Mengalami Ujian Berat Usaha Aplle Cinnamon Cookies Tetap Bertahan Dimasa Pandemi Covid-19

DAMARIOTIMES - Pakah anda tahu?. Produk makanan ringan berbentuk cookies. Tentunya jenis makanan ini begitu banyak variannya diberbagai toko, bahkan dipasar-pasar. Karena begitu banyak varian tersebut, tentunya orang akan memilih, baik dari segi rasa, atau juga kemasan, serta brand yang menarik.


Macam Apple Cinamon Cookies (Foto: Ist)

            Ada brand produk cookies yang dirintis secara perlahan-lahan, dari modal yang kecil, dan dari penjualan yang ditawarkan dari teman-ke teman, bahkan menerima pesanan satu atau dua kap. Produk cookies ini adalah Apple Cinamon Cookies. Sebuah brand produk penganan ringan yang diproduksi oleh Fitri Labuda. Seorang wanita yang gigih memperjuangkan usaha rumahan di daerah Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Fitri, demikian para costumer menyapanya. Ketika disambangi oleh Damariotimes, wanita memiliki tiga putra itu, mengaku bahwa produk penganan ringan itu berawal dari hobi.  Membuat kue telah dikerjakan sejak masih remaja, dan akhirnya hingga mampu jadi pengusaha home made.

Fitri Labuda, telah memulai usahanya sejak tahun 2007, kegiatan bisnis penganan ringan ini berawal dari dorongan dari keluarga, saudara, dan beberapa teman. Kata mereka, ‘sayang keterampilan yang telah menjadi  profesional itu dibiarkan hanya jadi hobi’ sambil mencicipi kue-kue Cookies yang katanya lezat, seperti Apple cinamon cookies, sagu keju, Nastar, Moca cookies, Almon cookies, Lemon Cookies, semprit susu, Fruty Cookies.

Fitri yang pernah kuliah S2 Keguruan Seni Rupa Universitas Negeri Malang itu, merasa bangga. Karena modal yang memberikan dukungan adalah ilmu. Sungguhpun, waktu itu memang benar-benar masih belum punya modal.

Fitri menjelaskan, produk cookies miliknya semula dikerjakan sendiri. Mulai dari belanja bahan, mengolah, dan hingga packing. Bahkan penjualannya juga hanya melalui pesanan. Produknya dikirim dari satu rumah ke rumah. Pengirim adalah mas Guntar, suami tercinta.

Karena produk penganan itu masih dilakukan skala kecil-kecilan, produksinya tentu terbatas, karena kemampuan belum memadai. Termasuk permodalan, kami benar-benar tidak mempunyai modal. Karena tidak tahu, harus mencari modal kemana. Mau pinjam saudara atau orang tua tidak berani. Karena takut kalau nanti tidak dapat mengembalikan.

Produk mulai meningkat, utamanya ketika melayani pesanan pada hari raya seperti menjelang Idul Fitri, Natal, dan pesanan khusus untuk acara-acara keluarga dan instansi pemerintah dan swasta.

            Pada tahun 2010, Fitri memberanikan diri melakukan  promosi dengan menggunakan metode sample ke beberapa toko oleh-oleh di Malang, Batu, dan Surabaya, akhirnya bertemu seorang supplier bernama Ibu Diyah, beliau diberi beberapa tester cookies, akhirnya benar-benar tertarik dengan tampilan dan rasanya.  Kemudian meminta untuk mensuplainya.

Dari situlah usaha Apple Cinamon Cookies mulai berkembang pesat. Sudah barang tentu menambah kapasitas produksi dan sarana produksi. Dua hari sekali harus mengirimkan produk ke supplier Surabaya minimal 50 toples, dan itu jumlahnya semakin bertambah. Daripada itu, semangat menjadi semakin membara, Fitri merasa yakin bahwa hobinya itu benar-benar memiliki prospek yang baik.

Omzet penjualan dalam satu minggu sekitar 2 sampai 3 juta. Karena itu menambah lagi jumlah kapasitas produksi dan tenaga. Pesanan dari supplier Surabaya tidak hanya menjelang hari besar saja akan tetapi juga hari-hari biasa, sehingga setiap hari berproduksi. Ditahun 2012, tenaga kerjanya sudah 3 orang.

            Dari situlah brand Apple Cinamon Cookies terus digenjot promosinya, bahkan hingga tahun 2011.  Supplier terus bertambah di kota Batu, Tangerang, Sidoajo, dan pelanggan juga mulai banyak dari luar profensi Jawa Timur. Hingga sampai Yogyakarta.


Brand Produk Apple Cinnamon Cookies

Ada juga tawaran untuk mensuplai disalah satu supermarket di Bali, dari sini kendala kembali saya hadapi yaitu produk yang masuk supermarket harus sudah memiliki ijin Depkes dan ber-PIRT. Selain itu juga kendala pengiriman juga saya alami terutama yang ke luar kota seperti Tangerang dan Yogyakarta, karena beberapa kali pihak ekspedisi yang kurang berhati-hati menyebabkan banyak cookies saya yang hancur, sehingga saya mengalami kerugian karena pihak supplier tidak mau membayar produk yang rusak. Dari situ saya mulai belajar banyak untuk packaging dan mencari jasa ekspedisi yang bisa bekerjasama. Beberapa teman akhirnya menyarankan untuk menggunakan jasa travel dan ekspedisi KAI.

            tahun 2012 semakin bertambah jumlah permintaan mulai menggunakan beberapa pegawai, berjumlah 3 orang. Fitri juga masih aktif ikut menangani proses pembuatannya. Tahun-tahun ini merupakan puncak keberhasilan. Hingga tahun 2016 mulai memikirkan branding usaha, dan saat tercetus nama “Apple Cinnamon Cookies”. mengambil dari nama salah satu produk andalan yang populer terlaris.

Di ujung pembincangan dengan Damariotimes, Fitri Labuda menuturkan, “sebagai pengusaha tentu ada pasang surut, di tahun 2020; awal pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Produk Apple Cinamon Cookies benar-benar mengalami ujian berat, tahun yang suram, semua pegawainya dihentikan. Pemasaran macet, dan kepromosi berpindah ke media online instagram, facebook, dan Whatsapp.

Untuk Pembeliah bisa langsung check Instagram Apple Cinnamon Cookies, Tapi, semua ini tetap menjadi komitmen, bahwa semua yang telah dialami merupakan dinamika.

 

 

Penulis            :  Fitri Labuda
Editor              : Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Mengalami Ujian Berat Usaha Aplle Cinnamon Cookies Tetap Bertahan Dimasa Pandemi Covid-19"