PROGRESIVITAS PEMBELAJARAN SENI ABAD XXI

Damariotimes. Era kehidupan masyarakat di abad ke-21 akan menuntut berbagai keterampilan  yang harus dikuasai seseorang. Sudah barang tentu hal ini dikuasai oleh calon-calon seniman, atau setidaknya guru seni. Pendidikan kedepan akan diarahkan untuk mempersiapkan siswa agar menguasai keterampilan seni yang dapat menciptakan pribadi yang sukses membangun kehidupannya. Keterampilan-keterampilan yang penting untuk dikuasai di abad ke-21 terdiri dari  empat aspek menunjang kehidupan, yaitu  learning to know (belajar mengetahui) rasa ingin tahu dibutuhkan oleh setiap orang, learning to do (setiap kemampuan harus dicoba untuk melakukan) oleh sebab itu, studio praktik menjadi prioritas utama dalam pembelajaran seni, learning to be (belajar menjadi) sejak usia dini, guru harus mendorong siswa dapat menjadi sesuatu yang mampu dicapai, dan learning to live together (belajar hidup bersama) kolaborasi menjadi sangat penting, keterlibatan dengan orang lain dalam kegiatan seni merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan, sehingga pola pembelajaran luar sekolah akan menjadi pola belajar yang sangat menguntungkan siswa. Karena harus disadari benar, pengerjaan seni memiliki dasar utama dalam kegiatan kreatifnya adalah  tidak dapat kerjakan seorang diri (hal ini akan menjadi penyadaran, bagi pembelajaran seni yang punya kecendrungan menyendiri mencari inspirasi). Belajar seni adalah belajar untuk dapat menerima orang lain, karena kolaborasi menjadi prinsip hidup yang sangat dianjurkan dimasa yang akan datang.

Pembelajaran seni batik di luar kelas, ada interaksi positif (Foto ist.)

Empat prinsip yang menjadi anjuran pembelajaran seni abad XXI, merupakan keterampilan khusus yang diupayakan guru agar dapat memberdayakan siswa dalam kegiatan belajar. Praktik dalam pembelajaran diperlukan setiap individu dapat melakukan keterampilan berpikir kritis, mereka harus dilibatkan dalam diskusi untuk pemecahan masalah, melatih menerapkan perencanaan metakognisi, mendorong siswa mampu mengembangkan keterampilan berkomunikasi (sehingga belajar bahasa internasional menjadi penting), berkolaborasi, selanjutnya memperkuat aspek esensi seni yang berisi inovasi dan kreasi, literasi informasi yang berbasis teknologi.

Keterampilan abad ke-21 harus dirancang dengan memperbarui kualitas pembelajaran, tujuan ini untuk membantu siswa mampu melibatkan diri secara aktif dan mampu berpartisipasi, menyesuaikan personalisasi belajar dengan orang lain. Guru menerapkan  pembelajaran berbasis proyek/masalah, serta mendorong kerjasama kolaboratif, dan komunikasi dalam menjalin interaksi yang mampu menempatkan personalitas secara proposional, meningkatkan keterlibatan dengan banyak orang, progresif, dan sensitif dalam membangun citra diri melalui sosial media,  membudayakan kreativitas berkelanjutan, mencari peluang untuk melakukan inovasi. Siswa didorong untuk memanfaatkan sarana belajar yang tepat. Guru merancang aktivitas belajar yang relevan dan mendekati dengan realitas dunia kerja. Memberdayakan metakognisi, dan mengembangkan pembelajaran student-centered (siswa menjadi subjek utama dalam kegiatan belajar).

Pembelaran bersama seniman tradisional (foto ist.)

 Keterampilan abad ke-21 mendorong guru dan siswa secara eksplisit dalam kegiatan belajar, sehingga interaksi dua arah menjadi sangat dianjurkan, pengetahuan guru bukan satu-satunya yang akan dapat menolong siswa pada masa depan. Inti pembelajaran abad ke-21 berprinsip pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, bersifat kolaboratif, kontekstual lokal-global, dan berbasis teknologi sosial media yang telah menjadi bagian kehidupan  masyarakat dunia.



Penulis                 : R. Hidajat
Editor                    : Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "PROGRESIVITAS PEMBELAJARAN SENI ABAD XXI"