Tengkleng Pasar Klewer: Dibuat Penasaran, tapi takut kolestrol

        Damariotimes, tua muda yang sudah sampai di pasar Klewer, seperti terhipnotis ingin menikmati kuliner legendaris. Tempatnya di sebelah Utara gapura pasar Klewer atau di depan samping kanan masjid Agung Surakarta.

Terkena asam urat, tapi tetap tergoda tengkleng pasar Klewer (Foto ist.)
        Deretan warung tengkleng di tempat ini asalnya dari satu orang. Jualannya memang berkeliling di sekitar pasar Klewer. Waktu itu kota ini masih sepi, bahan belum ada mobil yang lalu lalang seperti sekarang.
        Sekitar tahun 1970 sudah menetap berjualan di samping sebelah Utara gapura pasar Klewer. Saat itu popularitas tengkleng yang dimakan dengan pincuk (tempat makan dari daun pisang). Daging kambing yang masih menempel di tulang-tulang yang dipotong kecil kecil, didamping itu juga dapat minta jerohannya. Kuah kuning yang guruh segar disantap dengan nasi yang tidak terlalu banyak, bisa nangis dua tiga kali.
        Tampak ibu-ibu yang lanjut usia, datang bersama keluarga. Dia telah sering datang ke solo dan pasti tidak melewatkan mampir. Saat ini dia menderita asam urat hingga menggunakan tongkat kalau berjalan. Tapi tengkleng pasar Klewer itu tetap menggodanya.
 


 

Reporter : R. Hidajat
Editor     
: Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Tengkleng Pasar Klewer: Dibuat Penasaran, tapi takut kolestrol"