Padang Bulan ke-79: Kafe Mesem Peluncuran Buku Naskah Ludruk Karya Cak Marsam di Kafe Mesem untuk Apresiasi Generasi Muda Masa Kini

 

Cak Marsam Hidayat menjelaskan bukunya "Naskah Ludruk" (Foto ist.)


DAMARIOTIMES. Sabtu, 6 Desember 2025 – Kafe Mesem, sebuah ruang budaya yang dikenal akrab di kalangan seniman Malang, kembali menjadi pusat kegiatan kesenian melalui perhelatan "Macapat Padhang Mbulan #79". Acara yang diselenggarakan pada Sabtu, 6 Desember 2025, di Mesem Tumpang (Rest Area Deforest, Jl. Wisnuwardana No 1 Tumpang), ini sukses menjadi perpaduan manis antara peluncuran karya sastra dan pertunjukan seni tradisi yang kental dengan semangat apresiasi.

Padhang Mbulan ke-79 kali ini berfokus pada kegiatan bertajuk “Ngunngak Buku Anyare Cak Marsam” (Menilik Buku Baru karya Cak Marsam terbitan MNC Malang). Buku Naskah Ludruk yang diproduksi dan dipentaskan oleh Ludruk Lerok Anyar Pimpinan Cak Marsam Hidayat.

 

Peringatan Hari Wayang Nasional dan Apresiasi Seni Muda

Rangkaian acara Padhang Mbulan dibuka pada pukul 18.00 WIB dengan penampilan memukau dari Cantrik Kelas Padhalangan, Karawitan, dan Sindenan Padepokan Seni Mangun Dharma. Kegiatan ini sekaligus menjadi momen peringatan Hari Wayang Nasional 2025.

Panggung mini Kafe Mesem dihidupkan oleh Wayang Jeg Dong yang dibawakan oleh 10 Dalang Cilik Cantrik Mentrik di bawah asuhan Ki Soleh Adi Pramono. Penampilan para generasi penerus ini menarik perhatian seniman, budayawan Malang Raya, serta para orang tua yang hadir, membangkitkan rasa bangga atas tumbuhnya cinta terhadap seni budaya bangsa sejak usia dini.

Momen penting lain adalah penyerahan Piagam Penghargaan oleh Cak Suroso, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Malang sekaligus Ketua Presidium Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT). Apresiasi ini diberikan kepada 38 dalang, sinden, dan pangrawit muda sebagai bentuk dukungan nyata dan penyemangat agar mereka terus berkarya dan melestarikan warisan budaya.


Penyerahan piagam oleh Ki Soleh Ado Pramono pada dalang-dalang cilik (Foti ist.)

Peluncuran dan Diskusi Buku "Lakon Ludruk"

Puncak acara adalah peluncuran dan bedah buku "Lakon Ludruk" karya seniman Ludruk Kabupaten Malang yang produktif, Cak Marsam Hidayat, yang diterbitkan oleh MNC Publishing.

Sesi diskusi buku yang ditunggu-tunggu dihadiri oleh tiga pembicara kunci: Ki Soleh Adi Pramono, Cak Marsam Hidayat (penulis), dan Giidon Suryo Adi (perwakilan penerbit MNC). Diskusi ini menjadi jembatan penting untuk memastikan bahwa Ludruk, sebagai seni teater rakyat, dapat didokumentasikan dan dipelajari oleh generasi mendatang, serta untuk mengupas tuntas isi dari Lakon Ludruk yang baru saja diterbitkan tersebut.

 

Kolaborasi Budaya dan Pembentukan Karakter

Kehadiran malam itu bersifat multisektor, melibatkan masyarakat Tumpang, komunitas pecinta budaya se-Malang Raya, serta para orang tua/wali murid Cantrik Mentrik Padepokan Seni Mangun Dharma. Kehadiran para orang tua ini diharapkan dapat menjadi motivator bagi anak-anak untuk terus belajar kesenian tradisi, menjadikannya sarana penting dalam pembentukan karakter anak bangsa.

Acara yang didukung oleh MNC Publishing, Bali Nusa Kreatif, Padepokan Seni Mangun Dharma, Pemerintahan Desa Tumpang, Mesem, Lembaga Adat Desa Tumpang - Mandala Cakrawati, dan Dewan Kesenian Kab Malang ini berlangsung hingga tengah malam.

Sebagai penutup yang penuh makna, kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama di situs bersejarah Candi Jago, dipimpin oleh Ki Soleh Adi Pramono. Malam Padang Bulan ke-79 ini sekali lagi menegaskan posisi Kafe Mesem sebagai wadah penting bagi regenerasi, apresiasi, dan pelestarian seni dan budaya di Malang Raya.

 

Kontributor Malang Raya; MAH

 

11 komentar untuk "Padang Bulan ke-79: Kafe Mesem Peluncuran Buku Naskah Ludruk Karya Cak Marsam di Kafe Mesem untuk Apresiasi Generasi Muda Masa Kini"

  1. Jangan pernah berhenti berkarya dan melestarikan warisan budaya Acara Macapat Padhang Mbulan #79 di Kafe Mesem Malang membuktikan bahwa semangat seni dan budaya masih hidup dan berkembang. Mari kita dukung generasi muda untuk terus berkarya dan menjaga tradisi

    BalasHapus
  2. kalau boleh diberi kesempatan saya mau lihat acara tersebut

    BalasHapus
  3. Perayaan Padang Bulan ke-79 di Kafe Mesem rayakan kreativitas komunal dan warisan sastra-seni Yogyakarta. Acara ini inspirasi bagi komunitas pendidik seni untuk bangun ruang kolaboratif budaya.

    BalasHapus
  4. keren sekali kegiatan in ini memang sangat bermakna

    BalasHapus
  5. kegiatan di Kafe Mesem lewat malam “Padhang Bulan ke‑79” ini menunjukkan bahwa seni tradisional seperti ludruk masih hidup dan diminati generasi muda.

    BalasHapus
  6. Malam Padang Bulan ke-79 ini sekali lagi menegaskan posisi Kafe Mesem sebagai wadah penting bagi regenerasi, apresiasi, dan pelestarian seni dan budaya di Malang Raya.

    BalasHapus
  7. Asyik banget acara Padang Bulan ke-79 di Kafe Mesem! Peluncuran buku Lakon Ludruk karya Cak Marsam jadi momen keren buat ngenalin seni ludruk ke generasi muda sambil ngopi santai. Apresiasi seni lewat pertunjukan anak-anak dan diskusi buku itu nunjukin kalau budaya tradisional bisa tetap hidup kalau dibawa ke ruang-ruang kreatif kayak ini

    BalasHapus
  8. Acara yang keren! Peluncuran naskah ludruk di Padang Bulan ke-79 ini jadi ruang apresiasi yang penting untuk mengenalkan seni tradisi kepada generasi muda. Salut untuk upaya melestarikan warisan budaya lewat cara yang relevan dan hangat seperti ini.

    BalasHapus