![]() |
suasana Pendopo Ageng HAND ASTASIH Blitar (foto ist.) |
Damariotimes.
BLITAR - Malam Minggu di Pendopo Ageng
HAND ASTASIH Blitar pada Sabtu (4/10) lalu terasa begitu berbeda. Sejak
pukul 4 sore hingga 9 malam, suasana pendopo mendadak semarak dipenuhi penikmat
seni dan warga sekitar yang berkumpul untuk menikmati Pentas Seni Musik
Rutin Malam Minggu.
Bintang
utama pada malam itu? Tak lain adalah Family Akustik, grup musik lokal
Blitar yang sukses memukau penonton dengan membawakan lagu-lagu pop dan campursari
dalam balutan akustik yang hangat dan akrab.
Jembatan
Seni Lokal di Tengah Gempuran Digital
Acara
ini bukan sekadar konser, melainkan bagian dari komitmen rutin Pendopo Ageng
HAND ASTASIH untuk menjadi "rumah" bagi para seniman. Selain musik
akustik, pendopo ini memang rutin menampilkan berbagai kekayaan seni Blitar,
mulai dari jaranan, ludruk, hingga pewayangan.
Dias,
gitaris dari Family Akustik, mengungkapkan semangat mereka untuk menjaga
eksistensi musik live di tengah dominasi playlist digital.
“Kami
senang bisa diundang tampil di acara rutin Pendopo Ageng ini. Selain sebagai
hiburan, kami ingin masyarakat tetap punya ruang untuk menikmati musik live
yang dekat dengan budaya lokal,” ujar Dias usai penampilannya.
Akustik
Romantis Ciptakan Kehangatan
Family
Akustik membuka pertunjukan dengan lagu-lagu populer bernuansa romantis yang
langsung menciptakan suasana hangat. Tak jarang, penonton ikut bernyanyi
bersama, bahkan sesekali ikut menari kecil. Keakraban antara musisi dan audiens
menjadi magnet utama, jauh melampaui tata panggung yang sederhana namun
memadai.
Pendopo
Ageng HAND ASTASIH sendiri dipilih karena lokasinya yang terbuka, memberikan
kesan santai dan kekeluargaan, pas sebagai tempat warga menghabiskan akhir
pekan setelah seminggu penuh beraktivitas.
Tujuan
acara ini jelas: memberikan panggung rutin bagi pelaku seni lokal
sekaligus menumbuhkan kecintaan masyarakat pada seni pertunjukan, baik yang
modern seperti akustik maupun tradisi. Pendopo ini berhasil menjadi ruang yang
menjembatani kedua dunia tersebut.
Kesuksesan
pentas Family Akustik ini menjadi bukti bahwa Blitar punya potensi seni yang
besar. Kegiatan positif seperti ini diharapkan terus berlanjut dan mendapat
dukungan lebih luas dari pemerintah dan masyarakat, agar ruang ekspresi bagi
seniman lokal seperti Family Akustik semakin terbuka lebar dan hidup!.
Kontributor:
Fitrianisa Wahyusalsabila
Acara malam minggu di Pendopo Ageng HAND ASTASIH ini sukses menghadirkan suasana hangat dan kekeluargaan melalui penampilan Family Akustik. Selain menjadi wadah berkumpulnya seni lokal, event ini menjaga eksistensi musik live di era digital dan mempererat hubungan komunitas seni dengan masyarakat Blitar. Pendopo yang terbuka dan akrab ini memang layak disebut rumah seni yang hidup dan inspiratif.
BalasHapusPertunjukan Family Akustik dan penggunaan Pendopo Ageng menunjukkan model ideal tentang bagaimana seni lokal dapat menjadi pusat hiburan yang bermakna. Ini bukan hanya tentang musik; ini adalah tentang membangun komunitas, memperkuat identitas lokal, dan menyediakan ruang ekspresi yang hidup bagi para seniman. Inisiatif seperti ini patut didorong dan diduplikasi.
BalasHapusPertunjukan Family Akustik ini dapat menjadi daya tarik sendiri karena bertempat di Pendopo Ageng HAND ASTASIH,karena membuka ruang bersama, membuka lapangan pekerjaan, dan mewadahi para seniman di blitar.
BalasHapusMenurut saya dengan adanya pendopo ageng hand astasih blitar ini sangat membantu bagi para seniman dan masyarakat yang ingin melestarikan budaya.
BalasHapus