Diskusi dan Pameran Seni Lukis Digital Karya Bagus Brahmananto Di Kedai Botani Malang

                 DAMARIOTIMES - Jumat, 7 Januari 2022. Bagus Brahmananto salah satu seniman seni lukis jebolan IKIP Malang. Setelah pensiun sebagai guru seni di SMAN 3 Malang terus mengembangkan kegiatan kesenian bersama putra-putranya. Rumahnya yang juga merangkap sebagai studio telah lama disiapkan untuk mengondisikan agar lebih nyaman untuk berposes kreatif.

                Bagus Brahmananto yang pernah diliput oleh Damariotimes dengan Topik: Bagus Brahmananto: Sukses Mengembangkan Hobi Menjadi Pelukis Virtual pada 25 Juli 2021. Awal mulanya, kegiatan melukis dengan smartphone adalah untuk mengembangkan hobby melukisnya yang sudah tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan cat. Hal ini tentunya disebabkan karena tenaga dan penyimpanan karya. Selain daripada itu, melukis dengan smartphone banyak yang menghindari, karena hasilnya dipandang kurang original. Namun kali ini dibuktikan, bahwa karya-karya digital Bagus Brahmananto juga dapat dipamerkan, bahkan detail goresnya juga dapat diamati layaknya lukisan pada umumnya.

Foto Bersama setelah diskusi (foto ist.)

                Pada kesempatan ini, Bagus Brahmananto menggelar pameran di Kedai Botani Coffee House Malang, Jl. Raya Candi VI no 9B Karangbesuki, Kec. Sukun Kota Malang. 10 Karya lukis digital yang dipajang di Kedai Botani dimaksudkan sebagai apresiasi bagi kawula muda millennial. Mereka adalah para pengguna digital yang aktif.

                Pada kesempatan tersebut Kukuh Anjasmara, Owner Kedai Botani mencanangkan acara pameran karya Bagus Brahmananto ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif dan membuka arena untuk kolaborasi bagi seniman Kota Malang. Karya-karya lukisan digital yang dipamerkan itu dimaksudkan juga untuk dilelang. Tentunya sesuatu yang sangat mendukung kerja kreatif seniman.

                Pada Malam itu juga diselenggarakan bincang santai yang mengungkapkan kerja kreatif sebagai pelukis digital Bagus Bramananto, dan juga didatangkan para panelis yang terdiri dari Drs. Yon Wahyono (seniman lukis dan mantan dosen Jurusan Seni Rupa dan Kerajian IKIP Malang), Drs. Sunari, pelukis, instruktur seni lukis anak-anak, dan guru  Guru Seni Rupa di Charis National Academi, dan Dr. Robby Hidajat, M.Sn. Koorprodi Magister Keguruan Seni Rupa Jurusan Seni dan Desain FS UM.

                Dalam perbincangan yang menarik dan gayeng itu, membahas berbagai aspek yang terkait dengan mentalitas dan kreativitas sebagai seniman, ketahanan generasi muda millennial memang perlu dikuatkan dengan semangat dari para seniman senior. Bagus Brahmananto juga menunjuk Drs. Yon Wahyono yang sejak masa kuliah menjadi motivator dan sekaligus provokator, mendorong untuk tetap bersemangat berkarya. Yon Wahyono juga menegaskan, seniman tidak boleh cengeng, semangat dan mandiri. Hal itu yang menjadi kunci keberhasilan. Sehingga seniman akan tumbuh mengembangkan potensinya merawat bakat, dan selebihnya adalah kerja keras. Bagus Brahmananto yang berpengalaman mengajar, mengemukakan pencarian jati diri diawali dari upaya untuk  membangun brand pribadi. Ketika brand pribadi terbentuk sudah barang tentu  akan dapat menunjukan kualitas kesenimanan, sehingga akan dapat membangun pasar. Di sisi yang lain, Dr. Robby Hidajat, M.Sn. juga menyoroti tentang pembentukan kota Malang sebagai kota kreatif, yang diperlukan dukungan secara internal; seniman, masyarakat, dan pemerintah.

Seniman dan warga masyarakat diharapkan mau dan mampu menghargai karya seniman Malang. Owner Kedai Botani juga menghimbau agar terciptanya jaringan dan kolaborasi antar pekerja seni yang mampu membentuk iklim berkesenian yang mampu mengangkat usahawan muda bidang seni. Dr. Robby Hidajat, M.Sn. menambahkan, apabila para pekerja seni di Malang ingin membangun kerjasama dan membentuk jejaring sosial dapat memanfaatkan platform sosial media yang sedang dikembangkan, seperti koran online Damariotimes dan channel Youtube Forum Diskusi Indonesia.

                Semua narasumber berharap, bahwa diskusi seperti malam itu dapat terus dikembangkan, mengingat di Malang pada tahun 1980-an. Diskusi seni sangat berkembang, sungguhpun waktu itu belum ada coffee-coffee tempat nongkrong. Namun sanggar-sanggar seni dan DKM seringkali menyelenggarakan diskusi intensif. Hal ini yang dapat memperkuat pembentukan mentalitas kreatif dari generasi muda pada waktu itu.

 

Reporter                : Yono
Editor                    : Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Diskusi dan Pameran Seni Lukis Digital Karya Bagus Brahmananto Di Kedai Botani Malang"