Ayo Memperingati Hari Televisi Internasional

Sumber Ilustrasi techfor.id
             DAMARIOTIMES - Televisi di era mellenial ini mulai berkurang pemirsanya, seperti kondisi radio ditahun 1970-an. Berbagai hiburan telah bermunculan melalui sosial media, sehingga masyarakat mulai berpaling. Tampaknya masyarakat tidak lagi ingin menerima suguhan hiburan atau informasi yang dirancang oleh programmer.

Penonton semakin bersifat demokrasi, mereka akan memilih sendiri tontonan atau informasi atas kebutuhan dan seleranya. Sungguhpun demikian, televisi mempunyai andil yang besar dalam mendewasakan penduduk dunia atas berbagai hal, utamanya edukasi sosial, budaya, dan politik.

            Mengingat jasa-jasa televisi, setiap tanggal 21 Nopember diperingati hari televisi internasional (World Television Day). Tentunya hal tersebut merupakan refleksi yang positif untuk selalu mengingat jasa-jasa dari keberadaan televisi di dunia ini.

            Keberadaan televisi terkait dengan dua nama besar ini, yaitu John Logie Baird dan Philo Farnsworth di tahun 1928. Sungguhpun keduanya bukan satu satunya penemu, karena keberadaan televisi tidak telepas dari penemuan media informasi nir kabel sebelumnya, seperti penemua radio dan gelombang elektromagnetik. Hingga tercipta suatu alat penerima gelombang dalam bentuk gambar bergerak.

            Peringatan hari televisi internasional tidak terkait atas temuan televisi, hari televisi ini ditetapkan atas adanya penyelenggaraan  forum televisi se dunia untuk yang pertamakalinya pada tahun 1996. Setelah itu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan sebagai hari yang diperingati setiap tahun.

            Pada tahun 1990-an, badan dunia tersebut masih optimis, bahwa informasi yang ditampilkan oleh televisi masih dibutuhkan oleh masyarakat dunia, karena tayangan berupa video masih menyajikan sesuatu yang dibutuhkan dalam mengabarkan peristiwa. Sungguhpun menjelang abad mellenial semuanya menjadi berbeda.

            Pemikiran yang positif, bahwa televisi memberikan informasi terstruktur, terorganisir, dan bertanggungjawab dalam aspek etika penyiaran. Hal ini yang masih menjadi keunggulan, namun keberpihakan televisi juga masih besar. Karena televisi tidak hanya dimiliki oleh pemerintah, tetapi juga dimiliki oleh para pengusaha. Sehingga televisi juga salah satu media yang mendorong menciptakan budaya masyarakat komsumerisme. Mengingat kehidupan awak medianya memang lebih besar dibiayai oleh hasil iklan yang ditayangkan.

            Televisi masih unggul di sisi berita dan fakta yang menyajikan peristiwa terkini, sehingga berita menjadi lebih penting dan lebih cepat diakses oleh masyarakat. Namun televisi tanpa hiburan juga tidak memiliki potensi yang dapat menyampaikan edukasi. Sehingga peran telvisi memang masih sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Sungguhpun porsinya memang mulai berkurang, hal ini tentunya dapat menjadi refleksi bagi penyelenggaranya.

            Strategi televisi juga semakin lebih tanggap terhadap kondisi yang dialami, sehingga berbagai tayangan telah di link kan ke media sosial. Sehingga masyarakat di era global ini tidak menjadi sibuk duduk berjam-jam di depan televisi, sehingga banyak hal yang penting ditinggalkan.

            Masyarakat yang semakin cerdas dalam menyikapi informasi menempatkan televisi sebagai media yang digunakan untuk mengontrol sosial media. Karena sosial media yang tidak memiliki kontrol administrasi yang ketat. Sehingga menimbulkan berita bohong (Hoax). Sementara televisi tidak dapat sewenang-wenang bertindak demikian. Hal ini yang menjadikan televisi masih dibutuhkan oleh masyarakat di berbagai strata sosial. Selamat hari televisi sedunia yang beban pengembangannya semakin berat, namun jasanya juga sangat berarti bagi masyarakat se dunia.

 

Penulis                        : Harda Gumelar

Posting Komentar untuk "Ayo Memperingati Hari Televisi Internasional"