Penanganan, perawatan, dan pemulihan pasien DBD dilakukan secara intensif (Foto ist.) |
Damariotimes. Malang, 27 Nopember 2024. Musim hujan yang datang dengan curah hujan tak menentu di Kota Malang
akhir-akhir ini membawa ancaman baru bagi kesehatan masyarakat, yakni penyakit
demam berdarah dengue (DBD). Meskipun Malang dikenal dengan iklim sejuknya,
namun kondisi cuaca yang berubah-ubah serta hujan yang lebat disertai genangan
air di beberapa titik, telah menciptakan lingkungan yang sangat kondusif bagi
berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus dengue penyebab DBD. Kondisi ini sangat
rentan menyerang anak-anak, sehingga kewaspadaan bagi orang tua, guru, dan
masyarakat perlu ditingkatkan.
Dampak Cuaca Tak Menentu bagi Penyebaran DBD
Fenomena hujan yang tidak menentu menjadi salah satu faktor utama
yang mempengaruhi peningkatan kasus DBD di Malang. Genangan air bersih yang
tidak dapat segera mengalir atau berganti, baik di saluran pembuangan air yang
tersumbat, atau bahkan di tempat-tempat terbuka seperti wadah penyimpanan air,
bekas ban bekas, dan pot tanaman, menjadi tempat yang ideal bagi nyamuk Aedes
aegypti untuk bertelur.
Nyamuk ini berkembang biak dengan cepat dalam genangan air yang bersih, dan
dengan musim hujan yang membawa kelembapan tinggi, proses perkembangannya pun
semakin pesat. Bahkan, genangan air kecil yang tidak terlihat sekalipun
dapat menjadi tempat bertelur nyamuk penyebar virus dengue ini.
Gejala dan Bahaya DBD
Demam berdarah adalah penyakit yang ditandai dengan demam tinggi mendadak,
nyeri pada persendian, ruam kulit, serta pendarahan ringan pada gusi dan
hidung. Dalam kasus yang lebih serius, DBD bisa menyebabkan syok,
kegagalan organ, bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap DBD sangat penting, terutama selama musim
hujan yang sering kali membawa peningkatan jumlah kasus.
Mengantisipasi Penularan DBD di Malang
Untuk mencegah penularan dan penyebaran DBD, langkah-langkah preventif
harus segera diterapkan oleh masyarakat, antara lain:
1. Pemberantasan
Sarang Nyamuk: Membersihkan lingkungan sekitar dengan membuang segala wadah atau barang
yang dapat menampung air, seperti ember, kaleng bekas, atau pot tanaman yang
tergenang air.
2. Menutup Sumber
Air dengan Rapat: Menyimpan air dalam wadah yang tertutup rapat agar nyamuk tidak dapat
bertelur di dalamnya. Ini berlaku untuk bak mandi, drum, atau wadah lainnya
yang menampung air.
3. Melakukan
Pengasapan (Fogging): Pemerintah Kota Malang perlu terus melakukan fogging
di area yang rawan terkena DBD, terutama di kawasan yang sudah terindikasi
terdapat sarang nyamuk.
4. Peningkatan
Kesadaran Masyarakat: Edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kewaspadaan
terhadap DBD perlu terus ditingkatkan di tingkat RT, RW, dan sekolah-sekolah.
Peran Masyarakat dalam Mencegah DBD
Meskipun upaya pemerintah sangat penting dalam menanggulangi penyebaran
DBD, peran aktif masyarakat juga tak kalah pentingnya. Masyarakat harus peduli
untuk menjaga kebersihan lingkungan dan rutin melakukan pemeriksaan terhadap
potensi genangan air di sekitar rumah. Melalui gerakan bersama, kita dapat
mencegah semakin meluasnya kasus DBD dan menjaga kesehatan keluarga serta
lingkungan sekitar.
Tim Damariotimes.
Editor :
R.Dt.
penyakit dbd memang sangat berbahaya apalagi untuk anak-anak. Jika imun tubuh anak-anak tidak kuat, maka dapat menyebabkan meninggal dunia. Jadi, kita perlu menjaga daya tahan tubuh kita pada saat cuaca tak menentu agar tidak terkena dbd
BalasHapusPencegahan kasus DBD memang perlu ditindak lanjuti, tak hanya di lingkungan terdekat seperti keluarga, namun seluruh masyarakat juga perlu mewaspadai penyakit ini, agar tidak memakan korban yang tambah banyak.
BalasHapusSaya setuju dengan langkah langkah yang diterapkan dengan cara cara tersebut kita dapat waspada agar tidak banyak korban terjangkit penyakit db.
BalasHapussaya setuju adanya artikel ini, kita dapat mengantisipasi dan mencegah penularan DBD
BalasHapusArtikel ini dengan jelas mengingatkan kita untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, sehingga kita bisa mencegah penyebaran DBD dan melindungi kesehatan bersama.
BalasHapus