Cak Wido Seniman-Dosen dan Juga Pemain ludruk Malang

Drs. Suryo Wido Minarto M.Pd.
            DAMARIOTIMES - Seniman akademisi yang dekat dengan pelaku seni tradisi ini akrap dipanggil Cak Wido. Nama lengkapnya Suryo Wido Minarto. Seniman yang sehari-hari sebagai dosen pada Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra Univertitas Negeri Malang ini jebolan Institut Seni Indonesia Yogyakarta (S1) dan Parcasarjana Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang (Unes).

Kehidupan sehari-hari, dosen yang menguasai bidang seni tari dan teater ini  tampak tercermin dalam kehidupan keluarga. Mulai dari Istri, anak, dan cucu. Mereka semua memiliki talenta seni pertunjukan yang luar biasa, Bu Ester, Ibunya Batari dan Bagus adalah Penyanyi Kroncong dan sindhen bersuara merdu. Bagus menjadi Dhalang cerdas dan pengendang Jawa Timuran yang paling keren di ISI Surakarta. Batari mempunyai karisma seni yang  di turunkan kepada putrinya, bernama Cantik. Dia pintar nyinden.

Cak Wido  benar benar Pecinta Seni Sejati, karena ketekunannya dalam mendalami seni tradisi Malang. Baik wayang topeng ataupun seni pertunjukan ludruk. Jika orang ingin mengenal tentang seni pertunjukan di Malang dapat ngangsu kaweruh (belajar) padanya.

Soerjo Wido Minarto sebagai Jayakarwang yang Membaca Surat dari Arya Wiraraja ( Foto Ist.)
         Aktor pemeran tokoh Jayakarwang Lakon Babad Bumi Tarik  ini ternyata mulai remaja sudah akrab dengan tokoh tokoh ludruk Malang, sebut saja Cak Kayat, Cak Jama Ali, Cak Sutris, Santanu,Cak Puniko, Wandi,Kawit dan Isman. Bahkan hingga sekarang masih tetap bergaul dengan seniman ludruk yang tersebar di berbagai desa.

Cak Wido lahir 1956, pada waktu masih tinggal di tumpang pernah bergabung ludruk Sinar Muda, Karya Budaya,ludruk Opo Jare dan juga pernah menjadi pembina Unit Kegiatan Mahasisa (UKM) Asri Kusuma di Universitas Negeri Malang dan juga menjadi Koordinator Program Studi Pendidikan Seni Tari yang pertama, tahun 1999-2004. Oleh sebab itu tidak berlebihan ketika diajak ngrembuk  ludruk masa kini dan ludruk masa depan selalu merespon dengan hangat, bahkan naluri pembaharuan dan konsep kekiniannya senantiasa muncul dengan berbagai inovasi. Ditangan Cak Wido, segala sesuatu menjadi mungkin, karena memang seorang pejuang seni pertunjukan yang luar biasa.

Disela sela kesibukannya sebagai Dosen masih menyempatkan diri melibatkan diri pada perkumpulan ludruk, utamanya sebagai Sutradara dan sekaligus pemain Ludruk Lerok Anyar. Karena Akting panggungnya pada ludruk sudah tidak diragukanlagi, gairah jiwa muda menjadi bergelora. Utamanya jika bermain dengan lawan mainnya yang agresif dan genit, jiwa mudanya menjadi bergelora menunjukan penghayatannya yang total.

Alumni Akademi Seni Tari Indonesia ASTI  (ISI Yogyakarta). Pada waktu masih kuliah sudah bermain Ludruk bersama Cak Soleh Adi Pramono, dan Mas Untung Mulyono (alm) pimpinan sanggar Tari Kembang Sore Tulungagung. Maka jangan heran kalau Cak Wido sangat paham sejarah perkembangan ludruk di Jawa Timur, mulai Lerok ngamen, Besoet, Ludruk Dorasim sampai menjadi sandiwara Ludruk. Karena skripsinya memang membahas tentang Tari Remo pada seni pertunjukan Ludruk.

Cak Wido Juga memiliki segudang pengalaman tentang seni pertunjukan yang lain seperti Ketoprak, wayang orang atau wayang topeng Malang. Pengetahuan dan wawasannya yang luas itu menjadi modal yang sangat baik. Siapa saja yang bertemu dalam forum diskusi  membahas seni Tradisi. Gairahnya seperti aktingnya di atas panggung, bersemangat dan bergelora. Bahkan upayannya  selalu berharap agar generasi muda mau mendekat dan mencintai Budaya Ibu.



Reporter          : Marsam Hidajat
Editor              : Harda Gumelar

Posting Komentar untuk "Cak Wido Seniman-Dosen dan Juga Pemain ludruk Malang"