapkan lomba dance antar kelas. Setiap kali mengikuti lomba dance, selalu mendapatkan kejuaraan.

Perstasinya yang membanggakan sekolahnya, Meriel dipercaya untuk mengajar dance di sekolahnya hampir mencapai empat tahun. Itulah yang menjadi awal mula Meriel sebagai pengajar dance.

Setelah lulus SMA, Meril tetap melanjutkan mengajar dance di berbagai tempat, termasuk di sekolahnya. Kini hobbynya terus ditekuni. Bahkan sudah dapat menghasilkan uang untuk membiayai kuliah dan membantu keluarga.

Pada tahun 2015, Meriel mulai membuka sanggar tari, dibantu oleh partner mengajarnya yang sekarang telah menjadi suaminya; Ody Widya Asmara. Seorang penari berbakat, dan menguasai banyak tarian. Tentunya kegiatan menari semakin bersemangat, karena ada patner yang sangat cocok.

Pada awalnya sanggar yang didirikan berbasic Modern, yaitu sanggar “Flying Star Dance”. Kemudian pada tahun 2016. Pasangan seniman tari itu didatangi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kediri. Bapak Yuli Marwantoko, SE, MM. ditemani oleh Bapak Mujiono. Kedatangan Kepala Dinas pada waktu itu membawa maksud dan tujuan untuk memberi tugas kepada Meriel agar menjadi perwakilan Kontingen dari Kab. Kediri pada acara HUT Kab. Malang. Berawal dari sini, kemudian berusaha, berjuang, dan terus berlatih untuk mengenal lebih dalam tentang tari tradisional. Sungguhpun. Basic teknik Meriel Modern Dance, tetapi tetap semangat tanpa berputus asa.

Setelah berhasil membawakan koreografinya berjudul “Calon Arang”, respon Dinas Pariwisata sangat baik. akhirnya sanggar “Flying Star Dance” dijdikan mitra asuhan dinas di bidang kesenian dan mempunyai hubungan erat dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kediri hingga saat ini.

Salah satu Koreografi karya Gelar Gian Crismeril (foto Ist.)

Pada saat ini nama sanggar terbagi menjadi 2, yaitu “Sanggar Flying Star Dance” yang dipimpin oleh Gelar Gian Crismeril, dan “Sanggar Sekartaji” yang dipimpin oleh Ody Widya Asmara. Namun keduanya berjalan beriringan untuk menjemput keberhasilan.

Pengalaman, karya, dan prestasi yang telah didapatkan, bahkan pernah menjadi Juara 1 tingkat Nasional pada acara BTPN Syariah Got Talent tahun 2019 di Menara BTPN, Kuningan-Jakarta.

Pada saat itu menari tunggal/solo dengan membawakan karya tarinya yang berjudul “Dewi Kilisuci” menjadi Duta Seni Kab. Kediri. Salah satu koreogrfinya yang bergenre kontemporer yang berjudul “Tari Bintari”. Menceritakan tentang sosok Dewi Sekartaji.

Koreografi Bintari merupakan karya yang pertama kali dibawakan untuk Festival Panji yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, di Taman Krida Kota Malang Jawa Timur. Pada acara tersebut membawa nama Sanggar Sekartaji, yang kemudian mendapatkan apresiasi sebagai Penyaji (Kolaborasi Seni Pertunjukan) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Kontribotor : Vidy Riefta Adani
Editor : Harda Gumelar