Cak Warianto Pemain Ludruk yang Jadi Penarik Gojek

Cak Warianto, Pemain Ludruk yang banyak akalnya, hidup santai (foto ist.)
             DAMARIOTIMES - Desa Dokosari merupakan wilayah di Malang Selatan yang banyak melahirkan pemain-pemain ludruk. Masyarakatnya yang hidup dari pertanian tidak dapat meningkatkan perekonomian. Sehingga banyak yang mencoba untuk keluar dari desanya untuk mengadu untung ke daerah lain. Pada waktu tahun 1960-an memang belum ada pilihan untuk bekerja jadi TKI ke luar negeri. Sehingga pemuda-pemuda yang memiliki talenta dan bakat seni, kebanyakan mengadu untung menjadi pemain ludruk. Seperti para pemain ludruk yang berasal dari Desa Dokosari, seperti Cak Chatam Ar, Slamet Nety, Cak Kamari, Cak Eko Yahudi, dan Cak Warianto.

Cak Warianto, lahir tahun 1955 di Desa Dokosari, putra dari pasangan suami istri Pak Abdul Karim dengan Bu Kasiatun. Sejak masa kanak-kanak orang tuanya mendidik dengan cara seperti orang desa lainnya. Tidak banyak yang diharapkan orang tunanya, kelak setelah Warianto dewasa setidaknya dapat hidup bersama keluarga, bekerja seperti orang-orang desa lainnya, bertani atau memelihara ternak.

Pada waktu Cak Warianto remaja, di desanya memang banyak belajaran ludruk. Pada waktu itu di Desa Dokosari ada ludruk Desa bernama Darma Bakti. Ludruk itu seringkali tampil di lingkungan desanya. Teman-temannya ada yang telah ikut belajar menjadi pemain ludruk, seperti  Cak Kamari, Cak Wakid, Slamet Nety,dan Cak Sunandri

Cak Wari, demikian panggilan akrap di lingkungan perkumpulan ludruk. Pada waktu itu yang memberikan pelajaran adalah Cak Kamari, Pimpinan ludruk Putra Persada. Tidak terlalu lama, Cak Wari sudah dapat tampil, sungguhpun masih jadi figuran. Namun setelah dianggap dapat tampil di panggung, Cak Wari bergabung pada perkumpulan ludruk Trijaya, Pimpinan Pak Sudono Senggreng, setelah itu pindah lagi pada perkumpulan  ludruk Wijaya Kusuma Pimpinan Cak Jamil Misdun.

Cak Warianto bersama istrinya Muriati ( foto ist )

            Ketika ludruk Wijaya Kusuma Nggedong di Desa Kluwut. Cak Wari menikahi seorang gadis bernama Muriati. Dari pernikahannya itu dikaruniai dua anak perempuan, anak  yang pertama di beri nama Yayuk. Sekarang  menjadi Guru SDN Sundan Desa Plaosan, dan anak kedua diberi nama Sriwigati. Sekarang menikah dengan orang Banyuwangi.

Cak Wari merupakan anggota ludruk yang paling aktif dan jarang pulang, maka sampai sekarang terbiasa tidak betah di Rumah, selalu ingin bertemu teman-temannya untuk hanya sekedar ngobrol tentang pengalaman. Namun Cak Wari juga memiliki kesibukan sebagai petani,  pagi ke sawah, tapi jika ketemu teman juga menyempatkan diri untuk berbincang-bincang santai.

Pemain ludruk yang tekun bertani ini dalam panggung Ludruk tidak ambisius, dia sangat Legawa didapuk apa saja oleh Sutradara. Semua peran selalu diterima dengan penuh tanggung jawab,  bahkan Jadi wayang kintilan / figuran tidak dipermasalahkan. Cak Wari mengaku; yang terpenting pentas ludruknya Sukses. Itulah pengabdiannya Cak Warianto terhadap ludruk. Hal tersebut dilandasi komitmen, bahwa ikut ludruk tidak harus jadi peran utama, walaupun Jadi peran pembantu harus mengabdi kepada peran yang dibawakan, bahkan dia setiap ikut ludruk jarang pindah pindah kecuali ludruk yang diikuti bubar. Dengan tersenyum, ‘aku ini bukan pemain ludruk kutu loncat”. Maklum Cak Wari  membawa Bedhak (Lapak) di tobong ludruk itu  sambil Jualan, maka  ketika di Ludruk Wijaya Kusuma mendapat julukan “Si Penghuni Gedong.

Covid-19 bagi Cak Wari sebuah tantangan untuk mengolah kreativitas, ingat Cak Wari, ingat Sayid Markaban dalam Serat Centhini, Sayid Markaban tidak pernah kehabisan akal untuk mengahadapi situasi apapun, dia selalu menciptakan bekerjaan baru untuk mendapatkan uang. Begitupun Cak Wari, dalam situasi Pandemi dia menjadi orang yang paling sibuk, kok sibuk ?. Ketika Pagi hari pergi ke sawah untuk bertani. Ketika siang hari selalu ’nongkrong di dekat lampu merah Kepanjen. Tapi jangan salah, Cak Wari tidak lagi bertemu teman-temannya untuk menceritakan pengalamannya menjadi pemain ludruk, tapi kini Cak Wari menjadi anggota Gojek.

 

Reporter          : Marsam Hidajat
Editor              : Harda Gumelar

Posting Komentar untuk "Cak Warianto Pemain Ludruk yang Jadi Penarik Gojek"