Wayang Topeng Malang dengan lakon Panji Laras mengisahkan seorang pemuda sakti yang dibuang sejak bayi karena fitnah. Ia tumbuh menjadi pemuda gagah dan memiliki ayam jago yang kuat, lalu diakui sebagai putra raja setelah mengadu ayam di istana. Kisah Panji Laras dalam wayang topeng Malangan bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk melestarikan budaya dan nilai luhur Nusantara.
Gelaran Wayang Topeng Malang dari Padepokan Topeng Panji Asmobangun Kedungmonggo Pakisaji Kabupaten Malang pimpinan Ki Suroso ini sengaja digebyak pada tanggal 4 Mei 2025 pada jam 19.00 WIB. Genyakan Wayang Topeng Kedungmongg ini biasanya tiap malam Senin Legi gebyakan ini di selenggarakan di padepokan atas bantuan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur di minta untuk tampil di Taman Kridha Budaya Jawa Timur di Malang.
Dalam sambutannya Ki Suroso Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Malang yang menjadi Sutradara Lakon Panji Laras menceritakan bahwa : Panji Laras adalah Putra Raja Jenggala Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji. Panji Laras dibuang karena fitnah dan intrik istana sejak bayi. Panji Laras dibesarkan oleh rakyat jelata di desa dan tumbuh menjadi pemuda gagah dan sakti, serta memiliki ayam jago yang kuat.
Kehebatan ayam jago Panji Laras terdengar oleh Raja Jenggala yang kemudian mengundangnya ke istana untuk mengadu ayam. Terkuaknya identitasnya melalui aduan ayam, bahwa Panji Laras adalah putra Raja Jenggala yang sebenarnya. Akhirnya Panji Laras mendapatkan kembali haknya sebagai pewaris tahta kerajaan dan hidup bahagia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Evy Afianasari, S.T., M.M.A. menyampaikan bahwa Wayang Topeng Malang merupakan Warisan Budaya Tak Benda untuk Malang yang ditetapkan tahun 2014. Kesenian wayang topeng Malang ini merupakan bagian dari tradisi Jawa Timur dan dikenal sebagai bentuk pertunjukan seni tradisi dengan topeng dan cerita panji.
"Budaya Panji itu budayanya orang Jawa Timur yang diakui oleh Unesco sebagai Memory of The Word 2017, karena wayang topeng Malang ini selalu mengangkat cerita cerita Panji maka kami berkomitmen membantu dan memfasilitasi pelaku seni panji dalam bentuk pementasan seperti ini". Disampaikan bahwa Seni Pertunjukan Panji untuk Malang akan di fasiliasi tiga kali tahun ini terang Evi.
Seni pertunjukan Panji dengan lakon panji laras ini dihadiri lebih dari seribu penonton dan yang sepesial puluhan tamu dari Afrika, India, Jepang, Malaysia, Thailand dan beberapa negara lain yang sedang tugas belajar di beberapa kampus di Malang. Selain itu pertunjukan ini menjadi ajang pertemuan seniman seniman se Malang Raya.
Kontributor : KD
Editor : MAH
Posting Komentar untuk " Panji Laras Sang Satrio Piningit dari Jenggala dalam Seni Pertunjukan Wayang Topeng Malang"