Damariotimes, Jamu merupakan warisan leluhur yang tidak hanya berfungsi mengobati, namun juga menjaga kesehatan dan kebugaran, utamanya buat wanita.
|
Penjual jamu batok (Foto ist.) |
Konsumsi jamu hampir dilakukan setiap hari, jika di desa-desa dikenal dengan Jamu gendongan. Karena jamu yang dijual selalu digendong oleh penjualnya. Acapkali penjual jamu adalah wanita, tapi kemajuan jaman ini. Penjual jamu juga ada laki-laki yang menawarkan jamunya dengan mengendarai sepeda. Lain halnya di Hamzah Batik Malioboro, penjual jamunya duduk manis di satu stand khusus. Penjual jamunya juga wanita cantik, para pelanggan toko batik secara tidak sengaja melihat penjual jamu, umumnya mereka mampir dan meneguk jamu yang dituangkan di dalam sebuah batok. Tempurung kelapa yang dibelah dua dan dibentuk sebagai pengganti gelas.
|
Harga jamu batok (Foto ist.) |
Pada umumnya ibu-ibu dan gadis mampir untuk meneguk jamu beras kencur, tapi juga ada yang meminta kudu Laos, biar selera makan bertambah. Tapi juga ada cabe Puyang untuk mengobati pegal-pegal. Pokoknya semua jamu ada. Satu batok hanya Rp. 3.000,- tapi jika minta khusus ada yang Rp. 10.000,-.
|
Ketika ramai pembeli (Foto ist.) |
Apa anda pernah mampir ke Hamzah Batik Malioboro. jika pernah pasti pernah melihat penjual jamu yang cantik itu, jika pernah menikmati jamu di sini. Jamu apa yang jadi favorit anda. Tuliskan dikomentar biar terjadi komunikasi via tulisan.
Reporter: R.Hidajat
Editor : Muhammad 'Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Minum Jamu Batok di Hamzah Batik Malioboro"