Samadiyanto: Pembuat Penutup Kepala Dari Kain Batik di Malang

        Cak Samadiyanto, demikian panggilan akrab seniman karawitan yang serba bisa (ngabehi). Seniman karawitan ini dikenal piawai membuat penutup kepala yang dicitak (dicetak), yaitu dengan membentuk kain batik, dilem, dan juga dijahit. Usahanya tersebut dikarenakan para seniman tradisional jika manggung selalu memakai penutup kepala berbagai jenis. Kemampuannya membuat penutup kepala tidak memilih-milih, baginya permintaan pelanggannya itu harus diupayakan dapat membuat mereka senang. Sehingga tidak lagi memilih penutup kepala versi Malang, atau Surakarta.
Cak Samadiyanto menunjukan penutup kepala buatannya (Foto ist.)
         Pelanggannya yang paling banyak adalah para Tandak Tayub, karena para tandak itu ingin selalu tampil keren. Utamanya para tandak senior, mereka selalu  meminta Cak Samad untuk membuatkan penutup kepala yang khas  dipakai menari Remo. Umumnya kebiasaan itu telah dilakukan oleh tandak senior, seperti Sri Utami.
        Sri Utami merupakan Tandhak Tayub, namanya telah melejit ditahun 1990an dan Cengkok Kidungannya sampai sekarang ditirukan oleh semua tandak tayub di Malang. Tandhak Tayub di Malang kalau ngeremo menjadi tampak gagah jika memakai penutup kepala Kemplengan; rambutnya tidak tertutup. Pada waktu itu, setelah Sri Utami memesan penutup kepala buatan Cak Samad, Ngremo Tayub semuanya mengikuti model Sri Utami, semuanya menggunakan penutup kepala kemplengan Pesisiran.
        Cak Samadiyanto yang sekarang telah berusia 73 tahun, dan telah dipanggil Mbah Samad, namun tetap semangat dan tidak meninggalkan profesinya sebagai Pengrawit, perajin penutup kepala dari kain. Jika ada orang yang datang memesan, dapat membawa kain sendiri atau kain dibelikan. Pokoknya apapun yang dipesan pasti akan dikerjakan.
 
 
Reporter    : R. Hidajat
Editor        : Muhammad Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Samadiyanto: Pembuat Penutup Kepala Dari Kain Batik di Malang"