Damariotimes. Malang, 6
Februari 2023. Wayang China atau Potehi adalah media cerita boneka berlakon kisah-kisah
dari dataran China. Wayang ini selalu tampil pada hari Raya Imlek, bahkan pada
tahun-tahun yang lalu dapat tampil sebulan penuh di Klenteng Eng An Kiong
Malang. Namun di masa sulit ini, para bos-bos pabrik rokok dan pengusaha
Tionghoa mengalami kondisi yang tidak hoki. Sehingga mereka tidak dapat
menanggap untuk waktu yang lama. Kasus ini terjadi terjadi diberbagai daerah,
Surabaya, Semarang, atau di Jakarta.
Menurunya
penanggap dari para bandar bisnis besar itu dikarenakan oleh pandemi Covid-19
dan juga menghadapi tahun resesi saat ini. Sehingga untuk mengeluarkan dana
sosial mereka menjadi sangat sulit, namun untung masih ada individu yang mapan
secara sosial masih bersedia menanggap. Sungguhpun mereka hanya menanggap untuk
satu dua hari saja.
Wayang Potehi yang
tampil di Klenteng Eng An Kiong Malang seperti umumnya pertunjukan yang khas tersebut.
Tampil di rumah panggung dengan lima pemain, yaitu terdiri dari dua pemain boneka,
seorang dalang, seorang pemukul ceng-ceng dan bende, selompret, dan pemain
derum. Penonton diberikan tempat duduk di kursi, melihat dari bawah rumah
panggung yang berhiaskan khas ornament China.
Para seniman wayang potehi yang tampil tidak terhimpun dalam satu grup, namun berasal dari berbagai daerah. Jika ada pertunjukan di hari raya Imlek para seniman dari Malang, Jombang, Surabaya, atau Blitar datang. Namun satu sama lain sudah saling mengenal sejak lama, bahkan lebih dari 20 tahun. Semua pemain umumnya orang Jawa. Mereka belajar dari seniman China sekitar tahun 1950-an. Namun pada masa orde baru, para pemain China sudah tidak lagi tampil. Namun seniman Jawa malah banyak yang belajar, karena pertunjukan ini menghasilkan uang. Setidaknya pedapatan sampingan yang bersifat musiman.
Penonton Wayang
Potehi (Foto Ist.)
Kondisi saat ini
memang kurang membawa hoki bagi seniman wayang Potehi, namun mereka selalu
berharap. Bahwa masyarakat keturunan China tetap mau mengapresiasi. Sehingga ke
depannya dapat menjadi penanggap dan penonton. Karena penonton wayang Potehi
ini juga sudah semakin langka, hanya pada saat Cap Go Meh ini saja ramai,
karena masyarakat umum berbondong-bondong datang untuk menikmati hidangan
lontong Cap Go Meh.
Reporter : R. Hidajat
Editor : Muhammad 'Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Wayang Potehi Pada Hari Raya Imlek Tampil Rutin di Klenteng Eng An Kiong Malang"