Dusun Gintung, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji Kota Batu Porak Poranda di Terjang Banjir Bandang

Masyarakat dan ABRI membersihkan puing-puing pasca Banjir Bandang di Bumiaji (Foto Ist.)

DAMARIOTIMES - Kamis, 4 Nopember 2021 sore, hujan deras mengguyur wilayah Sumber Brantas Kota Batu. Hujan turun seperti hari-hari yang lalu. Masyarakat tidak menduga kalau akan terjadi bencana yang mengerikan, banjir bandang melintasi di Dusun Gintung Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

Berbagai rekaman video, mulai dari Youtube, Instagram, facebook, dan tik-tok gencar merilis peristiwa yang terjadi di Kecamatan Bumiaji. Air menggelonter ribuan meter kubik dari atas menyapu berbagai tempat dan mengisi penuh parit-parit, hingga meluberkan Sungai Brantas yang mengaliri tengah kota Malang. Oleh karena itu, kehebohan banjir bandang yang terjadi di Kota Batu juga berdampak pada sepanjang sungai Brantas.

Pagi ini, Jumat, 5 Nopember 2021 masyarakat dan ABRi mulai membersihkan puing-puing reruntuhan rumah yang tersapu ganasnya air bah. Bahkan juga warga memang menyisir, mungkin ada warga yang hilang. Karena kabar yang beredar semalam diberitakan dari mulut-kemulut ada 15 warga yang hilang.

Tumpukan kayu, dan puing-puing reruntuhan tembok serta bercampur prabot rumah tangga yang hanyut (Foto Ist.)

Masyarakat Dusun Gintung Desa Bulukerto Kecamatan Bumi Aji yang sedang berkoordinasi, dan mulai membersihkan berbagai material yang bertumpuh menutup saluran air (sungai) dan jalan utama. Prioritas utama adalah melakukan evakuasi barang-barang dan harta benda warga yang masih dapat diselamatkan. Selain dari pada itu juga mengecek saluran air bersih, listrik, dan tentu saja juga memikirkan penyaluran bantuan yang dihimpun dari warga setempat.

Masyarakat dan ABRI membersihkan material yang menimbun sungai (Foto Ist.)

Masyarakat dengan kesadaran masing-masing, mereka turun membersihkan dan menyingkirkan material yang menimbun sungai. Dengan alat seadanya, satu persatu kayu dan material-material lain berusaha untuk diinggirkan. Sembari memperhatikan berbagai barang-barang berharga yang masih dapat diselamatkan.

Reporter : Muhammad Sirojul Muniir
Editor : Marsam Hidajat